Teman-teman Ayo Sayangi Ginjal Kita
Ginjal, itu salah satu Organ tercanggih yang kita punya. Sekarang coba teman-teman kepalkan tangan, nah sebesar itulah kira-kira ginjal kita. Bayangkan, untuk menggantikan salah satu tugasnya yaitu mencuci darah, mesin penggantinya itu sebesar kulkas.
Saya butuh imajinasi teman-teman nih, andai teman-teman lagi di dapur, di depan bak cuci piring yang penuh piring, panci, gelas berbeda ukuran yang kotor. Semua isinya bekas makanan dan minuman. Apa yang akan pertama-tama teman-teman lakukan? Pasti nyalain air kan? Trus apalagi?
Betul... semua jawaban ya. Ambil sponge, ambil satu per satu piringnya, lalu gosok bergantian. Kalau ada benda berharga di situ, misal cincin kawin yang masuk gelas. Nah, pasti kita ambil dan ditaruh lagi ke tempatnya. Terus begitu, sampai piring, panci, gelas dan lain-lain yang sudah bersih kembali ke raknya.
Piring-piring dan lain-lain itu adalah sel darah merah kita yang kotor abis angkut-angkut makanan. Air keran itu adalah air yang kita minum. Cincin kawin itu adalah Protein dan benda-bena lain yg msh dibutuhkan tubuh. Tangan kita itu adalah Nephron. Dan teman-teman tau berapa jumlah "tangan" ginjal? 1 juta! Per ginjal.
Setelah teman-teman mencuci semua piring dengan segala kotorannya itu, ke mana air bekas cucian itu pergi? Ke pembuangan kan. Nah, di Ginjal, air kotor bekas cucian itulah yang kita sebut dengan Urin. Jadi, ginjal kita pasti bingung kalau kita minum urin, kata dia,"ini kan udah gua buang!"
Jadi, setelah membaca ilustrasi tadi, kita pasti jadi sadar bahwa apapun yang kita makan dan dibawa oleh darah jadi krusial. Apapun yang kita minum dan jumlahnya juga menjadi krusial. Karena bisa membentuk endapan yang berkumpul dan mengganggu proses pencucian. Begitu pulalah proses terjadinya batu.
Jadi tidak pernah ada batu ginjal yang muncul, langsung besar. Semua berawal dari endapan, jadi sedimen, jadi butiran pasir lalu berkumpul jadi batu. Oleh karena itu butuh bulanan bahkan tahunan untuk sampai muncul gejala. Tapi kalo udah muncul, sakitnya kayak ditusuk dari belakang terus diputer pisaunya.
Gejala lain, warna pipis yang memerah karena darah, batu-batu itu kadang tajam, bisa melukai dinding sistem kemih kita. Bisa menyayat ureter, bisa menyayat kandung kemih dan bisa menyayat di dinding dalam uretra penis untuk laki-laki. Saya pernah ambil batu yang udah sampai di kepala penis. Pakai Pinset. Ngilu bgt.
Bagaimana terapinya? Kalau ukurannya masih sangat kecil, dicoba pake obat tablet untuk menghancurkannya. Kalau sudah cukup besar pake SWL namanya, di tembak dari dinding perut. Terus pecah jadi kecil-kecil2 sampe bisa keluar lewat pipis.
Opsi lain, memasukkan kamera ke dalam sana. Kamera ini dilengkapi "tentakel" penjepit untuk mengambil batunya. Pilihan berikutnya, sblm opsi operasi besar adalah PCNL. Jadi dari punggung dibolongin kira-kira satu setengah senti, masukin alat yang ditembusin ke ginjalnya juga untuk menghancurkan dan menyedot batunya. Kalau opsi ini gagal, ya terakhir Operasi besar buka perut.
Apa komplikasi dari batu ginjal, yang paling sering adalah bengkak ginjal karena urin terbendung dan menjadi gagal ginjal akut. Zat-zat racun hasil metabolisme yang harusnya terbuang seperti ureum dan kreatinin kembali ke darah. Seperti mobil yang knalpotnya disumbat.
Siapa saja yang bisa terkena batu ginjal, usia di atas 19 tahun sudah tinggi risikonya. Bagaimana cara mncegahnya? Prinsipnya, sedimen itu terbentuk terus menerus kalau ada "bahan baku" nya. Apakah berhasil berkumpul jadi batu.
Tergantung dari derasnya air pipis kita yang ditentukan oleh jumlah air putih yang kita minum. Jadi sering dehidrasi dan sering nahan pipis itu faktor risiko. Salah satu batu yang sering terbentuk adalah batu struvite. Ini batu yang terbentuk dari gumpalan infeksi saluran kemih, yang bisa disebabkan dari hubungan seks berganti-ganti pasangan.
Jadi buat teman-teman, saya kembali ingatkan untuk selalu safe sex. And the safest sex is sex with only one partner. Usahakan selalu minum air putih, jumlahnya 40 cc/kgBB, berapa berat teman-teman dikaliin 40cc. Itu harus masuk dalam 24 jam.
Kurangin soda, teh, kopi, sirup dan lain-lain. Kurangin asupan garam dan asin-asin. Kurangin daging merah. Makan buah yang banyak airnya. Cabe tidak termasuk. Jadi, teman-teman, 24 jam sehari 7 hari seminggu nonstop, dua ginjal kita kerja keras cuci darah kita biar kita tetap fresh bebas dari racun.
Alangkah baiknya kita sayangi mereka dengan peduli apa yang kita mkn dan minum. Now lets give a big round of applause to our two cleaning heroes.
Sumber : dr Gia Pratama (@GiaPratamaMD)