Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Nasdem dan Pungli Impor Buah

SUDAH jadi hal lumrah kalau menteri yang berlatar belakang politisi tiba-tiba terusik singgasanannya. Ada dua hal kemungkinan yang bisa terjadi. Pertama adalah bermain playing victim seolah-olah menjadi korban padahal mereka pelaku utamanya. Atau kedua mengalihkan isu yang ga ada hubungannya sama sekali.

Inilah sebenarnya semangat restorasi yang coba dipertontonkan oleh dua politisi nasdem yang lagi tersandung manisnya buah impor gara-gara kelakuan mereka sendiri melakukan pungli atas keberadaan buah impor yang masuk di Indonesia. 


Maksudnya mungkin ingin memadamkan api agar tidak besar tapi justru mereka menyiram bensin ke muka sendiri. Gosong. Itulah watak politisi restorasi.

Sudah bukan rahasia lagi kalau untuk mendapatkan ijin kuota impor hortikultura harus melalui RPIH di Kementerian Pertanian dan persetujuan impor di Kementerian Perdagangan ada pungli yang nilainya dari Rp 1.000-2.000/kg.

Konon demi mendapatkan kuota tersebut, importir hortikultura mesti menyetor pungutan kepada dua politisi senayan. Begitu RPIH terbit harus segera setor, jika menolak maka ijinnya akan ditolak atau kuota dipangkas?

Ya, daripada urusan jadi panjang, mau tak mau mesti setorlah. Tarif impor tersebut sangat liar terutama impor buah. Konon setoran impor buah bisa mencapai Rp 3.500/kg. Wow!

Nah, garong-garaing itu adalah Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali dan Ketua DPP Nasdem Rusdi Masse yang juga menjadi Ketua DPW Nasdem Sulsel.  #RestorasiBuahImpor

Kedua politisi inilah yang mengatur kuota impor di Kementan. Kelakuan mereka itu dibiarin saja sama Mentan Syarul Yasin Limpo yang juga dari Nasdem.

Cerita pengaturan kuota itu dari Hotel Pacific Place pada 5 Maret 2020. Mereka yang hadir saat itui Helbeth Sakti, Ahmad Ali, Rusdi Masse dan Prihasto Setyanyo. Merekalah yang menjadi setan garong di Kementan.  

Bahkan Prihasto yang ngetik sendiri kuota impor untuk empat perusahaan Helbeth dengan waktu terbit 6 Maret 2020.  

Nah, empat perusahaan itu yakni PT Cipta Aneka Buah dapat jatah 23.425 impor, PT Esha Makmur Bertani 2K ton, PT Meta Jaya Nusantara 8K ton, dan CV Gemala Mas Indonesia 7K ton.  

Keempat perusahaan itu siap untuk impor anggur dan jeruk dengan pungli nilai Rp 1000 per kg. Bayangin berapa banyak duit yang dikeruk?

Tak cukup impor buah, rupanya politisi Nasdem ini mula kemaruk yang juga ingin menyikat semua komoditas hortikultura lainnya seperti bawah putih dan bawang bombay. Nilai puinglinya sekitar Rp 1.000 per kg

Sumber : Telegram digeembok

Auto Europe Car Rental