Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cerita Horor Santet Sewu Dino (15) : Erna Muntah Darah

BAK mencari jarum dalam tumpukan jerami, mencari Dela di tengah kegelapan hutan seperti ini. Berjalan dari satu tempat ke tempat lain rasanya mustahil, mustahil bisa menyisir keseluruhan hutan, sampai, Sri merasa ia tahu di mana keberadaan gadis itu. Semoga firasatnya itu benar. Sri bisa melihat tempat itu bahkan dari jauh.

Bayangan hitam besar, rimbun itu, seakan tidak kehilangan kengerianya sedikitpun, meski kaki Sri letih, menempuh jarak sejauh itu, ia mendekati pohon beringin itu, tempat di mana ia menemukan boneka. Terdengar suara langkah kaki Sri menembus semak, kini, ia berdiri tepat di bawah pohon itu, melihat Dela yang seperti sudah menunggunya.

Dela hanya duduk, menggoyangkan kakinya, seakan tahu, Sri akan menemukanya. Gerak tubuh Dela, membuat Sri tidak nyaman, terkadang, ia menggedek kepalanya, seakan tulang lehernya tidak dapat menyangga isi kepalanya. "Wong tuwek iku, rupane gak goblok yo" (orang tua itu, rupanya tidak bodoh ya) kata Dela, "Aku ra isok metu tekan alas iki" (Ternyata, aku tetap tidak dapat keluar dari hutan ini).

Sri hanya diam, ia, juga bingung harus melakukan apa. "Wes cidek waktune, diluk engkas" (Sudah dekat waktunya, sebentar lagi). Kalimat terakhir Dela seperti memberi isyarat tentang sesuatu. "Jek rong ngerti" (masih belum ngerti) "Rambut sing diuculi kancamu iku, mbok pikir opo." (Rambut yang dilepas temanmu kamu pikir apa).

"Rambut Dela," kata Sri menebak. Sosok itu mengangguk, "Teros". Mata Sri terbelalak mendengarnya. "Mbok pikir aku sengojo mbujuk awakmu to." (Kamu pikir saya sengaja menipumu kan. Jek rong ngerti pisan (masih belum mengerti juga). "Erna," kata Sri. Seketika itu, Dela tertawa, ia tidak pernah melihat suara tertawa semengerikan itu.

Sri kembali ke rumah tanpa Dela. Langkah kakinya berat memikirkan kemungkinan yang Sri pikirkan dari tadi, dan saat masuk rumah, ia bisa melihat genangan darah. Sri mengikuti jejak darah itu, yang berakhir di kamar mereka, disana, ia melihat Dini, menutupi wajah Erna dengan kain. "Erna mati Sri, muntah getih" (Erna meninggal Sri, dia muntah darah).

Sri bisa melihat wajah Erna. Hidung dan bibirnya, bersimbah darah. Mirip seperti patung yang Erna banting, di mana di bagian kepala si patung. hancur. Sekarang ia tahu penyebab sebenarnya santet ini. Sri akhirnya menjelaskan semua kepada Dini, apa yang terjadi kepada Erna, apa yang terjadi kepada Dela, apa yang disembunyikan orang tua itu, apa yang tidak dikatakan tentang pekerjaan ini.

Semuanya, berujung pada pemindahan santet saja, karena mereka yang memiliki garis weton sama. Sri mengambil boneka itu, menunjukkanya kepada Dini. "Boneka iki, media kanggo nyantet Dela, dibulet rambute Dela ket awal, sopo sing wani mbukak rambut iki, kudu siap konsekuensi nompo santet'e Dela, masalahe, nek wong biasa seng bukak, mek nekakno nyowo."

(Boneka ini, media untuk mencelakai Dela, diikat rambut Dela sejak awal. Siapa yang berani membukanya harus siap menerima konsekuensi santetnya si Dela. Masalahnya, bila orang biasa yang melakukanya hanya mendatangkan kematian belaka).

"Bedo maneh nek sing mbukak wetone podo karo Dela, yo iku kene, sisok mateni kene, isok ngeringano santete Dela. Aku yakin, boneka iki, gak mek siji, isok onok telu sampe sepuluh. Aku gak eroh Din, tapi Erna wes dadi korban sawijine, kari awakmu karo aku."



(Beda lagi bila yang membuka boneka ini satu garis weton dengan Dela, ya itu kita, bisa membunuh, bisa meringankan beban untuk Dela. Aku yakin, bonekanya tidak hanya satu, bisa tiga sampai sepuluh, aku tidak tahu. Tapi, Erna sudah menjadi korban salah satu bonekanya, tinggal kita).

"Goblok'ku, aku ra ngerti Erna bakal mbanting bonekane, boneka sing wes dadi ganti sukmane dee, nek bonekane rusak, sing mbukak ikatan kui, nompo akibat perbuatane" (Bodohnya aku, aku tidak mengerti kalau akhirnya Erna malah membanting bonekanya, yang sudah jadi pengganti penerima santet itu, jadi bila boneka itu ikut rusak, dia juga akan menuntut balas akibat perbuatanya). (*)
Auto Europe Car Rental