Feliciana Natali Coba-coba Bikin Handmade Nastar
BERBEKAL ilmu selama kuliah di jurusan Culinary Business di Universitas Ciputra, Feliciana Natali (25) membuka bisnis kue 'Chaneto Pastry'.
Perempuan berkulit putih ini sadar benar, bisnis kue di Surabaya memiliki banyak pesaing, sehingga dia harus mencari ide kreatif soal jenis kue yang akan ia jual. Begitu lulus 2015, Feli menjual kue nastar.
Tapi, berbeda dengan kue nastar lainnya. Kue nastar Feli, dibuat menjadi macam-macam, seperti kue tart. Bahkan, nastar yang biasanya diciptakan menggunakan cetakan, maka lulusan SMAK Gloria 1 Surabaya ini membentuk tiap nastarnya dengan tangannya sendiri.
Nastarnya memiliki bentuk yang berbeda dari nastar umumnya, satu di antaranya berbentuk daun. Meski membuka usaha nastar, perempuan asli Surabaya itu mengaku tidak begitu menyukai nastar.
“Sebenarnya saya tidak suka, tetapi tidak apa-apa memang ingin mencoba. Soalnya kan orang sini, lidahnya cocok ya, jadi saya kembangkan nastar ini. Rasanya tetap mirip nastar pasaran,” jelasnya.
Feli yang sedang tertarik belajar make up itu menjual nastarnya secara online di Instagram @chanetopastry. Respons pembeli cukup baik.
Pembeli luar kota yang paling sering dia layani. Kebanyakan berasal dari Semarang, Jakarta dan Bali.
“Tetapi kalau bentuk kue kan susah ya mengirim ke luar kota, jadi masih jarang yang beli. Kue nastar kebanyakan dibeli sama orang Surabaya, sebagai kue ulang tahun, atau memperingati Natal dan Tahun Baru,” terang penggemar Gordon Ramsay itu. (del surya)
Perempuan berkulit putih ini sadar benar, bisnis kue di Surabaya memiliki banyak pesaing, sehingga dia harus mencari ide kreatif soal jenis kue yang akan ia jual. Begitu lulus 2015, Feli menjual kue nastar.
Tapi, berbeda dengan kue nastar lainnya. Kue nastar Feli, dibuat menjadi macam-macam, seperti kue tart. Bahkan, nastar yang biasanya diciptakan menggunakan cetakan, maka lulusan SMAK Gloria 1 Surabaya ini membentuk tiap nastarnya dengan tangannya sendiri.
Nastarnya memiliki bentuk yang berbeda dari nastar umumnya, satu di antaranya berbentuk daun. Meski membuka usaha nastar, perempuan asli Surabaya itu mengaku tidak begitu menyukai nastar.
“Sebenarnya saya tidak suka, tetapi tidak apa-apa memang ingin mencoba. Soalnya kan orang sini, lidahnya cocok ya, jadi saya kembangkan nastar ini. Rasanya tetap mirip nastar pasaran,” jelasnya.
Feli yang sedang tertarik belajar make up itu menjual nastarnya secara online di Instagram @chanetopastry. Respons pembeli cukup baik.
Pembeli luar kota yang paling sering dia layani. Kebanyakan berasal dari Semarang, Jakarta dan Bali.
“Tetapi kalau bentuk kue kan susah ya mengirim ke luar kota, jadi masih jarang yang beli. Kue nastar kebanyakan dibeli sama orang Surabaya, sebagai kue ulang tahun, atau memperingati Natal dan Tahun Baru,” terang penggemar Gordon Ramsay itu. (del surya)
