Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pidato Tanpa Teks? Itu Pake Teleprompter


PAK Prabowo pidato tanpa teks? Menurut saya sih nggak. Meski saya ngga nonton, tapi saya langsung mengenali alat yang namanya: (glass) teleprompter. Bukan hal aib kok. Lha wong Obama yang dikenal sebagai orator ulung saja pake..Tapi ya, gtu deh.. Temen saya itu masih ngeyel, ngga percaya..

Saya terus-terang ngga nonton, tapi ketika fotonya nongol di medsos, saya langsung tahu kalau beliau menggunakan teleprompter. Bukan hal yang aib, lha wong Obama yang dikenal sebagai orator ulung saja selalu pake teleprompter kok. Baca saja beritanya, sampe dia sering diolok-olok lawan politik "ngga bakalan bisa ngomong kalau ngga pake teleprompter"..

Seingat saya, pertama kali melihat secara langsung tokoh publik di Indonesia yang berpidato memakai teleprompter adalah Pak Aburizal Bakrie, dalam acara Bakrie Award beberapa tahun lalu. Tamu di sebelah saya pun sempat terkagum-kagum, "Kok bisa dia menghafal teks pidato sepanjang itu ya.. ?" Saya cuma senyam-senyum saja. Memang dari sisi audiens, tulisannya ngga kebaca. Jadi kesannya seperti pidato tanpa teks.

Jadi kalau ada yang menanyakan, gimana cara kerja teleprompter? Baca saja di sini. Kolom komentar di postingan fb saya berjudul "Teleprompter" panas membara. Banyak pendukung 02 yang tersinggung, dan kemudian marah-marah ngga jelas. Banyak juga yang mencaci maki saya. Begitu juga banyak pendukung 01 yang lantas mengolok-olok Pak Prabowo. Sedih deh.


Kenapa ya susah sekali untuk bertukar pendapat secara santun? Di postingan saya, tak ada sedikit pun ungkapan merendahkan Pak Prabowo. Saya hanya sekedar mengungkap fakta, ada teknologi bernama "teleprompter" untuk menunjang public speaking. Dan itu bukan teknologi baru.

Di twitter, banyak respon bernada positif atas postingan saya itu, bahkan berterima-kasih karena mendapat ilmu baru. Ada yang nulis, "..(dulu) saya kira itu kaca anti peluru..." Ada juga sih yang komennya negatif, tapi ngga sebanyak di fb.

Teleprompter bukan hanya dipake pejabat publik. Tapi sejak dulu dipake penyiar televisi, misalnya. Bentuk dan posisi saja yang berbeda. Kalau pernah nonton Oscars atau Golden Globe, aktor/aktris yang jadi presenter atau pembaca nominasi itu juga membaca prompter.

Jadi sekali lagi, pake teleprompter itu bukan aib. Entah kenapa kok para pendukung 02 marah-marah dan menyerang saya? Ini sedikit contohnya. Yang lain masih banyaaak....Kondisi terkini postingan saya di facebook. Ketika komen masih di kisaran 200-an, saya masih sesekali respon, dan menghapus komen yang keterlaluan. Sekarang angkanya sudah 900-an, mendingan dicuekin saja. Betul?


Dear all.. Saya menulis postingan ini bukan untuk merendahkan Pak Prabowo, tapi hanya sekedar mengungkap fakta. Jadi tolong para pendukung capres 02, jangan tersinggung, dan kalau komen yang sopan ya. Kalau kelewatan, mbak admin akan hapus dan mungkin diikuti dengan blokir. Demikian juga untuk para pendukung 01, janganlah mengolok-olok Pak Prabowo.

Intinya: jangan berantem di Beranda saya. Please. Postingan nggak saya hapus atau diubah settingan menjadi private. Tapi saya ngga akan baca lagi komen-komen di situ, apalagi merespon. Capek. Mbak admin mau lanjut nonton tenis saja.

Sumber : ienas Tsuroiya (@tsuroiya), 14 Januari 2019.