Ijtima Ulama dan Pilihan Cawapres Prabowo
IJTIMA ulama (27-29 Juli) rekomendasikan nama Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Salim Segaf Al-Jufry untuk menjadi cawapres @prabowo. PS 08 masih pertimbangkan cawapres alternatif. Prabowo meminta @AgusYudhoyono pada @SBYudhoyono dengan alasan elektabilitas. Hasil pertemuan Prabowo & SBY (30 Juli) itu Gerindra dan Partai Demokrat sepakat berkoalisi.
Jelang deklarasi Capres-Cawapres, PKS tetap ajukan Salim Segaf dan PAN tetap pilih UAS, sementara Partai Demokrat tagih janji Prabowo. Rencana Prabowo deklarasi berantakan dan hadapi situasi deadlock. Sandiaga Uno ajukan namanya pada Prabowo dengan janji kerahkan amunisi 1T utk kemenangan Prabowo dalam rapat darurat internal Rabu (8/8) malam.
Koalisi kardus (minus Partai Demokrat) adakan hasil pertemuan internal Gerindra. 3 orang loyalis SBY yg jadi mata2 di Gerindra, PAN, PKS. Bocorkan hasil rapat pada SBY. DEAL, KOALISI KARDUS pilih Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo. Seperti dilaporkan oleh 3 org loyalis SBY, dengan syarat mahar masing2 650M untuk PAN, dan 500M untuk PKS.
Rabu (8/8) pk 21.50 WIB Andi Arief mencuit “Jendral Kardus“ sebagai ungkapan kecewa pada janji manis Prabowo yang lebih menghargai uang Sandiaga Uno daripada perjuangan koalisi.Kamis (9/8) pk 09.54 WIB. Prabowo temui SBY sampaikan hasil pertemuan koalisi kardus. Namun SBY tolak kedatangan Prabowo karena dianggap pengkhianat. #NyanyianKardus @SBYudhoyono @prabowo
Partai Demokrat adakan rapat darurat, pk.12.30 WIB, dihadiri SBY, Hinca P., Andi M., Amir Syamsuddin, Syarifuddin Hasan, AHY. Bahas arah koalisi. Malam harinya (Kamis, 9/8) tanpa kehadiran wakil Demokrat. Prabowo didampingi PAN, PKS deklarasikan nama Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo.
K.A.R.D.U.S (Kemesraan Awal Rencana Dirusak Uang Sandi). Jumat (10/8/2018) pukul 10.48 WIB. Sebelum ke KPU, Prabowo temui SBY. Curhat masalah kehidupan pribadi Prabowo, luluhkan SBY. Akhirnya Prabowo-Sandiaga ke KPU dengan surat yang sudah ditandatangan SBY.
Setelah cuitan mahar politik mencuat, Sandiaga Uno mengakui hal tersebut pada media Sabtu, 11 Agustus 2018 malam. KPK dan Bawaslu didesak masyarakat untuk mengusut kasus Mahar Politik Sandiaga Uno. Sudah terbukti Sandiaga Uno mengaku dan melanggar aturan Pemilu.
Setelah desakan masyarakat menguat, Sandi mengelak dengan mengatakan tidak pernah memberi mahar 1T. Sandi mengaku memberi DP 70M pada PAN dan PKS sebagai siasat menghindari penyidikan Bawaslu dan KPK. Padahal sebenarnya uang 70M yang dikatakan sebagai DP itu hanya siasat Sandiaga agar tidak perlu membayar mahar 1T pada PAN dan PKS.
Setelah Gagal gulingkan Prabowo dari Capres (twitt Andi arief 09/08/2018 12:14:07 WIB), Pada akhirnya Sandiaga mendapat kursi cawapres dengan harga yang lebih murah. Kepada partai pengusung Sandiaga menjanjikan masing-masing minimal 500M. Namun di sisi lain, Sandi sengaja tidak menutupi adanya pemberian uang kepada partai-partai itu, dengan harapan akan ada teguran dari Bawaslu atau KPU.
Dengan adanya teguran, maka Sandi hanya bisa membayar tidak lebih dari aturan yaitu 25M. Otomatis Sandi mendapat kursi Cawapres dengan menipu partai koalisi keumatan.
Sumber : Kakek detektif @KakekDetektif