Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Survei Indikator: Jokowi-Ma'ruf 57,7%, Prabowo-Sandi 32,3%


SURVEI digelar dengan wawancara langsung dalam kurun 1-6 September 2018. Metodologi survei adalah multistage random sampling dengan bertanya kepada warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu. Jumlah responden 1.220 orang. Margin of error survei sebesar kurang-lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Survei dibacakan Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi di kantornya, Jl Cikini V Nomor 15A, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2018). Dalam survei, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo-Sandi.

Meski demikian, angka perolehan dua paslon tersebut tak terlalu jauh. Prabowo-Sandi bisa meraup angka di kisaran kepala 3. Responden disurvei menggunakan pertanyaan, 'Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden?'

Berikut ini hasil survei Jokowi-Ma'ruf versus Prabowo-Sandi:
  • Jokowi-Ma'ruf: 57,7 %
  • Prabowo-Sandi: 32,3%
  • Tidak memilih: 1,0%
  • Tidak tahu/tidak jawab: 9,0%
Jasmine Rahwati (@JasmineRahwati) : Hasil Survei Indikator Politik Indonesia menembukan bahwa masyarakat Indonesia menganggap kondisi ekonomi rumah tangga mereka lebih baik saat ini dibandingkan dengan tahun lalu.

Sebanyak 38,4 persen menyatakan kondisi ekonomi rumah tangga saat ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Selain itu, survei tersebut juga menemukan optimisme warga terhadap ekonomi setahun mendatang akan lebih baik. 

Sementara itu, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo masih sangat tinggi. Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan 72 persen masyarakat puas dengan pemerintah.

"Temuan pada Maret 2018, kepuasan atas kinerja Jokowi sebagai presiden saat ini stabil berada di 72 persen," ujar Burhanuddin dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Rabu (26/9/2018).

Dia menjelaskan, 71 persen rakyat Indonesia juga merasa yakin dengan kemampuan Jokowi untuk memimpin. Sedangkan hanya 2,8 persen yang merasa tidak yakin sama sekali. Burhanuddin menilai angka tersebut cukup tinggi.

"Hasil ini harus dijadikan pelecut semangat oleh pihak Pak Jokowi untuk meningkatkan angka tersebut, karena lebih baik menang pemilu dari pada menang survei," ujarnya. (*)
Auto Europe Car Rental