Ajeng Denisce : Akting Menangis itu Capek
“Kalau main film kan singkat. Sebulan sudah selesai. Sedang FTV dituntut striping sampai berbulan-bulan. Tentu melelahkan,” kata wanita yang di dunia artis dikenal dengan nama Rara Nawangsih.
Meski begitu, Ajeng yang ditemui di tengah acara gala premier film terbarunya, Perfect Dream di Hotel Ciputra World dan berlanjut di Ciputra World Mall Surabaya, menambahkan, akting di FTV maupun di film layar lebar tetap memerlukan konsentrasi penuh.
Apalagi untuk peran antagonis yang sering diberikan kepadanya. “Akting menangis itu bikin capek,” ucapnya mengungkap pengalamannya sebagai aktris. Apalagi, lanjut Ajeng, bila sutradara tidak puas atas akting yang sudah total dia lakukan.
“Jadi perlu pendalaman lebih berat ketika sutradara bilang ‘ulang’!” begitu tutur perempuan kelahiran Surabaya, 19 Desember 1991 ini.
Setelah beberapa kali kesulitan melakukan akting menangis, Ajeng akhirnya punya cara khusus supaya bisa masuk ke suasana yang dialami sang tokoh. “Saya melakukan meditasi,” katanya.
Dengan cara itu, ibu dua anak ini bisa betul-betul ‘sedih’ dalam waktu 5-10 menit. “Tak perlu air mata buatan. Dengan meditasi bisa merasakan kesedihan yang nyata dan akhirnya berurai air mata,” ungkapnya.
Ajeng mengaku sejak berkeluarga dan punya momongan, dirinya harus mengundurkan diri dari percaturan ‘FTV’ dan harus lebih banyak tinggal di Surabaya. Dirinya bersyukur ketika ikut casting film Perfect Dream dan akhirnya lolos bisa mendukung film garapan sutradara Hestu Saputra tersebut.
“Karena seluruh produksi film ini dilakukan di Surabaya. Jadi nggak perlu jauh-jauh ke Jakarta,” papar Ajeng. Film Perfect Dream ini menjadi debutannya setelah beberapa kali akting di FTV. (pra)