Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Bersikap Tenang di Tengah Pandemi Covid-19

PANDEMI Covid-19 telah meningkat menjadi masalah mengkhawatirkan dan belum diketahui secara pasti kapan akan berakhir. Bagaimana sebagai orang beriman kita menanggapi masalah ini?

Mari bicara tentang pengobatan. Jika Anda biasa bergumul dengan kecemasan, jika kecemasan itu menyebabkan Anda terjerumus ke dalam depresi dan pikiran yang mencelakai diri sendiri, silakan kunjungi dokter untuk bantuan medis.

Mungkin ada ketidakseimbangan kimiawi yang membutuhkan pengobatan. Terkadang ada pola, jalur di otak kita yang mungkin membutuhkan bantuan medis untuk membentuk jalur pikiran baru.

Sama seperti penderita diabetes membutuhkan insulin, ada obat yang memungkinkan Anda melihat masalah lebih objektif, lebih tenang. Pengobatan telah terbukti secara signifikan meningkatkan kehidupan banyak orang yang menderita kecemasan.

Melihat situasi dengan tenang dan rasional hanyalah bagian dari solusi. Ini membantu tapi tidak memberikan kedamaian sejati. Ini seperti orang yang kakinya patah, dia berhenti berjalan. Memang membantu tapi tidak menyelesaikan masalah kaki yang patah.

Bisa mendengar Covid-19 mereda, itu menolong namun ada begitu banyak potensi penyebab kecemasan lain. Hidup itu penuh tantangan. Yang Anda butuhkan, kedamaian batin, yang memungkinkan pikiran dan hati tenang meski dalam situasi sulit.

Sulit melihat Covid-19 secara berbeda ketika ribuan orang didiagnosa mengidapnya dan jumlah kematian meningkat. Saya sadar, kesulitan dalam hidup itu nyata. Saya ingin mengetahui sebuah pendekatan yang dapat diandalkan, apapun konsekuensinya.

Ketika saya sedang mencari sumber kedamaian abadi, saya bertemu  seseorang yang hidupnya saya kagumi. Dia sering berbicara tentang Allah. Itu membuat saya bertanya-tanya apakah Allah benar-benar ada. Setelah sekitar satu setengah tahun pencarian yang sungguh-sungguh, bukti keberadaan Allah menjadi terlalu berat untuk dihindari.

Ilmu pengetahuanlah yang membawa saya mengakui keberadaan Allah ... posisi bumi yang sempurna terhadap matahari, sifat kompleks air, desain tubuh manusia, dan lainnya. Saya meminta Allah untuk datang  dalam hidup saya agar saya memiliki hubungan dengan Dia.

Saya menemukan bahwa sungguh, “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. (1)

Bayangkan, anak lelaki 8 tahun diganggu temannya yang nakal. Bekal makan siangnya diambil setiap hari. Ia diolok-olok secara fisik, dihina untuk ditertawakan. Ia mencoba berbicara dengan si pengganggu, tetapi tidak berhasil.

Ia mencoba menghindari si pengganggu, juga gagal. Ia memberi tahu gurunya, itu juga tidak banyak gunanya. Suatu hari, siswa yang lebih tua (jauh lebih besar dari si pengganggu) dengan penuh belas kasihan bertindak, dan memberitahu si pengganggu, hari-harinya untuk meneror siswa itu berakhir.

Siswa yang diganggu sekarang tenang. Pengganggu itu masih ada, tetapi anak berusia 8 tahun itu bisa tenang, karena seseorang yang lebih besar menjaganya.

Kita ditawari pertolongan yang sama dalam hidup. Allah lebih besar daripada masalah apa pun yang kita hadapi, termasuk wabah virus ini. Ia menciptakan kita dan bersedia dan ingin menjaga kita.

Di tengah tekanan dalam kehidupan, Yesus dengan lembut berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (2)

Inilah Allah yang menciptakan alam semesta, menciptakan galaksi bintang dan planet, milyaran kehidupan dan spesies tanaman, sebuah ekosistem yang rumit dan kehidupan manusia. “Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!.” (3)

Allah yang menciptakan Anda, tahu segalanya tentang Anda. Latar belakang Anda. Peristiwa yang terjadi pada Anda. Pencapaian. Impian yang Anda miliki untuk hidup Anda (atau ketiadaannya). Rasa sakit Anda. Masa depan Anda. Hubungan.

Semuanya, sepenuhnya.Yesus berkata bahwa Ia tahu semua detil terkecil dan yang kelihatannya tidak penting dalam hidup Anda, “bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya.” (4)

“TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh ...segala jalanku Kau maklumi. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui …” (5)

Allah tidak pernah bermaksud supaya kita menjalani hidup ini sendiri. Allah ingin membawa kita ke kehidupan yang berbeda, dengan tuntunan-Nya. Kita tidak perlu terus tersandung dalam kegelapan, dalam ketidakpastian.

Yesus berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (6) Kita diundang, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (7)

Seperti inilah rasanya berada dalam hubungan dengan Allah, yang Ia tawarkan kepada siapa saja. Alkitab menggambarkan Allah sebagai Penasihat Ajaib, Bapa yang kekal, Raja Damai, Allah yang perkasa. Dan Dia adalah semua itu.

Pada saat yang sama, izinkan saya menggarisbawahi, berada dalam hubungan dengan Allah tidak berarti kita menghindari masalah hidup. “Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu …” (9)

Saya tahu, Allah tidak berjanji bahwa tidak ada seorang pun akan mati. Itu bukan sesuatu yang dijanjikan Allah. Namun, dengan Allah sebagai tempat perlindungan saya. Pribadi yang saya percayai.

Yesus berkata, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” (10).

Allah berkata, “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” (12)

Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu, jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan baru. Mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya. Mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (13)

Yesus berkata, “Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (14)

Dia lebih besar daripada masalah apa pun yang kita hadapi. Bebas dari kecemasan tentang Coronavirus (COVID-19) atau masalah serius apa pun, adalah mengetahui bahwa Allah mampu, Dia peduli dan akan bertindak bagi Anda. (*)


Sumber dan Keterangan:
(1) Mazmur 46:2
(2) Matius 11:28
(3) Yeremia 32:17
(4) Lukas 12:7
(5) Mazmur 139:1-4
(6) Yohanes 8:12
(7) 1 Petrus 5:7
(9) Mazmur 91:9,10
(10) Yohanes 16:33
(12) Yesaya 41:10
(13) Yesaya 40:28-31
(14) Yohanes 14:27


https://www.mahasiswakeren.com/artikel/coronavirus.html

Oleh : Stefanus Muryadi
Guru Agama SMP Katolik Santa Clara Surabaya


Naskah ini sudah tayang di Majalah DIAN TARA Edisi 16 Tahun 2020.
Auto Europe Car Rental