Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Film KKN Desa Penari Tak Respek kepada Budaya Nusantara?


SAYA tidak bisa bayangkan respons masyarakat Indonesia, ketika para "syetan" yang jahat itu dalam film KKN Desa Penari disimbolkan dengan pengguna jilbab, sorban atau yang melakukan ritual rutin.

Tapi karena cerita film KKN Desa Penari menyimbolkan dan menarasikan bahwa yang syetan, jahat, pembunuh, obral seks adalah para penari tradisional, pemain musik gamelan, dan orang yang berpakaian hitam, maka respon publik menjadi "santai-santai" saja.

Bahkan mungkin sebagian membenarkan stigma atas simbol budaya Nusantara. Padahal, sulit saya bayangkan bagaimana perasaan masyarakat Jawa, khususnya para orang-orang penjaga budaya ketika melihat film KKN Desa Penari ini.

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Otniel Tasman dan @Rianto, mas Bramantyo Prijosusilo , mas Hilmar Farid dan para penari tradisional yang seluruh hidupnya mendedikasikan untuk menjaga budaya nusantara, ketika menonton film KKN Desa Penari.

Film ini dengan gamblang menampilkan kebudayaan Nusantara sebagai sesuatu yang jahat bahkan disimbolkan sebagai syetan dengan ularnya.

Padahal budaya Nusantara yang dituangkan dalam bentuk tari, gamelan, selendang, dan sesajen bukan semata-semata soal ritual seni. Ada makna yang dalam dan spritualitas terhadap hubungan manusia dan alam.

Pemaknaan spritualitas lokal tidak lebih baik atau buruk dari pemaknaan agama-agama samawi dalam memaknai Tuhannya. Masing-masing punya cara memaknai yang ghaib, yang seharusnya tidak saling merendahkan satu sama lain.

Apalagi kesenian tari, gamelan, sesajen sebuah warisan leluhur nenek moyang di Nusantara, bahkan sebelum agama-agama samawi datang ke Indonesia. Tapi kenapa agama "pendatang" menjadi sangat arogan terhadap ritual atau keyakinan sang tuan rumah, dalam hal ini budaya lokal yang digambarkan dalam film tersebut ?

Padahal ketika seseorang merendahkan bahkan hanya mengkritik agama samawi, bisa dipidanakan sebagai tindakan penodaan agama. Bagaimana dengan tindakan para pemodal film KKN Desa Penari tersebut?  Apakah mereka bisa dikategorikan dalam penodaan atau pelecehan agama /budaya nusantara?

Sumber: Facebook Har Toyo

Auto Europe Car Rental