Benarkah Jokowi Bagi-bagi Kaus 3 Periode di Ende, NTT?
RUPANYA perintah Jokowi agar bawahannya tidak membahas 3 periode (masa jabatan presiden) lagi, cuma untuk meredam protes saja. Di balik itu, orang-orangnya, bergerilya menggalang dukungan Jokowi 3 periode. Akun #99@PartaiSocmed membongkar siapa orang-orangnya Jokowi itu!!
Pada 1 Juni 2022, Jokowi akan hadir di Ende NTT untuk memperingati Hari Lahir Pancasila dari sana. Di balik acara itu, ternyata ada agenda terselubung, yaitu menggalang dukungan Jokowi 3 periode yang dilakukan oleh para relawan Jokowi
Untuk itu setelah acara Rakernas kelima Projo 21 Mei 2022, di mana Jokowi minta pendukungnya agar "ojo kesusu", itu kode yang banyak disalahartikan oleh para pengamat, maka dikirimkan kaus untuk penggalangan dukungan Jokowi 3 periode ke Ende NTT.
Begitu tiba di Ende, kaus-kaus Jokowi 3 periode itu langsung dibagikan kepada masyarakat yang akan menyambut dan meramaikan acara Jokowi disana. Dengan amplop secukupnya.
"Info yang kami dapatkan, kaus Jokowi 3 Periode itu dikirim dan dibagi-bagikan oleh relawan utama Jokowi atas instruksi sang perdana menteri," kata akun itu.
Akun itu hanya mau mengingatkan saja kata-kata Jokowi agar bawahannya jangan membahas 3 periode lagi itu, tidaklah bohong. Kali ini beliau jujur. Jangan dibahas saja karena akan mengundang protes publik, tapi dijalankan secara senyap, baik di kalangan masyarakat maupun di parlemen.
Akun juga mau mengingatkan bahwa cara-cara 'buying time' ala Jokowi untuk meredam protes publik sudah sering dilakukan dan efektif. Tahun 2016, Jokowi menunda revisi UU KPK karena kuatnya protes publik. "Dan persis spt yg kami khawatirkan, ketika publik lengah masuk itu barang," tandasnya.
Kali ini pun strategi yang sama diulang lagi untuk meredam (baca: melenakan) derasnya protes publik pada wacana 3 periode. Tapi di balik itu upaya-upaya gerilya dilakukan mulai dari penggalangan dukungan untuk amandemen UUD, pembagian kaus Jokowi 3 periode, hingga kode-kode terselubung.
Bahkan dalam rakernas Projo tempo hari Jokowi memberi kode pada para relawan gemuknya. "Ojo kesusu, siapa tahu yang kita dukung ada disini". Maksudnya itu, ya dia sendiri, bukan Pak Ganjar.
Bicara tentang gerakan gerilya, akun #99@PartaiSocmed menceritakan pengalaman dirinya dan kawan-kawan 99Movement. Awal tahun 2013, Gubernur DKI Jokowi sama sekali belum dipertimbangkan sebagai capres, namun ada permintaan kepada anggota di daerah untuk membantu penggalangan dukungan.
Yang meminta tolong saat itu adalah Kartika Djoemadi. "Ini kami ceritakan untuk mengingatkan saja, bahwa gerakan gerilya menggalang dukungan itu sudah terbiasa dilakukan tim Jokowi sejak akan mencalonkan diri jadi Gubernur DKI dulu, dilanjut hingga pencapresan," paparnya.
Cara-cara gerilya penggalangan dukungan secara senyap yang efektif dilakukan untuk naik ke kekuasaan kini dipraktikkan untuk melanggengkan kekuasaan. Master mind-nya masih tetap sama, sejak saat beliau masih jadi wali kota Solo dulu, sang perdana menteri.
Akun #99@PartaiSocmed mengingatkan publik untuk tidak menganggap sepele masalah ini dan tidak percaya begitu saja bahwa Jokowi dan orang-orang semudah itu melepaskan agenda 3 periode ini. Sebab pertaruhannya terlalu mahal jika mereka sampai kehilangan kekuasaan.
Sebab jika 3 periode lolos maka akan ada periode ke 4, 5, 6, dan seterusnya. Seorang Soekarno dan Soeharto pun, tak kuasa melawan godaan kekuasaan, apalah seorang Jokowi.
Pembatasan masa jabatan Presiden maksimal 2 periode itu adalah konsensus bersama bangsa ini berdasarkan pengalaman pahit dimana selalu terjadi banjir darah setiap terjadi suksesi. Belum lagi kekuasaan yg terlalu lama cenderung jadi korup dan otoriter.
Maka setelah reformasi kita memutuskan Presiden cukup 2 periode saja. Siapalah Jokowi sehingga kita harus menuruti ambisi gilanya sampai perlu mengorbankan masa depan bangsa ini? Kita harus lawan!!
sumber: #99@PartaiSocmed, 29 Mei 2022