Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Bikin Tote Bag dari Sprei Bekas Hotel


MIDTOWN Hotels Indonesia memperpanjang umur sprei bekas yang sudah tidak dipakai di kamar hotel menjadi barang yang berguna. Berkat workshop daur ulang, kain linen lama bisa dibikin sesuatu yang lain.

Mendaur ulang sprei bekas dilakukan Midtown Hotels Indonesia untuk mendukung ARKOM Jatim, sebuah yayasan pada kepedulian lingkungan.

Kegiatan dilakukan dengan memberikan kain sprei bekas yang sudah tidak dipakai untuk diolah kembali menjadi tote bag.

Tote bag diagikan sebagai souvenir dalam agenda pembahasan isu-isu lingkungan, diskusi menciptakan hunian dan ruang tata kota yang baik sekaligus eco friendly.

“Kami ingin membangun ekosistem yang baik dan berkesinambungan baik di dalam manajemen dan masyarakat sekitar, berkegiatan bersama dan saling memberikan dukungan,” ucap Donny Manuarva selaku Corporate General Manager Midtown Hotels Indonesia.

Workshop ini melibatkan perwakilan Hotel Midtown Surabaya, Crown Prince, Verwood Hotel & Serviced Residence dan Midtown Residence membatik dengan teknik ecoprint pada kain linen sprei bekas.

Aneka macam warna, ukuran dan bentuk dedaunan-pun tak lupa turut dibawa untuk dijadikan motif yang akan ditempel diatas kain sprei bekas itu.

"Teknik ini dilakukan dengan cara pounding, memukul dedaunan menggunakan palu," terang Galuh selaku Mentor dari sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Keliling Artspace.

Peserta memilih daun sesuai keinginan, kemudian menata dan memukulnya dengan palu hingga daun mulai lunak. Dari teknik ini, akan memunculkan pewarna alami daun dan dapat menempel terserap di kain.

Tidak semua daun bisa menghasilkan cetakan sempurna karena kandungan pigmen atau zat warna daun bisa berbeda-beda, tekstur daun yang halus juga harus dihindari.

Selain pewarna alam dari daun, kreasi daur ulang menggunakan teknik ecoprint ini bisa dikombinasikan dengan pewarna bunga.

Memunculkan warna cantik alam pada hasil akhir. Seperti bunga telang, yang berwarna ungu atau daun kelor yang membentuk motif daun kecil berwarna hijau.

Selain memilih daun dan warna bunga, dalam workshop dijelaskan terkait teknik mengetuk daun. Teknik mengetuk yang baik dapat dilihat dari konsistensi tekanan, ritme dan arahnya supaya warna daun yang menempel tidak melebar.

Para peserta workshop mencetak motif dedaunan di tote bag kain sprei bekas dan sebelumnya dijahit mandiri oleh ibu-ibu kapirel (kampung tepi rel) Dupak Magersari Surabaya.

Hasilnya, tote bag tidak terlihat seperti dari bahan asalnya yaitu kain sprei bekas. Kini bisa difungsikan sebagai tas belanja pengganti kantong plastik sekali pakai. (*)