Ini Biaya Administrasi dan Syarat Pinjam Modal UMKM di Pamekasan
PEMKAB Pamekasan, Madura memberikan pinjaman modal bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tapi ada biaya administrasi dan syarat untuk pinjaman yang masih tersisa Rp 6 miliar dari alokasi Rp 15 miliar saat ini.
Bagi pelaku UMKM di Pamekasan yang ingin meminjam modal usaha ini, setiap tahunnya hanya dikenai biaya adminitrasi 1 persen saja. Jadi, misalnya, meminjam Rp 1 juta, biaya administrasinya hanya 1% setahun, atau Rp 10.000.
Untuk syaratnya, sangat mudah. Para pelaku UMKM cukup menyerahkan jaminan berupa BPKB atau jaminan usaha yang akan dikelola. Nantinya, jaminan itu akan dikerjasamakan dengan perbankan yang berada dalam pengawasan oleh otoritas jasa keuangan (OJK).
Berapa plafon maksimal pinjaman? Nilainya Rp 50 juta untuk satu pelaku usaha mikro. Inipun dengan syarat tertentu guna mendapatkannya. Pelaku UMKM sudah menjalankan usahanya dan pernah ikut pelatihan, atau mendapat pendampingan dinas terkait.
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pamekasan, Abdul Fata mengatakan, gagasan peminjaman modal dengan bunga murah ini untuk memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM di Pamekasan dalam mengembangkan bisnisnya.
"Sekitar Rp 9 miliar sudah dipinjamkan, tinggal Rp 6 miliar yang belum terpinjamkan," kata Abdul Fata di ruang kerjanya, Selasa (17/11/2020). (*)
Bagi pelaku UMKM di Pamekasan yang ingin meminjam modal usaha ini, setiap tahunnya hanya dikenai biaya adminitrasi 1 persen saja. Jadi, misalnya, meminjam Rp 1 juta, biaya administrasinya hanya 1% setahun, atau Rp 10.000.
Untuk syaratnya, sangat mudah. Para pelaku UMKM cukup menyerahkan jaminan berupa BPKB atau jaminan usaha yang akan dikelola. Nantinya, jaminan itu akan dikerjasamakan dengan perbankan yang berada dalam pengawasan oleh otoritas jasa keuangan (OJK).
Baca yang Ini Bos
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pamekasan, Abdul Fata mengatakan, gagasan peminjaman modal dengan bunga murah ini untuk memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM di Pamekasan dalam mengembangkan bisnisnya.
"Sekitar Rp 9 miliar sudah dipinjamkan, tinggal Rp 6 miliar yang belum terpinjamkan," kata Abdul Fata di ruang kerjanya, Selasa (17/11/2020). (*)
