Sekolah Sanclar Bebas Sampah
“Terpujilah Engkau Tuhanku, karena Saudari kami ibu Pertiwi, yang memelihara dan mengasuh kami, dan menumbuhkan aneka ragam buah-buahan beserta bunga warna-warni dan rerumputan."
Namun, sekarang saudari ini menjerit karena segala kerusakan yang telah terjadi. Bumi telah rusak oleh karena pengunaan dan penyalahgunaan kita yang tidak bertanggung jawab atas kekayaan yang telah diletakkan oleh Allah di dalamnya.
Kita berpikir, kita adalah tuan dan penguasanya yang berhak menjarahnya. Kekerasan yang ada dalam hati kita yang terluka oleh dosa, tercermin dalam gejala-gejala penyakit yang kita lihat pada tanah, air, udara, dan semua bentuk kehidupan.
Kita telah melupakan, kita sendiri berasal dari debu tanah (Kej 2:7). Tubuh kita sendiri tersusun dari unsur-unsur yang sama dari bumi, dan udaranya memberi kita nafas, serta airnya menghidupkan dan menyegarkan kita.
Seruan Bapa Suci Paus Fransiskus ini agar kita melakukan pertobatan ekologis untuk mulai menjaga bumi dan memelihara alam semesta untuk tidak semakin rusak. Perlu perubahan gaya hidup kita untuk tidak merusak lagi, dengan melakukan gerakan ekologi di seluruh dunia.
SMP Katolik Santa Clara hendak mewujudkan anjuran Bapa Suci Fransiskus untuk merawat bumi ini yang sudah mulai rusak ekosistem alam semesta dengan melakukan pertobatan ekologi.
Bentuknya, sederhana, yaitu warga sekolah membawa bekal sendiri, dimasukan dalam tempat makan (tepak makan), tumbler sendiri (dan tempatnya diberi label nama dan kelas).
Usahakan, tidak memakai plastik atau stereofoam sebagai tempat makanan atau snack atau botol minum plastik. Minimalkan membuang sampah, tidak buang makanan, makan bekal sampai habis, dan menjaga kebersihan, baik kelas atau halaman sekolah.
Sekolah menyediakan air minum isi ulang yang dijamin kebersihan dan kesehatannya. Kantin akan menyediakan makanan, snack dan minuman yang ramah lingkungan.
Semua warga sekolah wajib melaksanakan anjuran Bapa Suci Fansiskus dalam kehidupan sehari-hari yang akan diawali dari rumah dan sekolah dengan melakukan kebiasaan ini.
Semua siswa diajak menjaga kebersihan, wajib melaksanakan piket kelas dengan membersihkan kelas seperti menyapu, membersihkan meja, kursi, papan tulis dan membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan sebelum pulang sekolah.
Kegiatan mencintai tanaman sekitar kelas dan memelihara tanaman di roof garden, dapat dilanjutkan kegiatan ini di rumah agar lingkungan sekitar tampak hijau dan bersih.
Tentunya, masih ada lagi program sekolah yang mewujudkan Laudato Si dalam bumi Indonesia ini. Bersih-bersih lingkungan yang kotor, gerakan menanam pohon dan lain sebagainya.
Dengan kesadaran penuh melakukan pertobatan ekologi ini diharapkan masa depan bumi ini bermanfaat bagi generasi penerus yang akan datang.
Marilah kita, sebagai warga sekolah SMP Katolik Santa Clara saling bergandeng tangan mewujudkan dan melakukan dengan kesadaran penuh dan setia, membawa bekal dalam tepak makan, tumbler, meminimalkan sampah plastik atau yang merusak alam serta berlomba memberi contoh yang baik dan taat peraturan sekolah.
Tuhan memberkati. (*)
Oleh : Sr Elisabeth Hardiantinawati MC
Kepala SMP Katolik Santa Clara
Naskah ini sudah tayang di Majalah DIAN TARA Edisi 16 Tahun 2020.