Tren Bridal Gaya Eropa ala Desainer Riris Ghofir
Gaun yang sederhana banyak dipilih para pengantin untuk pesta pernikahan. Fashion designer Riris Ghofir mengatakan, tren busana bridal saat ini mengarah ke konsep yang ringan dan nyaman, baik untuk acara indoor maupun outdoor.
"Saya banyak dapat permintaan busana pengantin yang sederhana. Ini karena konsep pernikahan yang lebih untuk acara keluarga, jadi tamunya sedikit," katanya.
Menjelang akhir tahun, desainer kawakan asal Gresik ini memperkenalkan koleksi Anastasia. Dari sembilan busana, Anastasia mengusung gaun bridal khas Eropa namun dengan gaya yang lebih simpel.
Riris membuatnya lebih ringan, dengan potongan yang slim dan tidak banyak ornamen. Ada juga yang semi-ball gown, tapi sedikit dan tetap terlihat simpel.
Pemilik label Java Moslem Fashion ini menjelaskan, untuk memberi kesan elegan, banyak bermain dengan detail blink-blink. Riris menggunakan aplikasi payet, swarovski, kristal, dan lain-lain.
"Jadi, masih ada kesan Eropa, tapi lebih simple. Kalau dulu kan cuttingan-nya lebar menjuntai dan bordir yang full, sekarang permintaannya untuk kota sudah berbeda," urainya.
Material yang dipakai seperti tile, brokat, lace, organza, satin silk, dan sebagainya. Spesial koleksi ini, mengambil warna yang flawless seperti nude, rose gold, dan abu-abu. Sejak Maret 2020, warna yang paling dicari itu dusty, soft seperti ini.
Menurut Riris, busana pengantin klasik Eropa masih digemari oleh pengantin, tidak kalah dengan kebaya tradisional atau modern. Hanya sekarang, lebih simpele. Selesai acara resepsi, busananya bisa dipakai lagi. "Mungkin tinggal melepas layer atau tudungnya," terangnya.
Tidak hanya model baju, tren persewaan mengalami pergeseran. Kini, para calon pengantin lebih suka menjahitkan sendiri busana mereka ketimbang menyewa. Diduga karena tamunya hanya saudara dekat, jadi budget dialihkan ke busana. (ayu)