Jangan Anggap Enteng Ekstra Jurnalistik
KALAU dalam matematika, kita belajar empat hal : Penjumlahan, Pengurangan, Pembagian dan Perkalian. Nah, di ekstra jurnalistik (xtrajurnal), hanya ada dua, yakni Gathering News (mengumpulkan informasi) dan Reporting News (melaporkan informasi yang sudah dikumpulkan itu).
Dua inilah yang secara prinsip dipelajari, dan tidak akan berubah. Walau cuman dua, kamu tidak boleh menganggap enteng. Sebab, masing-masing punya keterkaitan satu sama lain. Di Gathering News, kamu akan memelajari tiga hal pokok dalam pengumpulan informasi : Observasi, Wawancara dan Riset.
Yang akan kita pelajari hanya dua saja : Observasi dan Wawancara. Dua hal ini adalah hal paling dasar dalam jurnalistik. Kalau kamu dapat memahami dua hal ini, kamu akan dengan mudah untuk melangkah ke fase Reporting News.
Kenapa lebih mudah? Karena, kamu tinggal memilih dan memilah informasi yang sudah kamu dapatkan dan tinggal melaporkannya.
Bagaimana cara melaporkan itu? Jurnalistik mengenal prosedur dalam pelaporan. Media apapun, basisnya adalah laporan tertulis. Menulis secara jurnalistik berarti menuliskan informasi yang mudah dicerna dan dipahami audiens.
Rumus 150 tahun lalu, yang bernama piramida terbalik, masih sangat layak ditiru hingga saat ini. Piramida terbalik berisi laporang dengan format 5 W + 1 H (Who, What, When, Where, Why dan How).
Nah, kesulitan kamu yang paling utama, adalah ketika harus melaporkan hasil observasi dan wawancara dalam bentuk tulisan. Bener nggak? Jadi, apa masih menganggap enteng ekstra jurnal? (*)
Dua inilah yang secara prinsip dipelajari, dan tidak akan berubah. Walau cuman dua, kamu tidak boleh menganggap enteng. Sebab, masing-masing punya keterkaitan satu sama lain. Di Gathering News, kamu akan memelajari tiga hal pokok dalam pengumpulan informasi : Observasi, Wawancara dan Riset.
Yang akan kita pelajari hanya dua saja : Observasi dan Wawancara. Dua hal ini adalah hal paling dasar dalam jurnalistik. Kalau kamu dapat memahami dua hal ini, kamu akan dengan mudah untuk melangkah ke fase Reporting News.
Kenapa lebih mudah? Karena, kamu tinggal memilih dan memilah informasi yang sudah kamu dapatkan dan tinggal melaporkannya.
Bagaimana cara melaporkan itu? Jurnalistik mengenal prosedur dalam pelaporan. Media apapun, basisnya adalah laporan tertulis. Menulis secara jurnalistik berarti menuliskan informasi yang mudah dicerna dan dipahami audiens.
Rumus 150 tahun lalu, yang bernama piramida terbalik, masih sangat layak ditiru hingga saat ini. Piramida terbalik berisi laporang dengan format 5 W + 1 H (Who, What, When, Where, Why dan How).
Nah, kesulitan kamu yang paling utama, adalah ketika harus melaporkan hasil observasi dan wawancara dalam bentuk tulisan. Bener nggak? Jadi, apa masih menganggap enteng ekstra jurnal? (*)
