Rumah Sehat dengan Kehadiran Tanaman Pemakan Serangga
Sekilas tanaman-tanaman itu tampak seperti bonsai pada umumnya. Jika dicermati, tanaman tersebut memiliki beberapa serangga menempel di tubuhnya.
“Ini tumbuhan pemakan serangga, yaitu Venus Flytrap dan Drosera. Mereka adalah tanaman karnivora yang punya perangkap berbeda-beda di tubuhnya,” tuturnya.
Tanaman Drosera miliknya memiliki beberapa jenis, diantaranya drosera sessilifolia, drosera filiformis, drosera dilatato red, drosera capillaris long leaf, dan drosera binata yang jika tumbuh bisa membantuk hati.
Venus Flytrap berbentuk seperti mulut yang bisa membuka dan menutup. Sedangkan Drosera berbentuk seperti tangkai yang berbulu. Pada koleksi Yulianto, keduanya memang memiliki ukuran kecil.
Ukuran tanaman tertinggi yang ia miliki sekitar 20 cm dan yang terkecil 1 cm. Keduanya memiliki perangkap yang berbeda pada tubuhnya.
Jika Venus Flytrap menarik perhatian serangga lewat baunya, Drosera memiliki semacam bulu yang lengket, sehingga serangga yang dekat-dekat bisa terjebak.
“Tanaman karnivora ini tidak berbahaya bagi manusia. Mereka hanya memakan serangga seperti lalat, nyamuk, kupu-kupu atau semut. Sehingga aman dijadikan pajangan di rumah,” jelasnya.
Serangga yang berhasil ‘ditangkap’ oleh tanaman-tanaman ini akan diserap cairannya, hingga mereka mengering. Biasanya jika ada angin, serangga akan ikut terbawa karena cairannya tubuhnya sudah tidak ada.
Soal perawatannya sangat mudah menurut Yulianto. Tanaman yang juga ia publikasikan di Instagram @carnivor.yulianto itu hanya membutuhkan sinar matahari cukup, air dan lumut sebagai medianya.
“Berkembang biak didiamkan saja, nanti bisa beranak sendiri. Tanpa pupuk, tanpa vitamin. Tidak perlu diberi makan sendiri, biarkan dia natural saja. Serangga akan terpikat dengan aromanya,” jelasnya.
Paling baik, tanaman ini diberi pot berisi lumut, diberi air secukupnya, lalu bagian bawah pot diberi wadah berisi air. Lalu dalam waktu sehari, diberi cahaya matahari secara langsung selama minimal 5 jam.
Yulianto juga menjual lumut kering mulai harga Rp 5.000- Rp 20.000. Beberapa jenis ada yang kuat tanpa matahari, tetapi tidak bisa lama-lama. Jadi masih bisa dijadikan pajangan di rumah. Tidak perlu diberi air lagi bawahnya juga tidak apa-apa kok, asal jangan lama-lama.
Ketika membasahi lumut, bisa menggunakan air biasa. Namun agar tanaman lebih sehat, bisa menggunakan air yang mengandung tidak mineral seperti air tetesan AC atau hujan.
Menurut Yulianto tanaman karnivora ini cukup banyak diminati, utamanya orang-orang di Pulau Jawa. “Pulau Jawa paling banyak peminatnya. Venus menjadi yang paling favorit karena dia bisa bergerak. Kalau ada serangga masuk itu dia langsung mengatup dalam hitungan detik,” katanya. (del surya)