KEHENINGAN menggerakkan Christine Marcellina (SMA Kr Petra 5 Surabaya) untuk memotret nyala sebuah lilin. Keheningan itu bukan karena jauh dari keramaian sebuah permukiman, tetapi keheningan karena listrik yang tiba-tiba padam.
Suasana menjadi gelap gulita. Suasana yang membuat sebagian orang menjadi takut. Takut lalu menjadi hening atau hening lantas memunculkan ketakutan.
“Saya tidak tahu itu. Saya hanya menyadari, kenapa malam yang gelap itu, memandang lilin itu, terasa sudah mampu menerangi segala yang ada di sekitarnya,” kata Celly.
Apakah kamu ingin menjadi lilin? Apa kamu ingin menjadi terang di antara kegelapan yang ada? Apakah kamu….ah, Celly jadi tercenung. Padahal, cahaya matahari mampu bersinar cerah, seperti terlihat dalam bidikannya yang lain.
Ya, Celly sepertinya tengah terpana memandang cahaya.
Sedangkan Joane Priskila (SMA Kr Petra 5 Surabaya) justru menemukan keheningan dan rasa cerah saat berlari di suatu pagi. Cewek berkulit putih ini dan berambut panjang ini, sempat-sempatnya mengabadikan suasana lengang di sebuah jalanan.
Kelengangan yang membuatnya sering berpikir : Andai jalan seperti ini, betapa indahnya menikmatinya setiap pagi.
