Amadea Sani Wiguna dan Bisnis Cardholder
UNIVERSITAS Ciputra UC) identik dengan edukasi kewirausahaan sejak semester awal. Bahasiswa bermunculan bahkan berkembang dengan produksi skala besar.
Amadea Sani Wiguna (20) mahasiswa International Business Management UC yang mengembangkan produk cardholder. Bersama dua temannya di Semester 2, dia memasarkann di Instagram dengan nama @triangle.leatherworks.
"Awalnya di semester dua wajib buat bisnis kelompok. Mau bikin makanan tapi kelompok saya anak kos semua dan kos d sini nggak boleh buat masak untuk usaha," ujar gadis kelahiran Purwokerto, 7 November 1998 ini.
Akhirnya, Amadea dan teman-temannya memutuskan membuat produk yang sedang banyak diminati. Pilihannya jatuh kepada dompet penyimpan kartu atau cardholder.
Inspirasi itu juga muncul karena pengalaman pribadi. Amadea sering mengalami repot membawa kartu-kartu ketika hanya menenteng tas kecil. Dompetnya jelas tidak muat untuk semua kartu yang ada.
Gadis berambut panjang ini memiliki ide dan desain. Tapi, sempat kesulitan karena telanjur membayar uang muka ke salah satu pabrik. Sayangnya, pabrik itu tidak bisa membuat produk sesuai dengan yang desain yang diinginkan.
"Terus awal-awal desain ya asal karena nggak ada background desain atau fashion sama sekali,"ujarnya.
Pesanan akhirnya berdatangan dan mulai proses produksi 50 hingga 100 produk. Desainnya beragam tak hanya cardholder. Ada slimwallet. Sekarang, Amadea harus pintar mengatur waktu antara kuliah dan organisasi mahasiswa yang diikuti.
Saat ini dia memutuskan berhenti mengikuti organisasi mahasiswa dan fokus pada produksi usahanya. "Kebetulan juga gudangnya di kos saya jadi lebih gampang mengontrolnya," ujarnya. (*)
Amadea Sani Wiguna (20) mahasiswa International Business Management UC yang mengembangkan produk cardholder. Bersama dua temannya di Semester 2, dia memasarkann di Instagram dengan nama @triangle.leatherworks.
"Awalnya di semester dua wajib buat bisnis kelompok. Mau bikin makanan tapi kelompok saya anak kos semua dan kos d sini nggak boleh buat masak untuk usaha," ujar gadis kelahiran Purwokerto, 7 November 1998 ini.
Akhirnya, Amadea dan teman-temannya memutuskan membuat produk yang sedang banyak diminati. Pilihannya jatuh kepada dompet penyimpan kartu atau cardholder.
Inspirasi itu juga muncul karena pengalaman pribadi. Amadea sering mengalami repot membawa kartu-kartu ketika hanya menenteng tas kecil. Dompetnya jelas tidak muat untuk semua kartu yang ada.
Gadis berambut panjang ini memiliki ide dan desain. Tapi, sempat kesulitan karena telanjur membayar uang muka ke salah satu pabrik. Sayangnya, pabrik itu tidak bisa membuat produk sesuai dengan yang desain yang diinginkan.
"Terus awal-awal desain ya asal karena nggak ada background desain atau fashion sama sekali,"ujarnya.
Pesanan akhirnya berdatangan dan mulai proses produksi 50 hingga 100 produk. Desainnya beragam tak hanya cardholder. Ada slimwallet. Sekarang, Amadea harus pintar mengatur waktu antara kuliah dan organisasi mahasiswa yang diikuti.
Saat ini dia memutuskan berhenti mengikuti organisasi mahasiswa dan fokus pada produksi usahanya. "Kebetulan juga gudangnya di kos saya jadi lebih gampang mengontrolnya," ujarnya. (*)
