Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Hikmah Perayaan Natal dari Solo


SAYA berterima kasih dan sangat terharu karena para sahabat lintas agama mengucapkan Selamat Natal sebagai ungkapan persaudaraan sejati, yang membuktikan bangsa Indonesia masih boleh berharap akan bisa maju bersama menjadi bangsa yang bersatu dan bahagia.

Secara khusus kita berterima kasih kepada Gus Yaqut Cholil Qoumas (47) Menteri Agama RI, yang memberi contoh bagaimana seorang pejabat publik memahami dan melayani semua masyarakat.

Dengan SE No 15 Tahun 2022 tentang perayaan Natal 2022, beliau mengajak kita merayakan hari besar keagamaan dengan sederhana dan bersahaja serta aman dan nyaman.

Gus Yaqut memberi izin memasang tenda di kompleks gereja karena memahami kerinduan umat merayakan Natal bersama di gereja yang kapasitas gedungnya terbatas. Beliau bahkan mengizinkan memasang tenda di luar kompleks gereja, asal ada izin kepolisian setempat dan koordinasi dengan Satgas Covid.

SE No 15 Tahun 2022 adalah contoh bagaimana pemerintah memastikan memberikan rasa aman dan nyaman bagi semua warga masyarakat apapun agamanya.

Bayangkan, bila umat beragama hanya boleh merayakan ibadah di dalam gedung inti, yang izin peruntukannya untuk ibadah dan dilarang pasang tenda.

Bila diatur demikian, maka semua umat beragama akan kesulitan merayakan ibadah karena tidak ada gedung ibadah inti resmi yang bisa menampung semua umat beragama apapun.

Salam dari Solo yang wali kotanya, Mas Gibran Rakabuming Raka (35), bahkan memasang dekorasi natal di balai kota Solo dan sepanjang jalan utama serta mengizinkan halaman balai kota Solo dipakai untuk perayaan Natal bersama. Kata mas wali kota, balai kota itu milik semua warga masyarakat.

Di Gereja Purbayan di Solo, ribuan umat melimpah ruah, bukan hanya di dalam gereja, tapi memenuhi tenda yang dipasang di kompleks gereja dan sekolah.

Situasi serupa tampak di berbagai gereja di tanah air Indonesia yang memasang tenda karena ribuan umat rindu merayakan Natal bersama. Sudah 2 kali Natal selama pandemi, umat tidak bisa dengan bebas dan sukacita merayakan Natal bersama karena ada banyak pembatasan karena Covid-19.

Terima kasih kepada pemerintah, polisi, TNI, ormas, masyarakat, dan sahabat lintas agama yang ikut menjaga keamanan dan kenyamanan perayaan Natal 2022. Semuanya membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berhati besar, adil, dan penuh kasih persaudaraan.

Menurut perhitungan Greta Thunberg (19) dalam The Climate Book (2022), kita hanya punya waktu 8 tahun saja, yaitu sampai tahun 2030 untuk menyelamatkan kehidupan di bumi khususnya bagi mereka yang paling miskin dan rentan.

Mari kita memilih para pemimpin yang bisa memastikan rasa aman dan nyaman bagi semua warga bangsa bukan hanya untuk merayakan Natal, melainkan mampu menghadapi dan mengatasi darurat iklim selama 8 tahun mendatang.

Selamat Natal dan Tahun Baru.
Ferry SW

Sumber: WA Group KMK Fisipol UGM