Survei SMRC Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Atas Prabowo-Sandi
SAIFUL Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei nasional terhadap elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2019. Hasilnya, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin mengungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Survei dilakukan pada 7-14 September 2018 terhadap 1.220 responden dengan response rate 1.074 responden. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei kurang lebih 3,05 persen.
Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden.
Simulasi dilakukan dengan pertanyaan 'seandainya pemilihan presiden dilakukan sekarang ini, siapa yang akan bapak/ibu pilih di antara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden berikut?'.
"Pasangan capres-cawapres Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin meraih perolehan suara 60,4%, jauh mengungguli Prabowo Subianto Sandiaga Uno 29,8%. Sedangkan, pemilih yang tidak tahu/rahasia sebesar 9,8%," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan dalam paparannya, di Kantor SMRC, Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/10/2018).
Djayadi menyampaikan, figur capres dinilai lebih kuat dibandingkan figur cawapres yang mendampinginya. Sehingga, figur cawapres masih belum mengubah perolehan suara secara signifikan. "Tidak ada pengaruh positif dari cawapres baik di Jokowi maupun Prabowo. Sampai September 2018 ya," katanya.
Berikut hasil survei elektabilitas capres-cawapres:
Terkait hasil survei tingkat keyakinan atas kemampuan Jokowi untuk memimpin, sebanyak 71,4% merasa yakin dengan politikus PDIP itu. Sedangkan responden yang tidak yakin sebesar 23,2%.
"Rinciannya, sangat yakin 13,3%, cukup yakin 58,1%. Sementara yang merasa tidak yakin, rinciannya kurang yakin 20,3% dan yang tidak yakin sama sekali 23,2%," kata Djayadi.
Berikut hasil survei terhadap tingkat kepuasan kinerja Jokowi:
Survei dilakukan pada 7-14 September 2018 terhadap 1.220 responden dengan response rate 1.074 responden. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei kurang lebih 3,05 persen.
Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden.
Simulasi dilakukan dengan pertanyaan 'seandainya pemilihan presiden dilakukan sekarang ini, siapa yang akan bapak/ibu pilih di antara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden berikut?'.
"Pasangan capres-cawapres Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin meraih perolehan suara 60,4%, jauh mengungguli Prabowo Subianto Sandiaga Uno 29,8%. Sedangkan, pemilih yang tidak tahu/rahasia sebesar 9,8%," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan dalam paparannya, di Kantor SMRC, Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/10/2018).
Djayadi menyampaikan, figur capres dinilai lebih kuat dibandingkan figur cawapres yang mendampinginya. Sehingga, figur cawapres masih belum mengubah perolehan suara secara signifikan. "Tidak ada pengaruh positif dari cawapres baik di Jokowi maupun Prabowo. Sampai September 2018 ya," katanya.
Berikut hasil survei elektabilitas capres-cawapres:
- Jokowi-Ma'ruf Amin: 60,4%
- Prabowo-Sandiaga: 29,8%
- Tidak tahu atau rahasia: 9,8%
Terkait hasil survei tingkat keyakinan atas kemampuan Jokowi untuk memimpin, sebanyak 71,4% merasa yakin dengan politikus PDIP itu. Sedangkan responden yang tidak yakin sebesar 23,2%.
"Rinciannya, sangat yakin 13,3%, cukup yakin 58,1%. Sementara yang merasa tidak yakin, rinciannya kurang yakin 20,3% dan yang tidak yakin sama sekali 23,2%," kata Djayadi.
Berikut hasil survei terhadap tingkat kepuasan kinerja Jokowi:
- Sangat puas: 9,7%
- Cukup puas: 63,7%
- Kurang puas: 22,6%
- Tidak puas: 2,8%
- TT/TJ (tidak tahu/tidak jawab): 1,2%
- Sangat yakin: 13,3%
- Cukup yakin: 58,1%
- Kurang yakin: 20,3%
- Tidak yakin sama sekali: 2,9%
- Tidak tahu: 5,4%