Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mimpi Miranda

PIETER anak baru, pindah dari Australia. Dia di SMA Petra 5 karena pertukaran pelajar. Di sekolah ini,  ia sangat disukai karena ketampanannya. Miranda, sang juara kelas. Dia pengidola berat Pieter. Meski pintar, ia sebetulnya menyimpan kekurangan. Semua anak di sekolah menganggapnya ’cupu’. Jadilah, hanya sedikit teman yang dia miliki.

Satu teman dekatnya bernama Meilan. Miranda sudah mempercayai Meilan sebagai teman curhat yang tidak akan membocorkan rahasianya . Baik curhat suka ataupun duka pasti Meilan dengarkan.,“Lan, apa mungkin ya aku isa dapetno Pieter ?” Kata Miranda pada Meilan saat di perpustakaan. “Pasti bisalah, nda.. Kamu kan cantik, kalau misalnya didandani.. hehe,” sahut Meilan.

“Masa sih??” kata Miranda lagi. “Beneran nda..ga bohong aku! Tapi kamu mesti bersaing sama Cindy lho.. soalnya denger-denger Cindy kan juga seneng sama Pieter,” kata Meilan. Miranda merasa tidak dapat menandingi Cindy karena Cindy, cewek tercantik di sekolah.

“Lan, aku gak bakal terlalu berharap untuk dapatin Pieter. Tapi kalau aku sampai bisa dapetin Pieter, aku gak bakal menyesal telah jatuh hati padanya. Kalau Tuhan menghendaki aku bersaing sama Cindy, aku bakal bersaing secara sehat,” kata Miranda.


Tiap hari Miranda selalu memikirkan Pieter. Sampai-sampai pekerjaan rumahnya terbengkalai. Usaha melupakan cowok itu selalu sia-sia. Setiap malam Miranda selalu berdoa.“ Tuhan.. Apakah aku bermimpi untuk mendapatkan Pieter. Aku ingin angan-anganku ini tak hanya harapan, Tuhan. Amin.”

Setelah tiga bulan Pieter di SMA Petra 5, akhirnya Miranda dapat mengenal Pieter.  Ia bersyukur ada perlombaan matematika dan sekolahnya mewakilkan Miranda dan Pieter untuk mengikutinya. Miranda merasa sangat senang karena dalam beberapa bulan ia bisa belajar bersama dengan Pieter hingga mereka sangat dekat dan akrab.

Pada suatu hari, saat belajar bersama, Pieter menembak Miranda. “Nda, apakah kamu mau jadi kekasihku?” kata Pieter. “Aku gak isa nolak kamu Pieter,” kata Miranda dengan penuh dengan kegembiraan. Angan-anagn Miranda terkabul dan bukan sebuah mimpi atau harapan. (agnes lauren)
Auto Europe Car Rental