Cara Bijak Memilih dan Menyewa Mainan Anak
PANDEMI yang belum usai membuat sebagian orang tua takut membawa anak ke luar rumah. Padahal, biasanya anak-anak menghabiskan waktu dengan bermain di play ground di mal atau taman.
Orang tua akhirnya cukup kewalahan menangani anak yang bosan di rumah. Persewaan permainan secara online menjadi salah satu alternatif menyediakan hiburan anak selama pandemi. Jenisnya sama dengan di play ground.
Salah satu persewaan mainan di Surabaya, Babybim Toys Rental yang berada di Rungkut mengaku, mainan anak banyak diminati selama pandemi. Khususnya, mainan berskala besar seperti di play ground.
Owner Babybim, Ida Mei Wulandari menyewakan berbagai kebutuhan bayi dan anak untuk traveling tapi macet selama pandemi. "Untungnya peminat mainan selalu ada, tiap bulan saya menambah koleksi sesuai yang banyak dicari," ujarnya.
Sistem sewa mulai minggu, dengan variasi harga tergantung jenis mainan. Koleksi Babybim kini mencapai 500 item. Saat stok mainan banyak tidak di sewa, Babybim menawarkan sale untuk menarik minat pelanggan.
Ida menambahkan, selama pandemi menambah kualitas sterilisasi dengan menyemprot disinfektan dan menyinari mainan dengan UV sebelum dikirim ke konsumen. Selain itu, staf Babybim dipastikan steril saat menyiapkan alat dan bekerja.
Sebelum pengiriman dan setelah barang yang disewa akan dikembalikan ke Babybim selalu ada pengecekan. Kalau ada kerusakan, pelanggan harus mengganti sesuai jenis kerusakan.
Babygim menerapkan denda berdasarkan kerusakannya mulai dari kecil hingga yang besar. Kalau besar harus ada penggantian barang. Misal, stroller patah dan tidak ada sparepartnya, mesti ganti baru.
Untuk menyewa di Babybim, cukup menyerahkan KTP dan transaksi pembayaran secara nontunai. Selanjutnya, barang dikirim atau diambil di Jl Rungkut Asri Timur VII No 15-17 Surabaya. Konsumennya, banyak dari Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Tapi tak jarang, ada orang luar kota dan luar negeri ketika berkunjung ke Surabaya menyewa ke Babygim. "Saya memulai Babybim tahun 2012. Awalnya saya pelaku sewa watku punya anak umur setahun," tambah Ida. (ovi)
Highlight
Pilih Mainan Sesuai Usia Perkembangan Anak
BERMAIN bagi anak-anak ibarat bekerja bagi orang dewasa. Aktivitas bermain merupakan hal yang penting. Ini disampaikan psikolog anak dari Universitas Airlangga (Unair), Dr Primatia Yogi Wulandari MSi Psikolog.
"Tidak hanya untuk kesenangan, melalui bermain, perkembangan anak-anak pun dapat terasah," ungkap Mima, sapaan akrabnya.
Dalam konteks pandemi, anak-anak mengalami keterbatasan akses mengeksplorasi lingkungan dan bermain dengan teman sebaya. Untuk itu, mainan dapat dijadikan salah satu upaya menjaga perkembangan.
Bila mereka mendapat mainan yang sesuai, kekhawatiran akan dampak negatif gadget dapat diminimalkan. Tapi, harus memperhatikan beberapa faktor saat memilih mainan. Misal, sesuai usia.
"Ada beberapa mainan yang tidak cocok pada usia tertentu. Misal, untuk anak masih suka memasukkan barang ke mulut. Jadi, tidak memberi mainan ukuran kecil," urai Mima.
Faktor lain, keamanan. Beberapa mainan dengan cat warna dan mudah mengelupas berbahaya. Begitu juga mainan yang finishing-nya tidak bagus, sehingga mungkin dapat melukai anak-anak.
Menurut Mima, orang tua juga sebaiknya menyesuaikan jenis perkembangan anak. Misal, memberi mainan yang merangsang anak merangkak ketika anak mulai belajar merangkak.
Satu hal yang perlu diperhatikan bila mainan itu dari persewaan, adalah kebersihan dan sterilisasi. "Orang tua dapat mencuci dengan sabun lebih dahulu atau menyemprot dengan larutan disinfektan," tandas Mima. (ayu)
Setiap Tiga Bulan Sekali Ganti yang Baru
APRILLIYANTI Syafitri (28) memilih alternatif sewa mainan lewat media sosial agar anaknya yang berusia 2 tahun tidak keluar rumah. Anak seusia itu dianggapnya belum dapat melindungi diri sendiri
"Jadi, lebih baik membuat dia nyaman di rumah. Saya tinggal hubungi orang via WhatsApp dan mainanya diantar ke rumah," kata Fitri, Minggu (4/10).
Untuk membuat anak semata wayangnya, Syafa Nadyla betah di rumah. Fitri menyewa berbagai mainan seperti tenda, papan ABC, playdo, dan lain-lain. Semua ini untuk menggantikan rutinitas sebelum pandemi.
Nyaris seminggu sekali, Fitri mengajak Syafa ke playground (BG Junction, Ciputra World, Marvel City) atau taman untuk bermain prosotan dan jungkat jungkit. "Selama pandemi saya takut dengan kerumunan dan taman sudah ditutup," ungkapnya.
Syafa terlihat sangat riang gembira saat bermain dan belajar bersama ibunya. Sesekali berteriak kegirangan saat bermain bola di dalam tenda.
"Setiap 3 bulan sekali, tergantung anaknya bosen mainan yang mana, nanti saya ganti mainan yang lain supaya anak senang bermain di rumah," pungkasnya.
Perasaan sama diungkapkan ibu satu anak, Nikmatuz Zahro yang sempat bingung ketika anak rewel dan terus minta keluar rumah. Dia cemas karena kalau keluar takutnya semua dipegang, padahal tidak tahu steril atau tidak.
Dia lantas mencari persewaan mainan di Surabaya dan memutuskan menyewa perosotan satu set dengan ayunan selama menyewa seminggu. Setelah itu, mulai menyewa mainan jenis lain pada minggu berikutnya.
"Awalnya cuma sewa seminggu, anak senang mainan sering ganti. Tapi berat di ongkos kirim, akhirnya saya sewa dua mingguan. Kalau kelihatan anaknya belum bosan ya saya perpanjang," ujarnya. (zia/ovi)
Senang dan Murah
SEWA mainan menjadi salah satu solusi bagi Feliana Gunawan (27) agar sang buah hati tidak bosan di rumah. Menyewa jadi pilihan karena jika harus membeli takutnya sang anak justru tidak suka.
"Karena kalau beli takutnya tidak suka, kan sayang kalau untuk kebersihannya sih dijaga sendiri ya," ujar Feliana, Minggu (4/10).
Menurut perempuan kelahiran Surabaya 7 April 1993 ini, menyewa mainan dinilai sebagai cara menyenangkan anak dengan harga yang relatif lebih murah. Biasanya dia menyewa mainan Baby Gym.
Feliana yang berprofesi sebagai Online Baker ini berharap, agar anaknya bernama Florencia Gianna Purnomo terhindar bahaya virus Corona dengan membuatnya nyaman bermain di dalam rumah. (zia)
Orang tua akhirnya cukup kewalahan menangani anak yang bosan di rumah. Persewaan permainan secara online menjadi salah satu alternatif menyediakan hiburan anak selama pandemi. Jenisnya sama dengan di play ground.
Salah satu persewaan mainan di Surabaya, Babybim Toys Rental yang berada di Rungkut mengaku, mainan anak banyak diminati selama pandemi. Khususnya, mainan berskala besar seperti di play ground.
Owner Babybim, Ida Mei Wulandari menyewakan berbagai kebutuhan bayi dan anak untuk traveling tapi macet selama pandemi. "Untungnya peminat mainan selalu ada, tiap bulan saya menambah koleksi sesuai yang banyak dicari," ujarnya.
Sistem sewa mulai minggu, dengan variasi harga tergantung jenis mainan. Koleksi Babybim kini mencapai 500 item. Saat stok mainan banyak tidak di sewa, Babybim menawarkan sale untuk menarik minat pelanggan.
Ida menambahkan, selama pandemi menambah kualitas sterilisasi dengan menyemprot disinfektan dan menyinari mainan dengan UV sebelum dikirim ke konsumen. Selain itu, staf Babybim dipastikan steril saat menyiapkan alat dan bekerja.
Sebelum pengiriman dan setelah barang yang disewa akan dikembalikan ke Babybim selalu ada pengecekan. Kalau ada kerusakan, pelanggan harus mengganti sesuai jenis kerusakan.
Babygim menerapkan denda berdasarkan kerusakannya mulai dari kecil hingga yang besar. Kalau besar harus ada penggantian barang. Misal, stroller patah dan tidak ada sparepartnya, mesti ganti baru.
Untuk menyewa di Babybim, cukup menyerahkan KTP dan transaksi pembayaran secara nontunai. Selanjutnya, barang dikirim atau diambil di Jl Rungkut Asri Timur VII No 15-17 Surabaya. Konsumennya, banyak dari Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Tapi tak jarang, ada orang luar kota dan luar negeri ketika berkunjung ke Surabaya menyewa ke Babygim. "Saya memulai Babybim tahun 2012. Awalnya saya pelaku sewa watku punya anak umur setahun," tambah Ida. (ovi)
Highlight
- Kekhawatiran mengajak anak ke ruang publik saat pandemi membuat sebagian orang tua memutuskan menyewa mainan.
- Menyewa mainan jauh lebih hemat dibandingkan harus membeli mainan dengan harga jutaan.
- Tidak perlu pusing menyimpan mainan saat mainan ketika tak lagi digunakan.
Pilih Mainan Sesuai Usia Perkembangan Anak
BERMAIN bagi anak-anak ibarat bekerja bagi orang dewasa. Aktivitas bermain merupakan hal yang penting. Ini disampaikan psikolog anak dari Universitas Airlangga (Unair), Dr Primatia Yogi Wulandari MSi Psikolog.
"Tidak hanya untuk kesenangan, melalui bermain, perkembangan anak-anak pun dapat terasah," ungkap Mima, sapaan akrabnya.
Dalam konteks pandemi, anak-anak mengalami keterbatasan akses mengeksplorasi lingkungan dan bermain dengan teman sebaya. Untuk itu, mainan dapat dijadikan salah satu upaya menjaga perkembangan.
Bila mereka mendapat mainan yang sesuai, kekhawatiran akan dampak negatif gadget dapat diminimalkan. Tapi, harus memperhatikan beberapa faktor saat memilih mainan. Misal, sesuai usia.
"Ada beberapa mainan yang tidak cocok pada usia tertentu. Misal, untuk anak masih suka memasukkan barang ke mulut. Jadi, tidak memberi mainan ukuran kecil," urai Mima.
Faktor lain, keamanan. Beberapa mainan dengan cat warna dan mudah mengelupas berbahaya. Begitu juga mainan yang finishing-nya tidak bagus, sehingga mungkin dapat melukai anak-anak.
Menurut Mima, orang tua juga sebaiknya menyesuaikan jenis perkembangan anak. Misal, memberi mainan yang merangsang anak merangkak ketika anak mulai belajar merangkak.
Begitu pula, bahan mainan anak. Misal, kekasaran dan kehalusan mainan kayu. Memang tidak dapat dipungkiri, kualitas bahan mainan biasanya berbanding lurus dengan harga mainan itu sendiri.
Satu hal yang perlu diperhatikan bila mainan itu dari persewaan, adalah kebersihan dan sterilisasi. "Orang tua dapat mencuci dengan sabun lebih dahulu atau menyemprot dengan larutan disinfektan," tandas Mima. (ayu)
Setiap Tiga Bulan Sekali Ganti yang Baru
APRILLIYANTI Syafitri (28) memilih alternatif sewa mainan lewat media sosial agar anaknya yang berusia 2 tahun tidak keluar rumah. Anak seusia itu dianggapnya belum dapat melindungi diri sendiri
"Jadi, lebih baik membuat dia nyaman di rumah. Saya tinggal hubungi orang via WhatsApp dan mainanya diantar ke rumah," kata Fitri, Minggu (4/10).
Untuk membuat anak semata wayangnya, Syafa Nadyla betah di rumah. Fitri menyewa berbagai mainan seperti tenda, papan ABC, playdo, dan lain-lain. Semua ini untuk menggantikan rutinitas sebelum pandemi.
Nyaris seminggu sekali, Fitri mengajak Syafa ke playground (BG Junction, Ciputra World, Marvel City) atau taman untuk bermain prosotan dan jungkat jungkit. "Selama pandemi saya takut dengan kerumunan dan taman sudah ditutup," ungkapnya.
Syafa terlihat sangat riang gembira saat bermain dan belajar bersama ibunya. Sesekali berteriak kegirangan saat bermain bola di dalam tenda.
"Setiap 3 bulan sekali, tergantung anaknya bosen mainan yang mana, nanti saya ganti mainan yang lain supaya anak senang bermain di rumah," pungkasnya.
Perasaan sama diungkapkan ibu satu anak, Nikmatuz Zahro yang sempat bingung ketika anak rewel dan terus minta keluar rumah. Dia cemas karena kalau keluar takutnya semua dipegang, padahal tidak tahu steril atau tidak.
Dia lantas mencari persewaan mainan di Surabaya dan memutuskan menyewa perosotan satu set dengan ayunan selama menyewa seminggu. Setelah itu, mulai menyewa mainan jenis lain pada minggu berikutnya.
"Awalnya cuma sewa seminggu, anak senang mainan sering ganti. Tapi berat di ongkos kirim, akhirnya saya sewa dua mingguan. Kalau kelihatan anaknya belum bosan ya saya perpanjang," ujarnya. (zia/ovi)
Senang dan Murah
SEWA mainan menjadi salah satu solusi bagi Feliana Gunawan (27) agar sang buah hati tidak bosan di rumah. Menyewa jadi pilihan karena jika harus membeli takutnya sang anak justru tidak suka.
"Karena kalau beli takutnya tidak suka, kan sayang kalau untuk kebersihannya sih dijaga sendiri ya," ujar Feliana, Minggu (4/10).
Menurut perempuan kelahiran Surabaya 7 April 1993 ini, menyewa mainan dinilai sebagai cara menyenangkan anak dengan harga yang relatif lebih murah. Biasanya dia menyewa mainan Baby Gym.
Feliana yang berprofesi sebagai Online Baker ini berharap, agar anaknya bernama Florencia Gianna Purnomo terhindar bahaya virus Corona dengan membuatnya nyaman bermain di dalam rumah. (zia)