Kehilangan Sahabat Ita Miftahul Janah Terus Menangis dan Berdoa
Almarhum Anang panggilan Itak sebagai sahabat dan teman-temannya. Rasanya hancur sedih tanpanya, enggak ada yang bisa menggantikan sosoknya. Sejak kelas 3 SMP, cewek kelahiran Gresik 20 Maret 1997 mulai mengenal Anang.
Almarhum adalah sahabat pacarnya Itak, otomatis secara tidak langsung cewek ini bisa kenal dan dekat dengannya. Bisa dibilang bersahabatan sejak kelas 2 SMA. Setelah kenal lama sih sering main-main bareng. Malah dikiranya Alm pacarku, padahal enggak.
Sering sekali main bareng, curhat-curhatan jika cewek ini ada masalah dengan pacarnya Alm selalu membantu. Sampai-sampai tugas pacar Itak juga dibantu. Semenjak kuliah dan sibuk dengan urusan masing-masing, sudah jarang ketemu, hubungan melalui chat masih terjalin.
Pada 12 Oktober 2015, Itak curhat melalui chat dengan Anang. Dia memberikan pesan dan berkata “Mulai sekarang kamu itu harus belajar ikhlas ya,” ucap Anang ketika itu. Tiga hari kemudian, masih tetap chattingan, berasa Anang adalah pacar Itak tetapi bukan.
Malam harinya Anang berada di Surabaya untuk melihat balapan motor, selain itu dia juga ingin menghampiri Itak. Tetapi cewek ini tidak memperbolehkan menemuinya karena sudah larut malam.
Pada 24 Oktober 2015, Sabtu malam Minggu, Itak berada di kontrakan rumah Surabaya. Besok pagi dia ada acara menggalang dana berjualan untuk acara kampusnya. Malam itu harusnya bisa tidur agar besoknya bangun pagi.
Tetapi setiap mencoba memejamkan mata rasanya gelisah dan bukan seperti biasanya. Sampai-sampai Itak membaca ayat kursi dan beberapa surat. “Bukan tipe orang yang parnoan atau takut dengan hantu,” ucapnya.
Namun waktu itu sangat berbeda, sampai akhirnya Itak melihat grup chat di hpnya. Dia melihat chat dari salah satu temannya mengirim berita kecelakan. “Baik-baik aja dan enggak panik, bukan keluargaku, teman, apalagi pacar,” paparnya.
Selang beberapa menit kemudian, Itak menerima foto kecelakaan tragis yang menimpa cowok remaja. Tidak lain itu adalah Anang. “Nangis parah, menyesal dan hancur, kenapa harus sahabatku,” tuturnya.
Cewek ini langsung menghubungi pacarnya untuk menanyakan apakah hal itu benar terjadi. Sebelumnya mendengar hal itu pacarku langsung menuju ke TKP. Ceritanya, malam itu, pulang dari apel dan belajar bareng untuk UTS.
Karena sudah lewat dari jam cewek dia pulang menghampiri temannya untuk ngopi. Namun rem Anang dalam kondisi habis dan perlu diganti. Selama perjalanan Anang ngebut, di jalan Alam Bukit Raya Gresik.
Mobil Honda Jazz menghantam motor Ninjanya. Anang tidak ada luka pada bagian tubuh tapi dadanya menghantam tangki motor lalu darahnya menyumbat saluran pernafasan serta mulut. Tepat pada pukul 22.15 WIB nyawanya sudah tidak tertolong. Ada banyak orang bergerombol hingga polisi berada di TKP.
Sampai sekarang masih menyesal, Itak tidak bisa pulang untuk melihat jasad Anang dan menghadiri pemakamannya. Sebagai mahasiswi Ekonomi Islam Universitas Airlangga yang baik, Itak memiliki tanggung jawab dengan acaranya.
Cuma bisa nangis, doa dan berdoa terus agar Alm berada di sisi yang Maha Kuasa. Tidak mungkin, rasanya Alm masih ada. Banyak dari teman-teman cewek Itak menyuruhnya pulang saat itu. Apa boleh buat, jadwal padat banget dan tidak bisa di tinggalkan pada minggu itu.
Satu minggu kemudian Itak pulang dan langsung mendatangi rumah kediaman Anang. Tetap tegar dan tenang, banyak teman-teman almarhum yang menghadiri selamaten, pacarku pun juga.
Sosok Alm sudah seperti kakak sendiri bagi Itak. Kalau dimintahin tolong ga pernah nolak. Terkadang sih gaenak sama Alm saat aku keluar dengan pacarku Alm bela-belain mengajak tetangganya ikut, agar tidak kelihatan jomblo. Kalau kangen pasti lihat fotonya dan berdoa.
“Dulu pernah iseng chat lewat BBMnya tiba-tiba ada yang balas, eh ternyata yang membalas itu adiknya,” ucapnya. Kejadian yang paling di ingat Itak ketika dia tiada adalah pesannya “mulai sekarang kamu itu harus belajar ikhlas ya,” ucap Anang. Maksudnya Itak harus ikhlas ketika dia tiada. (alfiyani)