Amanda Rawles Ingin Jajal Semua Karakter
“Saya harus mampu menghidupkan karakter seperti yang tergambar di karya novelnya,” kata Amanda ketika ditemui di Marvell City Mall Surabaya, suatu hari.
Menurut Amanda, tantangan terberatnya adalah karena film itu diadaptasi dari novel best seller berjudul sama karya Erisca Febriani. Untuk itu dia perlu banyak dialog dengan sutradara agar bisa semaksimal mungkin ‘menghidupkan’ karakter tokoh lewat aktingnya.
“Saya bersyukur respons penonton sangat baik. Artinya, upaya saya tidak sia-sia,” imbuh gadis Indo Australia ini.
Diakui gadis yang masih menjalani pendidikan homeschooling kelas 2 SMA ini, dirinya tidak terlalu sulit untuk ‘masuk’ ke tokoh Salma karena kehidupannya di lingkungan remaja yang pernah dia alami. “Yang dialami Salma kan pernah pula saya jalani,“ urainya.
Tantangan yang sama, menurut Amanda, dia alami ketika berperan di film Promise. “Cuma tantangannya berbeda. Di film Promise saya jalani di luar negeri, itu butuh adaptasi dengan lingkungannya,” ungkap Amanda yang sedang mempersiapkan diri main untuk sebuah film bergenre horor.
Artis yang sudah mengawali karier dengan main sinetron sejak SD ini menegaskan keinginannya untuk menjajal semua peluang karakter yang disodorkan kepadanya. “Agar pengalaman makin banyak. Saya malah ingin bisa main di film thriller misalnya,” kata Amanda.
Ditanya berat mana main sinetron atau film layar lebar, Amanda kontan tertawa. “Main sinetron itu harus banting tulang, sedang main film bisa lebih menikmati peran. Tapi, duitnya memang banyak di sinetron,” cetusnya sambil kembali tertawa.
Mengenai lawan mainnya di film Dear Nathan, Amanda mengaku baru pertama kali bertemu Jefri Nichol di film tersebut. “Untungnya sutradara memberi kami kesempatan jalan bareng untuk saling adaptasi di tengah waktu kosong syuting,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Jefri pun menegaskan karakter Nathan yang bandel tak jauh berbeda ketika dirinya masih kecil. “Waktu SD kan saya pernah mengalami yang seperti itu. nakalnya hanya untuk mencari perhatian orangtua,” tuturnya.
Film Dear Nathan diakui Jefri dan Amanda banyak pesan positif. “Perhatian dari orangtua itu penting bagi pertumbuhan anak-anak. Film ini juga menggambarkan indahnya kebersamaan dan persahabatan,” ungkap Jefri. (pra)