Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Journalist Blog Deteksi Time to Rock!

DICARI  murid Sanclar yang mau ikut meramaikan event Det-con. Tahan banting (dateng siang pulang malem), bisa ngejar pelajaran yang ditinggalin, supel, pintar fotografi atau menulis berita!

Merasa memenuhi syarat itu? That means you have what it takes to be a photographer or news writer at the Journalist Blog Competition! Mau tau serunya pengalamanku dan Cindy selama mengikuti lomba ini tanggal 13-22 November 2009 yang lalu? Okeii!!

Secara singkat, ini adalah pengalaman kita selama 10 hari meliput kompetisi Journalist Blog yang diselenggarakan di Supermal Surabaya Convention Centre (SSCC) ini.

Hari-Hari Peliputan yang Seru!

Hari pertama kita beralih profesi jadi jurnalis cilik alias hari pertama kita mulai berlomba pas banget sama hari ultah Cindy dan Felicia Halim (salah seorang peserta Mading-on-the-Spot <MOS>), yaitu tanggal 13 November.

Berangkat dari sekolah menuju ke SSCC bersama-sama dengan anak-anak MOS menggunakan mobil sekolah, kita semua (pengen) kebetulan ini menjadi sebuah kado istimewa.

Tapi… Eiits! Kado istimewa itu datengnya telat, gak pas tanggal 13. Sesuai arahan yang telah diberikan oleh para press officer kita, naskah dan foto harus dikumpulkan paling lambat pukul 17.00. Dan juga, kita nggak boleh upload naskah dan foto sembarangan, lho!

Ada aturannya. Misalnya, naskah yang di-upload ke blog maksimal panjangnya 500 kata. Selain itu, kita juga harus membuat ringkasan dalam bahasa Inggris dengan maksimal panjang 50 kata. Untuk foto, maksimal meng-upload 3 foto setiap hari.

Nah… Pada tanggal 13 itu, aku sudah selesai mengupload naskah. Masalahnya, Cindy belum upload foto! Padahal, waktu upload-nya sudah mepet. Sebenarnya, foto-foto yang mau di-upload sudah dipilih, hanya saja, foto-foto tersebut belum memenuhi syarat yang sudah ditentukan.

Apalagi, kita mau nggak mau harus gantian laptop, soalnya Cuma aku yang bawa laptop. Akibatnya, ketika waktu menunjukkan pukul setengah lima Cindy baru bisa meng-upload foto! Tapi akhirnya, Cindy sukses meng-upload ketiga fotonya. Tetapi sama saja, foto yang ketiga di-upload ketika jam menunjukkan waktu 17.02

Tapi, untungnya, ada hikmah di balik semua itu. Kado istimewa itu datang. Foto yang di-upload Cindy memenangkan blog of the day! Wah… senangnya! Cindy berhak dapet uang 100.000 dari DetEksi, plus boneka wombat (sejenis mamalia dari Australia), dan tali keplek yang berwarna ungu.

But it’s not as easy as turning our hands over…

Aku masih ingat betul. Waktu itu hari Senin, tanggal 16 November 2009. Aku dan Cindy sudah dapat ijin buat meninggalkan sekolah setelah istirahat kedua. Tujuannya, biar kita bisa hunting berita di sana dan dapat momen yang bagus untuk dimasukin ke dalam blog. Tapi…

Dasar sial. Rupanya, Dewi Fortuna lagi nggak mau mampir ke kita. Gara-gara fisik kita yang anjlok (datang ke SSCC pulang sekolah, sampai di rumah paling cepet jam setengah 10 malem), kita terkena writer and photographer’s block, alias nggak ada ide sama sekali buat bikin berita atau ngambil foto.

Akibatnya, kita di sana keluyuran tanpa ide, dengan badan yang merengek-rengek minta dibaringkan di atas kasur.

Dari awal, kita memang sudah tahu kalau kompetisi ini berat. Kita bersaing dengan 150 jurnalis lain se-Jawa Timur. Selain itu, fisik kita juga diuji kekuatannya. Salah satu ‘tes fisik’ itu terjadi pada saat final Red-A DetEksi Final Model Competition, pada hari Sabtu, 21 November 2009.

Acara final model tersebut dilaksakan pukul 6, molor kurang lebih 3 jam dari pemberitahuan awal press officer kepada kita. Final model ini dilaksanakan di Supermal Ballroom, yang terletak di sebelah SSCC.

Para peserta Journalist Blog pun mendapat tempat VVIP: tepat di depan panggung! Masalahnya, kita nggak dapet tempat duduk, jadi kita harus lesehan di atas karpet

Sebelum acara dimulai, kita mendapat ‘makan malam’ dari press officer yaitu sekotak donat. Waktu itu, aku sama Cindy mikir buat tetep stay disitu sampai ada break time, alias waktu kosong buat cari makan.

Tapi, ternyata, acaranya nggak ada break time sama sekali! Jadinya, dari jam 6 sampai jam setengah 12, kita cuma makan 1 donat. (Tapi tetep minum… minuman kita juga sama melasnya.

Cuma sebotol teh rasa buah yang kita beli di luar SSCC. Parah banget kan?. Bisa nggak, mbayangin, betapa lapernya kita? Untung aja, malem itu kita nggak perlu upload foto dan berita. Soalnya, badan kita udah protes nggak karu-karuan karena nggak dikasi makan dan nggak istirahat.

The Result is….

Seminggu setelah hari terakhir peliputan kita, yaitu tanggal 29 November2009, tibalah saatnya pengumuman. Dengan gugup, kita mendengarkan nama sekolah yang menjadi pemenang. Rupanya, Tuhan berkehendak lain.

Kita tidak mendapatkan juara dalam lomba Journalist Blog ini. Setelah pengumuman, dengan penuh rasa penasaran kita melihat total nilai dan urutan ranking kita, dan tangis kitapun langsung pecah ketika ternyata kita ada di urutan ke-7!

Nah… Pas itu perasaan kita udah campur aduk. Seneng, sedih, bangga, marah… (hiperbola amat ya?). Seneng soalnya kita bisa dapet urutan ke-7 se-Jatim. Sedih soalnya….. Tinggal sedikit lagi nama sekolah kita nongol di koran sebagai juara lomba ini. L

What Did We Get from Those 10 days…? Let’s see.

Setelah acara nangis-nangis selesai, baru kita sadar: kita berdua mendapat kesempatan emas, yakni mengikuti acara anak muda terbesar di Indonesia, dan berhasil mendapat tempat 10 besar (meskipun modal kita guma kenarsisan kita dan hobi kita nulis diary).

Kita juga dapet teman baru (meskipun Cuma tau mukanya doang, nggak tau namanya =P) dan yang paling penting, pengalaman dan pelajaran baru. Siapa sih, yang bisa pergi ke SSCC tiap hari secara GRATIS dan pakai atribut jurnalis beneran : keplek, laptop, kamera, bolpen, and of course, kaos yang nunjukin kalo kita jurnalis cilik?

Kalau pelajaran yang kita dapet:

• Kita harus sabar (ini dilatih pada waktu kita berusaha menembus jalur wi-fi yang disediakan panitia, soalnya nunggu connect nya susah banget)

• Bersikap tenang (ketika deadline udah deket dan kita belum dapat berita, kita harus tenang biar bisa mikir mau upload apa di blog)

• Harus BERANI NGOMONG. (Awal-awal lomba, kita nggak berani wawancara sama anak SMA yang ikut mading. Tapi, kalau nggak wawancara mereka, mau upload apa coba? Nah, ketika lomba hampir berakhir, kita sudah jadi “tebal muka” alias cuek. Ujung-ujungnya, kita dapet kesempatan wawancara dan foto sama Azrul Ananda dan bule-bule dari Aussie, lho!

By: Giselle 8D/21
Auto Europe Car Rental