Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Rusiyati, Tapol dan Pengasingan (3)


Pengantar : Inilah wawancara yang dilakukan oleh Kerry Brogan di Belanda, 15 dan 16 November 1998, ketika Rusiyati berusia 76 tahun. Hasil wawancaranya disunting oleh Mira. Judul di atas adalah judul dari pemilik blog ini.

DARI Gedung kantor CPM-Guntur ternyata Rusiyati dkk dibawa kembali ke Kompleks Kodam V Jaya untuk langsung menuju ke gedung LIDIKUS. Mereka dipisahkan dari rombongan rekan laki-laki kemudian dibawa kembali menuju kamar, ukuran 4 x 5 meter, yang sebelumnya pernah ditiduri. Rusiyati tidur di atas lantai dengan dilapisi tikar. Tidak tahu lagi sudah berapa lama, terisolasi dalam gedung tersebut tapi yang jelas setiap malam Rusiyati selalu terbangun dari tidur karena mendengar serombongan orang diturunkan dari mobil truk dengan disertai teriakan dan jeritan.

Setiap harinya, Rusiyati dkk diizinkan untuk pergi ke kamar kecil. Suatu kali ketika Rusiyati jalan menuju kamar kecil, ia berpapasan dengan salah seorang laki-laki berbaju putih. Lantas ia bertanya, “Anda dari mana?” Laki-laki itu menjawab bahwa dia ditangkap dari stasiun kereta api Gambir. Dengan begitu, Rusiyati menjadi punya kesimpulan bahwa setiap hari selalu ada razia atau pengontrolan serta penangkapan terhadap orang-orang yang dicurigai bahkan dianggap orang komunis.

Di Gedung LIDIKUS, Rusiyati dkk mendapat jatah makan satu kali sehari tapi makanannya hanya bisa diambil di ruangan lain dan tentunya ini juga berlaku untuk para penghuni lainnya. Setiap pergi untuk mengambil makanan, itu sangat dirasakan sekali kalau penghuni gedung LIDIKUS semakin hari bertambah dan anehnya penghuni yang perempuan hanya tetap Rusiyati dan Tini saja.

Nah, suatu kali, Rusiyati dan Tini dipindah ke gedung lain tapi masih tetap di kompleks KODAM V Jaya. Mengenai rekan laki-laki lainnya, keduanya sudah tidak tahu lagi nasibnya. Gedung yang mereka tuju mendapat penjagaan ketat dan bersenjata. Ketika Rusiyati dan Tini memasuki ruangan, ternyata di situ sudah ada tawanan para pimpinan perempuan, antara lain ketua umum Gerwani (Umi Sardjono), pimpinan pusat Barisan Tani Indonesia (Dahliar) dan tiga anggota perempuan dari DPR seperti Mudikdio, Salawati Daud dan Kartinah.

Kelima tokoh perempuan itu ditangkap ketika Konferensi Internasional Anti Pangkalan Militer Asing (KIAPMA) sedang berlangsung, di Senayan, 17 Oktober 1965. Masih ada seorang perempuan lain, di mana sebelumnya tidak pernah dikenal Rusiyati.

Mereka tidur dengan menggunakan veldbed (fielbed). Menurut Rusiyati, kelakuan perempuan yang satu ini aneh. Setiap malam hari berteriak-teriak dan siang harinya ngomong tidak karuan bahkan terkadang tertawa sendiri tanpa sebab.

Suatu sore, ruangan dikunjungi oleh seorang letnan. Dia mendatangi Rusiyati, dan mengatakan bahwa Kolonel Latief juga berada dalam gedung yang sama tapi di ruangan lain. Kolonel Latief adalah tokoh dituduh sebagai salah satu dalang gerakan 30 September.

Ketika itu, Rusiyati tidak menanggapi secara serius karena pikiran dan perasaannya terpancang pada keluarga. Untuk itu, Rusiyati coba memberanikan diri minta tolong supaya diberitahukan ke keluarga mengenai keberadaan dirinya.

Ternyata, letnan itu menyanggupinya bahkan juga menawarkan ke semua penghuni ruangan, untuk bisa dibawakan keperluan lainnya dari rumah. Mereka menanggapi dengan senang hati dan tentunya pesanan Rusiyati berupa sikat gigi, odol, handuk, pakaian, sisir rambut, sabun cuci dan sabun mandi.

Begitu pula dengan pesanan ibu-ibu lainnya. Misalnya, Salawati Daud memesan supaya gigi palsunya jangan lupa dibawakan. Benar, keesokan harinya, letnan yang baik itu datang ke ruangan, membawa pesanan keperluan itu. Pada suatu hari, perempuan yang bersikap aneh itu diambil dari ruangan kami untuk selanjutnya Rusiyanti, tidak mengetahui nasibnya. (*)

Pemuatan ini untuk sekadar menambah kekayaan sejarah bangsa kita, dan kebetulan yang mengalami ada seorang wartawan. Silakan cek juga alamat ini :
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
http://tamanhaikumiryanti.blogspot.com/
Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/
Auto Europe Car Rental