Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Unusa Menghadirkan Ruang Praktikum di Era Pandemi

Pembelajaran jarak jauh terus berjalan seiring dengan pandemi Covid-19 yang belum usai. Padahal, pembelajaran tidak bisa sepenuhnya hanya teori, sejumlah rumpun ilmu membutuhkan praktik untuk melatih keahliannya.

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) membuat terobosan baru dengan meresmikan dua laboratorium untuk semua fakultas dan prodi. Dua laboratorium itu, Laboratorium Virtual Reality dan Laboratorium Microteaching. 

Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Prof Mohammad Nuh mengungkapkan, dua laboratorium ini menjadi jawaban riil pelayanan pendidikan selama Corona. Masalah praktikum sangat dibutuhkan dan sulit dilakukan dari  jauh.

"Untuk materi bisa Zoom, tapi kalau praktikum ini harus dimodifikasi dengan laboratorium yang aman digunakan selama pandemi," ungkapnya, Jumat (5/2/2021).

Laboratorium disiapkan untuk menjawab kegelisahan para dosen dan mahasiswa terkait dengan mata kuliah yang mensyaratkan dan mewajibkan adanya praktikum. Hampir semua program studi ada praktikum.

Dua laboratorium ini dapat dimanfaatkan oleh semua fakultas dan prodi. "Unusa menyiapkan semuanya, yang tidak hanya untuk praktikum melalui virtual reality, tapi juga menyiapkan bahan ajar pada laboratorium microteaching,” kata Nuh.

Lab sekaligus bisa disetup sebagai production house (PH) untuk menyiapkan materi pembelajaran daring. Sepengetahuan Nuh dan informasi dari vendor, teknologi dan perangkat di lab microteaching ini baru Unusa yang menggunakannya di Indonesia.

Keunggulan lab microteaching karena memiliki interactive board sebagai pengganti white board. Interactive board adalah sebuah perangkan layaknya TV berukuran 50 sampai 80 inci, dengan kemampuan touch screen.

Dinamakan interactive board karena pengguna bisa langsung berinteraksi dengan apa yang ditampilkan di papan tersebut seperti, presentasi, video, dan lain lain. Selain itu untuk mempermudah tenaga pengajar menjelaskan materi dilengkapi pula teknologi lightboard.

“Cara kerja teknologi ini cukup sederhana, mirip dengan papan tulis pada umumnya, namun alih-alih menggunakan papan, lightboard menggunakan kaca, sehingga tembus pandang," papar Nuh.

Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie mengungkapkan, sangat berterima kasih atas upaya yayasan yang ikut memikirkan kebutuhan mendesak di tengah keterbatasan proses pembelajaran daring. Kini praktikum tidak lagi menjadi kendala.

Melalui lab virtual reality mahasiswa dapat melakukan praktikum secara virtual sementara di lab microteaching, mahasiswa bisa melakukan praktik mengajar yang sesungguhnya.

Untuk dosen bisa mensetup lab-nya untuk PH menyiapkan materi perkuliahan untuk daring dengan lebih baik. Unusa berusaha adaptasi dengan kondisi kekinian, dibarengi dengan tindakan kreatif dan inovatif.

Kehadiran Lab virtual reality adalah contoh kecil jawaban model pembelajaran konvensional dalam hal praktikum, yang mewajibkan peserta didik hadir dalam satu laboratoroium untuk melakukan berbagai macam percobaan.

Jazidie menjelaskan, Unusa mencoba menembus kebuntuan itu, dengan memanfaatkan teknologi virtual reality (VR). Praktikum menjadi prasyarat mutlak sebagai perguruan tinggi swasta yang punya program studi dominan di bidang kesehatan.

Unusa terpikir untuk membuat terobosan. "Ada cukup banyak pilihan yang hendak dilakukan, tapi pilihan terakhir jatuh pada pemanfaatan teknologi VR," lanjutnya.

Beberapa pertimbangannya antara lain, melalui pemanfaatan VR, mahasiswa sekaligus dituntut melek Teknologi Informasi dan Komunikasi. sehingga mahasiswa memiliki digital literacy yang memadai.

Kini di Lab VR sedikitnya sudah memiliki tujuh paket modul praktikum untuk mahasiswa kedokteran, keperawatan serta mahasiswa kebidanan. Ke depan, paket modul praktikum ini akan terus ditambah, dan karena didesain sendiri oleh Unusa.

Husnia Susi Hartati, mahasiswa Prodi S1 Keperawatan Unusa yang hadir mencoba praktikum memakai kacamata VR, sebagai pengalaman baru. Mahasiswa Semester 5 ini biasanya hanya praktikum di rumah, dengan panduan YouTube. "Kalau pakai VR, seolah saya ada di laboratorium. Mirip aslinya," ujarnya. (ovi)

Auto Europe Car Rental