Ini Kitab Pararaton Karya Sastra Peninggalan Majapahit
KITAB Pararaton adalah salah satu karya sastra peninggalan Kerajaan Majapahit yang ditulis dalam bahasa Jawa Kawi.
Isinya memuat tentang sejarah raja-raja Kerajaan Singasari dan Majapahit. Kitab ini juga dikenal dengan nama Pustaka Raja atau Kitab Raja-Raja.
Menurut Pitono, Pararaton dihasilkan di Pulau Bali pada abad ke-16 sedangkan menurut Hasan Pararaton berasal dari masa Majapahit akhir.
Petunjuknya, kata Hasan, pada bagian akhir diketahui peristiwa yang disebutkan adalah gunung meletus pada 1403 Saka (1481 M).
Pararaton diawali dengan cerita mengenai inkarnasi Ken Arok, yaitu tokoh pendiri kerajaan Singhasari (1222–1292). Selanjutnya hampir setengah kitab membahas bagaimana Ken Arok meniti perjalanan hidupnya, sampai ia menjadi raja tahun 1222.
Penggambaran pada naskah bagian ini cenderung bersifat mitologis.
KITAB PARA DATU ATAU KISAH KEN ANGROK
Baca yang Ini Bos
Nama yang dipertuan di Bulalak itu: Mpu Tapawangkeng, ia sedang membuat pintu gerbang asramanya, dimintai seekor kambing merah jantan oleh roh pintu.
Kata Tapawangkèng: "Tak akan berhasil berpusing kepala, akhirnya ini akan menjebabkan diriku jatuh kedalam dosa, kalau sampai terjadi aku membunuh manusia, tak akan ada yang dapat menyelesaikan permintaan korban kambing merah itu."
Kemudian orang yang memutus-mutus tali kekang kesusilaan tadi berkata, sanggup mejadi korban pintu Mpu Tapawangkeng, sungguh ia bersedia dijadikan korban, agar ini dapat menjadi lantaran untuk dapat kembali ke surga dewa Wisnu dan menjelma lagi didalam kelahiran mulia, ke alam tengah lagi, demikianlah permintaannya.
Demikianlah ketika ia direstui oleh Mpu Tapawangkeng, agar dapat menjelma, disetujui inti sari kematiannya, akan menikmati tujuh daerah. Sesudah mati, maka ia dijadikan korban oleh Mpu Tapawangkeng.
Kitab Pararaton (Terjemahan)
Maaf, link-nya belum diketemukan.