Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Inovasi Antioksidan, Berliana Yusup Bikin Jelly Drink dari Bawang Dayak


PENGOLAHAN bawang sabrang atau bawang dayak sebagai makanan sela masing sangat jarang ditemukan. Masyarakat Kalimantan biasanya mengolahnya sebagai rebusan herbal untuk kesehatan. Padahal, bawang dayak bisa diinovasikan menjadi jelly drink.

Bawang dayak punya manfaat antioksidan dan jelly drink adalah minuman yang disukai segala kalangan dan usia. "Jadi, cocok kalau dipadukan," kata  Berliana Yusup, mahasiswa Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya).

Ditemui di Laboratorium Mikrobiologi Ubaya BB 3.2, Ubaya Kampus Tenggilis, Berliana mengungkapkan, secara fisik, bawang dayak mirip dengan bawang merah tapi bawang dengan nama latin Eleutherine bulbosa ini, tidak memiliki bau menusuk seperti bawang merah.

Jadi, bisa dimanfaatkan menjadi olahan minuman. Menurut alumnus SMA Katolik Santo Albertus (Dempo) Malang ini, senyawa bersifat antioksidan yang terkandung dalam bawang dayak antara lain naftokionon, alkaloid, tannin, glikosida, flavonoid, fenolik.

Selain itu, bawang ini memiliki kandungan senyawa eleutherinoside A, eleuthoside B yang bersifat anti diabetes sementata ekstrak bawang dayak yang dijadikan jelly drink memiliki nilai IC50 antioksidan sebesar 73,3 ppm (parts per million), yang artinya tinggi antioksidan.

Dalam 100 gram jelly drink bawang dayak memiliki antioksidan yang setara dengan 11,06 mg vitamin C. "Kita sering terpapar polusi udara, asap rokok, dan radikal bebas lain. Nah, dengan mengonsumsi, kita jadi punya tambahan antioksidan," ujar gadis kelahiran Palangkaraya, 7 Agustus 2000 ini.

Berliana yang mahasiswi Angkatan 2018 itu menjelaskan, untuk memaksimalkan khasiatnya, jelly drink dapat dikonsumsi sebanyak 600 ml per hari sesuai kebutuhan antioksidan yang dibutuhkan tubuh.

Ketika melakukan inovasi bawang dayak menjadi jelly drink, dia membutuhkan waktu enam hari. Proses dimulai dari mengupas, mencuci bersih dan mengeringkan selama tiga hari. Bawang dayak yang telah kering dihancurkan sehingga memiliki tekstur seperti tepung.

"Kemudian, tepung bawang dayak direndam dalam etanol 96 persen selama satu hari lalu diuapkan menggunakan rotary evaporator," terang anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Yuwono Yusuf dan Noorjani ini.

Agar tahan lama, ekstrak dikeringkan menggunakan freeze dry selama dua hari. Esktrak yang telah jadi kemudian diolah menjadi jelly drink. Rasa pahitnya tidak hilang, tetapi bisa dikontrol dengan mengatur tambahan bawang dayaknya, menambahkan gula dan perasa jeruk agar jelly drink lebih lezat dan enak dikonsumsi.

Berliana berharap dengan adanya jelly drink bawang dayak dapat semakin memopulerkan bawang dayak dan menjadi preferensi minuman kesehatan di kalangan masyarakat.

Dekan Fakultas Teknobiologi Ubaya, Dr rer nat Sulistyo Emantoko Dwi Putra SSi MSi berharap, inovasi ini bisa diterima secara luas. "Fakultas Teknobiologi selalu berupaya memberikan penyelesaian dari permasalahan yang ada. Jelly drink bawang dayak ini salah satunya," tambahnya. (ovi)

Auto Europe Car Rental