Ini Biaya yang Harus Kamu Bayar untuk Memiliki Reksadana
SAYA hendak membahas secara sederhana mengenai biaya-biaya apa saja yang kamu harus bayar ketika mau memiliki reksadana. Kalau sudah tahu adanya biaya dalam transaksi reksadana, kamu bisa lebih bijak menentukan mau beli produk reksadana dari manajer investasi apa.
Soalnya, kalau asal beli reksadana tanpa mengetahui biaya transaksi, takutnya nanti kamu bukannya untung malah buntung, atau bahkan uangmu perkembangannya, ngga maksimal akibat terlalu banyak dipotong oleh biaya reksadana ini.
Soalnya, kalau asal beli reksadana tanpa mengetahui biaya transaksi, takutnya nanti kamu bukannya untung malah buntung, atau bahkan uangmu perkembangannya, ngga maksimal akibat terlalu banyak dipotong oleh biaya reksadana ini.
"Lho, untuk beli reksadana, ternyata harus bayar ya? Iya, transaksi reksadana baik jual ataupun beli itu ada biayanya. Adapun biaya yang dikenakan kepada investor reksadana antara lain:
1. Biaya transfer
2. Biaya manajemen
3. Biaya kustodian
4. Biaya beli
5. Biaya jual
1. Biaya transfer
Nah, biaya transfer ini harus dibayar apabila rekening tabungan yang kita miliki berbeda dengan bank kustodian, tempat uang reksadana kita disimpan.
Saat membeli reksadana, kan kita akan diminta untuk transfer sejumlah uang untuk mendapatkan unit reksadana. Nah, kalau bank yang kita pakai berbeda dengan bank kustodian dari produk reksadana yang kita akan beli, maka kita akan kena biaya transfer antarbank.
Untungnya, biaya transfer untuk pembelian ini bisa dihindari apabila kita menggunakan aplikasi e-Wallet, seperti LinkAja, OVO, Go-Pay, DANA, ataupun ShopeePay.
Tinggal sesuaikan saja e-Wallet mana yang bekerja sama dengan tempat kamu membeli reksadana.
Tetapi, itu hanya untuk transfer beli. Jangan lupa, kalau menjual reksadana, maka uang hasil penjualan akan ditransfer ke rekening yang kita daftarkan.
Kalau rekening kita berbeda dengan bank kustodian yang menampung dana reksadana, maka kita akan kena biaya.
Biaya transfer penjualan ini berbeda tergantung bank kustodiannya, tapi sejauh pengetahuanku, biayanya itu antara Rp 2.500 sampai Rp 3.500.
2. Biaya Manajemen
Maksudnya biaya kalau uang kita yang dalam reksadana ini dikelola oleh manajer investasi? Nah, manajer investasi ini perlu dibayar juga lho, pembayarannya itu dalam bentuk biaya manajemen.
Berbeda dengan biaya transfer yang harus keluar dari kita langsung, kalau biaya manajemen (dan biaya lainnya setelah ini) itu dipotong melalui naik turunnya NAV/NAB kita.
Besarannya tergantung jenis reksadana yang kita miliki, mulai dari 0,40% hingga 3,50% per tahunnya.
Jadi, misalnya begini, Srikandi Investment dengan produk reksadana Srikandi Untung Bersama, punya biaya manajemen 2% dengan kenaikan nilai NAV/NAB 10%, maka sebenarnya keuntungan bersih kita dari kenaiakan NAV/NAB itu hanya sebesar 8%.
Karena yang 2% itu sudah dipotong untuk manajemen.
3. Biaya Kustodian
Kalau tadi manajer investasi yang minta biaya, maka biaya kustodian ini adalah biaya yang diminta oleh bank yang menampung uang investasi kita.
Ya, gimana ya. Namanya juga bank, pasti mau untung dong? Masa iya, mau dititip uang banyak secara cuma-cuma?
Untuk biaya kustodian ini besarannya berbeda masing-masing bank dan dikenakan dalam periode waktu sekali setiap tahunnya.
Besarannya sekitar 0,2% sampai 0,25% setiap tahunnya dan akan dipotong dari nilai investasi kita.
Dengan skenario yang sama dengan menggunakan contoh manajer investasi Srikandi Investment dan produknya di atas, maka keuntungan 10% per tahun, dipotong biaya manajemen 2% dan biaya kustodian sebesar (misalnya) 0,25%, maka keuntungan bersih kita tersisa 7,75%.
4. Biaya Beli
Mungkin kamu kira ketika sudah mengeluarkan uang untuk transfer dana ke reksadana sebagai biaya pembelian, maka kita tidak akan kena biaya pembelian lagi.
Biaya transfer itu dibebankan karena bank tempat kamu punya rekening berbeda dengan bank kustodian yang menerima uang reksadana ini.
Tapi kalau bank yang kita gunakan sama dengan bank kustodian, maka kita bisa terhindar dari biaya transfer.
Nah kalau biaya ini, mau bank kamu sama dengan bank kustodiannya pun, kamu bakal kena potongan (lagi).
Besarannya beragam, tergantung produk reksadana yang kamu beli.
Jadi, misalnya kamu mau beli produk reksadana dari Srikandi Investment sebesar Rp 1 juta, dan ternyata ada biaya beli sebesar 2,5%.
Maka, uang yang masuk ke dalam unit reksadana kita adalah Rp 975.000 karena sudah dipotong 2,5% sebagai biaya beli.
5. Biaya Jual
Sudah capek belum dengar banyaknya potongan buat investasi reksadana ini? Karena kita akan lanjut ke biaya potongan yang terakhir, yaitu biaya jual.
Iya benar sekali, untuk jual reksadana, kita kena biaya penjualan. Untuk biaya jual reksadana ini, dia dipotong dari nilai NAV/NAB reksadana yang kita jual.
Kalau kita menaruh uang dalam reksadana sebesar Rp 5 juta dan setelah 5 tahun nilainya naik menjadi Rp 10 juta, maka kalau kita mau jual, Rp 10 juta tadi, dipotong biaya jual.
Anggap saja kalau biaya jual adalah 1% maka ketika kita menjual unit reksadana sebesar Rp 10 juta, maka uang yang akan kamu terima adalah Rp 9,9 juta, akibat harus dipotong Rp 100.000 untuk biaya jual
Jadi ya, begitulah. Apabila ingin mulai investasi di reksadana, kita harus memahami bahwa ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan, supaya kita ngga merugi.
"Itu kan banyak biaya yang besarannya tergantung jenis reksadana, bank kustodian, dan manajer investasinya, kalau kita mau tahu berapa besarannya, harus baca di mana?"
Pertanyaan yang bagus! Untuk mengetahui besaran biaya itu, kita bisa cek fund fact sheet reksadana.
Kalau dalam Aplikasi Bibit, kalian bisa scroll ke bawah produk reksadana yang ingin kalian beli, lalu klik bagian fund fact sheet. Nanti kalian bisa cek informasinya di sana.
Di bawah ini adalah contoh fund fact sheet yang ada dalam produk reksadana. Teman-teman bisa cek berapa besaran biaya untuk produk reksadana yang ingin kalian beli.
Kalau biayanya menurut teman-teman sebanding denyan return yang dibelikan, silahkan beli.
Lalu, bagaimana caranya memilih reksadana yang baik untuk pemula dengan menggunakan indikator biaya ini?
Caranya adalah pilihlah produk reksadana yang semua biayanya paling rendah dibanding produk lain dengan jenis yang sama.
Kenapa aku bilang paling rendah dibanding jenis lain yang sama? Karena masing-masing jenis reksdana itu beda-beda biayanya.
Reksadana pasar uang cenderung biayanya lebih rendah dibanding reksdaana saham, jadi kurang pas kalau membandingkan biaya RDPU dan reksadana saham.
RDPU biaya rendah karena returnnya kecil. Jadi, ya wajar, sedangkan reksadana saham biayanya agak lebih besar dibanding RDPU, karena potensi returnnya itu jauh lebih besar, sehingga biaya 3,5% untuk biaya manajemen saja pun jadi ga masalah.
Karena potensi returnnya bisa mencapai 15% ke atas setiap tahunnya, jadi biaya untuk pengelolaan reksadananya ketutupan dengan returnnya yang gede.
Nah, mungkin itu dulu informasi yang bisa aku bagikan kepada teman-teman tentang biaya dalam transaksi reksadana. Semoga bermanfaat dan bisa membantu untuk menambah pengetahuan tentang reksadana.
Sumber: Lulu (@lysecarlate), 14 Desember 2020.
1. Biaya transfer
2. Biaya manajemen
3. Biaya kustodian
4. Biaya beli
5. Biaya jual
1. Biaya transfer
Nah, biaya transfer ini harus dibayar apabila rekening tabungan yang kita miliki berbeda dengan bank kustodian, tempat uang reksadana kita disimpan.
Saat membeli reksadana, kan kita akan diminta untuk transfer sejumlah uang untuk mendapatkan unit reksadana. Nah, kalau bank yang kita pakai berbeda dengan bank kustodian dari produk reksadana yang kita akan beli, maka kita akan kena biaya transfer antarbank.
Untungnya, biaya transfer untuk pembelian ini bisa dihindari apabila kita menggunakan aplikasi e-Wallet, seperti LinkAja, OVO, Go-Pay, DANA, ataupun ShopeePay.
Tinggal sesuaikan saja e-Wallet mana yang bekerja sama dengan tempat kamu membeli reksadana.
Tetapi, itu hanya untuk transfer beli. Jangan lupa, kalau menjual reksadana, maka uang hasil penjualan akan ditransfer ke rekening yang kita daftarkan.
Kalau rekening kita berbeda dengan bank kustodian yang menampung dana reksadana, maka kita akan kena biaya.
Biaya transfer penjualan ini berbeda tergantung bank kustodiannya, tapi sejauh pengetahuanku, biayanya itu antara Rp 2.500 sampai Rp 3.500.
2. Biaya Manajemen
Maksudnya biaya kalau uang kita yang dalam reksadana ini dikelola oleh manajer investasi? Nah, manajer investasi ini perlu dibayar juga lho, pembayarannya itu dalam bentuk biaya manajemen.
Berbeda dengan biaya transfer yang harus keluar dari kita langsung, kalau biaya manajemen (dan biaya lainnya setelah ini) itu dipotong melalui naik turunnya NAV/NAB kita.
Besarannya tergantung jenis reksadana yang kita miliki, mulai dari 0,40% hingga 3,50% per tahunnya.
Jadi, misalnya begini, Srikandi Investment dengan produk reksadana Srikandi Untung Bersama, punya biaya manajemen 2% dengan kenaikan nilai NAV/NAB 10%, maka sebenarnya keuntungan bersih kita dari kenaiakan NAV/NAB itu hanya sebesar 8%.
Karena yang 2% itu sudah dipotong untuk manajemen.
3. Biaya Kustodian
Kalau tadi manajer investasi yang minta biaya, maka biaya kustodian ini adalah biaya yang diminta oleh bank yang menampung uang investasi kita.
Ya, gimana ya. Namanya juga bank, pasti mau untung dong? Masa iya, mau dititip uang banyak secara cuma-cuma?
Untuk biaya kustodian ini besarannya berbeda masing-masing bank dan dikenakan dalam periode waktu sekali setiap tahunnya.
Besarannya sekitar 0,2% sampai 0,25% setiap tahunnya dan akan dipotong dari nilai investasi kita.
Dengan skenario yang sama dengan menggunakan contoh manajer investasi Srikandi Investment dan produknya di atas, maka keuntungan 10% per tahun, dipotong biaya manajemen 2% dan biaya kustodian sebesar (misalnya) 0,25%, maka keuntungan bersih kita tersisa 7,75%.
4. Biaya Beli
Mungkin kamu kira ketika sudah mengeluarkan uang untuk transfer dana ke reksadana sebagai biaya pembelian, maka kita tidak akan kena biaya pembelian lagi.
Well, sayangnya masih ada biaya beli.
Biaya transfer itu dibebankan karena bank tempat kamu punya rekening berbeda dengan bank kustodian yang menerima uang reksadana ini.
Tapi kalau bank yang kita gunakan sama dengan bank kustodian, maka kita bisa terhindar dari biaya transfer.
Nah kalau biaya ini, mau bank kamu sama dengan bank kustodiannya pun, kamu bakal kena potongan (lagi).
Besarannya beragam, tergantung produk reksadana yang kamu beli.
Jadi, misalnya kamu mau beli produk reksadana dari Srikandi Investment sebesar Rp 1 juta, dan ternyata ada biaya beli sebesar 2,5%.
Maka, uang yang masuk ke dalam unit reksadana kita adalah Rp 975.000 karena sudah dipotong 2,5% sebagai biaya beli.
5. Biaya Jual
Sudah capek belum dengar banyaknya potongan buat investasi reksadana ini? Karena kita akan lanjut ke biaya potongan yang terakhir, yaitu biaya jual.
Iya benar sekali, untuk jual reksadana, kita kena biaya penjualan. Untuk biaya jual reksadana ini, dia dipotong dari nilai NAV/NAB reksadana yang kita jual.
Kalau kita menaruh uang dalam reksadana sebesar Rp 5 juta dan setelah 5 tahun nilainya naik menjadi Rp 10 juta, maka kalau kita mau jual, Rp 10 juta tadi, dipotong biaya jual.
Anggap saja kalau biaya jual adalah 1% maka ketika kita menjual unit reksadana sebesar Rp 10 juta, maka uang yang akan kamu terima adalah Rp 9,9 juta, akibat harus dipotong Rp 100.000 untuk biaya jual
Jadi ya, begitulah. Apabila ingin mulai investasi di reksadana, kita harus memahami bahwa ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan, supaya kita ngga merugi.
"Itu kan banyak biaya yang besarannya tergantung jenis reksadana, bank kustodian, dan manajer investasinya, kalau kita mau tahu berapa besarannya, harus baca di mana?"
Pertanyaan yang bagus! Untuk mengetahui besaran biaya itu, kita bisa cek fund fact sheet reksadana.
Kalau dalam Aplikasi Bibit, kalian bisa scroll ke bawah produk reksadana yang ingin kalian beli, lalu klik bagian fund fact sheet. Nanti kalian bisa cek informasinya di sana.
Di bawah ini adalah contoh fund fact sheet yang ada dalam produk reksadana. Teman-teman bisa cek berapa besaran biaya untuk produk reksadana yang ingin kalian beli.
Kalau biayanya menurut teman-teman sebanding denyan return yang dibelikan, silahkan beli.
Lalu, bagaimana caranya memilih reksadana yang baik untuk pemula dengan menggunakan indikator biaya ini?
Caranya adalah pilihlah produk reksadana yang semua biayanya paling rendah dibanding produk lain dengan jenis yang sama.
Kenapa aku bilang paling rendah dibanding jenis lain yang sama? Karena masing-masing jenis reksdana itu beda-beda biayanya.
Reksadana pasar uang cenderung biayanya lebih rendah dibanding reksdaana saham, jadi kurang pas kalau membandingkan biaya RDPU dan reksadana saham.
RDPU biaya rendah karena returnnya kecil. Jadi, ya wajar, sedangkan reksadana saham biayanya agak lebih besar dibanding RDPU, karena potensi returnnya itu jauh lebih besar, sehingga biaya 3,5% untuk biaya manajemen saja pun jadi ga masalah.
Karena potensi returnnya bisa mencapai 15% ke atas setiap tahunnya, jadi biaya untuk pengelolaan reksadananya ketutupan dengan returnnya yang gede.
Nah, mungkin itu dulu informasi yang bisa aku bagikan kepada teman-teman tentang biaya dalam transaksi reksadana. Semoga bermanfaat dan bisa membantu untuk menambah pengetahuan tentang reksadana.
Sumber: Lulu (@lysecarlate), 14 Desember 2020.