Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Mengolah Pakan Ternak dari Limbah Industri Gula


CARA mengolah pakan ternak dari limbah industri gula (saccharrum officinarum). Menurut drh Jarot, limbah industri gula semua bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak.

1. Pucuk Tebu
2. Tetes Tebu (Molase)
3. Ampas Tebu (Bagasse)
4. Blothong

PUCUK TEBU
Bisa digunakan sebagai hijauan makanan ternak untuk pengganti atau substitusi rumput Gajah tanpa ada pengaruh negatif pada ternak ruminansia.

Bisa juga diproses dulu menjadi silase (silage), yaitu fermentasi secara pasif. Setelah 4 minggu, bisa mulai diberikan ke ternak ruminansia besar dan kecil.

Lebih bagus lagi bila diproses fermentasi aktif secara tertutup dan diperam selama minimum 4 minggu. Pakai pribiotika yang kerjanya secara selulolitik dan lignolitik agar kadar serat kasar (SK) dan serat sangat kasar (SSK) turun secara signifikan.

Sebaliknya akan terjadi peningkatan kadar protein dan palatabilitasnya, juga bisa disimpan dalam jangka waktu lama, bisa sampai 24 bulan bila berada dalam wadah benar-benar kedap. Ini karena kelemahannya, panen tebu hanya 1 tahun sekali.

TETES TEBU
Bisa diberikan pada ternak secara langsung setelah melalui proses pengolahan menjadi protein sel tunggal dan asam amino. Keuntungan tetes tebu untuk pakan ternak adalah:

1. Kadar karbohidratnya tinggi, 48-60% sebagai gula
2. Kadar mikro mineral tinggi
3. Rasanya disukai ternak (palatabel)

Tetes tebu juga mengandung vitamin B kompleks dan unsur mikro yang dibutuhkan ternak, seperti cobalt (Co), boron (Bo), Iodium (I), tembaga (Cu), mangan (Mn) dan seng (Zn).

Kelemahannya adalah kadar kalium (K)-nya tinggi yang dapat menyebabkan mencret (diare) jika diberikan terlalu banyak. Tetes tebu bisa digunakan dalam ransum unggas sebanyak 5-6% dan pada babi dan ruminansia maksimum sebanyak 5%.

AMPAS TEBU (BAGASSE)
Merupakan limbah kasar setelah tebu digiling. Mengandung serat kasar yang tinggi, terdiri dari sellulosa, pentosa dan lignin.

Mengingat tingginya kadar serat kasar, ampas tebu bisa digunakan untuk pakan ternak ruminansia maksimum sebanyak 25% dari unsur serat kasar dan serat sangat kasar.

Perlu perkakuan yang sama dengan pucuk tebu. ebih bagus lagi bila diproses fermentasi aktif secara tertutup dan diperam selama minimum 4 minggu.

Pakai pribiotika yang kerjanya secara selulolitik dan lignolitik agar kadar serat kasar (SK) dan serat sangat kasar (SSK) turun secara signifikan. Sebaliknya akan terjadi peningkatan kadar protein dan palatabilitasnya.

BLOTHONG
1. Protein
Kandungan protein dari nira sekitar 0.5 % berat zat padat terlarut. Dari kandungan tersebut telah dicoba untuk melakukan ekstraksi protein dari blotong dan ditemukan bahwa kandungan protein dari blotong yang dipress sebesar 7.4 %.

Protein hanya dapat diekstrak menggunakan zat alkali yang kuat seperti sodium dodecyl sulfate. Kandungan dari protein yang dapat diekstrak antara lain albumin 91.5 %; globulin 1 %; etanol terlarut 3 % dan protein terlarut 4 %.

2. Pakan Ternak
Blotong dapat digunakan sebagai pakan ternak dengan cara dikeringkan dan dipisahkan partikel tanah yang terdapat di dalamnya.

Untuk menghindari kerusakan oleh jamur dan bakteri, blotong yang dikeringkan harus langsung digunakan dalam bentuk pellet. Bisa digunakan sebagai sumber energi dengan dosis maksimum 5% dari unsur konsentrat. (*)