Gagang Pintu Anti-Covid-19 Karya ITS Tinggal Buka dengan Lengan atau Siku
Tim dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam Laboratorium Sains dan Teknologi Interior, Departemen Desain Interior Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang alat bantu untuk gagang pintu, dengan nama Handle.it.
Inovasi ini merupakan bentuk nyata pengabdian masyarakat (Abmas) dalam meminimalisasi penularan virus. "Handle.it, bisa cegah penyebaran melalui droplet," tutur Okta Putra Setio Ardianto, Ketua Abmas Lab Sains dan Teknologi Interior ITS.
Droplet ini merupakan cairan yang dikeluarkan seseorang dari hidung atau mulut saat bersin, batuk, bahkan berbicara. Cairan ini dapat menempel pada benda-benda di tempat umum seperti gagang pintu.
Desain alat bantu gagang pintu ini dikembangkan hingga dapat digunakan dengan prinsip contactless. Dengan begitu, pintu dapat dibuka dan ditutup menggunakan lengan atau siku tanpa harus dipegang langsung oleh tangan.
Alat bantu gagang pintu seperti ini sudah ada di beberapa negara lain, tapi ITS mengembangkan desainnya agar bisa sesuai dengan kondisi tempat terpasangnya alat.
Tak hanya itu, pembuatan alat bantu gagang pintu ini menggunakan prinsip design thinking, dengan mengembangkan desain baru dari ide hingga pengujian purwarupa menggunakan printer 3D.
Bahan dari alat ini adalah material yang populer dipakai untuk 3D printing, yaitu asam polylactic (PLA+) berwarna solid orange dipadu dengan glow in the dark green.
“Alat yang kami buat ini terdiri dari tiga bagian, yaitu main handle, marker, dan secure lock,” jelas Okta Putra, Dosen Departemen Desain Interior ini.
Dalam pembuatan aksesori gagang pintu antiCovid-19 ini, butuh beberapa tahapan. Pertama, pemodelan menggunakan perangkat lunak. Kedua, proses mencetak purwarupa. Ketiga, instalasi hasil purwarupa pada gagang pintu.
Okta Putra mengucapkan terima kasihnya kepada rekan-rekan dosen serta mahasiswa yang tergabung dalam Lab Sains dan Teknologi Interior ITS atas keberhasilan pembuatan alat itu.
Mereka telah bekerja selama tiga minggu, dari proses pengembangan dan dua bulan produksi hingga alat bisa diaplikasikan langsung. "Saat ini, Handle.it, kami pasang pada area lorong, akses ruang, maupun toilet di tempat Abmas, yaitu Gedung Departemen Desain Interior ITS,” ujarnya.
Ke depannya, Handle.it dapat diproduksi lebih besar dan diaplikasikan lebih luas dengan metode produksi lebih serius jika masyarakat membutuhkan, terutama untuk fasilitas publik.
“Kami berharap Handle.it dapat efektif mengurangi penyebaran virus penyebab Covid-19, khususnya di lingkungan kampus Desain Interior ITS,” ujar Okta Putra. (ovi)