Irna Sering Dianggap Mandiri dan Tangguh
Perasaan sendiri dialami cewek 22 tahun ini ketika temannya sudah jarang mengajaknya pergi, jalan-jalan atau sekadar makan bersama. Sebagian besar memang sudah konsentrasi kuliah. Temannya tersebar karena jadwal kuliah yang berbeda.
"Yang biasanya makan bareng jadi nggak sempet. Nggak tahu, tiba-tiba saja, saya kayak sering ditinggal. Nggak ada yang nyariin. Alasannya, kayak 'oh aku kira kamu suda pergi sama si A, atau si B'," tutur mahasiswi Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya Malang ini.
Kejadian yang sebenarnya sepele itu sempat membuatnya sedih. Padahal, cewek berambut pendek ini yakin, tidak ada konflik antara dirinya dengan tujuh temannya. suatu saat, dia memberanikan diri bertanya kepada seorang temannya.
Si teman mengungkapkan isi hatinya sebagai representasi teman lainnya. Irna dianggap tidak membutuhkan juga karena jarang bertanya kabar atau menawarkan bantuan. Dia juga dianggap tangguh dan mandiri oleh teman-temannya sehingga tidak kepikiran selalu diajak, atau saling bertukar kabar.
"Akhirnya, saya tahu, jadi itu soal kemandirian. Beda sama teman lain. Memang, saya jarang minta nebeng. Kalau temen-temen lain suka nebeng-nebeng gitu, terus curhat tentang keluarga. Saya nggak seperti itu ke mereka," lanjut gitaris band Humi-Dumi ini.
Sejak tahu penilaian teman-teman kepada dirinya, Irna yang menyukain musik metal ini, mencoba lebih membuka pikiran dan berpikir positif. "Mungkin mereka mikirnya saya sudah makan, atau yang lain. Saya bertekad tidak sedih. Nggak boleh nunggu terus untuk minta diajak. Pokoknya, harus inisiatif ikut, atau malah ngajak, nawarin bantuan ke mereka," tandasnya. (muhammad ghurobi)