Target Konsumsi Listrik Naik PLN Bidik Mal, Kafe dan Restoran
KONSUMSI listrik di area PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur (UID Jatim) melorot drastik terutama di segmen pelanggan industri, bisnis dan sosial sejak pandemi Covid-19 sejak pertengahan Maret 2020.
"Penurunan terlihat di bulan April, Mei dan Juni," jelas Agung Surana, Senior Manager General Affairs dan Pelayanan Pelanggan PLN UID Jatim, Kamis (13/8/2020).
Memasuki Juli, konsumsi melonjak kembali tapi masih di bawah perolehan periode Juli 2019. PLN menargetkan, selama Agustus 2020, konsumsi listrik di tiga sektor itu akan naik karena semakin meningkatnya kegiatan perdagangan di mal, kafe dan restoran.
"Industri juga sudah mulai bergerak. Distribusi barang sudah mulai aktif lagi baik dan kami siap dengan stok daya listrik yang ada di Jatim," lanjut Agung.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Nyoman S Astawa menambahkan, saat ini PLN UID Jatim memiliki surplus daya 2749 MW yang dikirim ke Bali sebesar 223 MW dan Jateng sebesar 509 MW.
Dengan surplus daya ini, wilayah Jatim memiliki pasokan daya yang cukup untuk mendukung pengembangan iklim investasi di wilayah ini. Imbauan bekerja dari rumah dan pemberlakuan PSBB berdampak pada penurunan konsumsi listrik di bidang industri.
Secara angka, dari 41,24 persen pada Januari turun menjadi 37,88 persen di bulan Juni. Sebaliknya, tarif rumah tangga meningkat dari 38,32 persen selama Januari, naik menjadi 43,41 di bulan Juni.
Pada periode transisi menuju New Normal, aktivitas perekonomian di Jatim kembali bergerak sehingga terdapat kenaikan di tarif Industri dan tarif Bisnis pada bulan Juni dibanding Mei.
"Kami membuktikan prestasi bagus dalam mendukung kemudahan iklim investasi dan pengembangan kawasan dengan capaian Getting Electricity di urutan 33," tambah Nyoman, didampingi Agung.
Bagi pelanggan yang mengalami kebutuhan meningkat saat beraktivitas di rumah, PLN memberikan potongan harga atau diskon tambah daya “Super Wow".
Sasarannya, pelanggan golongan tarif Rumah Tangga tegangan rendah, mulai dari daya 450 Volt Ampere (VA) sampai daya 4.400 VA. Mereka bisa memilih daya akhir 2.200 VA sampai daya 5.500 VA.
Pelanggan cukup membayar Rp 170.845 dari harga normal yang mencapai Rp 4.893.450. Diskon ini dapat dinikmati PLN sejak 14 Juli 2020 sampai 30 September 2020.
Pemerintah melalui PLN memberikan stimulus Covid-19 berupa listrik gratis untuk pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan diskon 50 persen untuk daya 900 VA subsidi.
Meski di tengah pandemi, Agung meyakinkan, PLN tetap berkomitmen menjaga keandalan pasokan listrik, meningkatkan pelayanan dan memastikan tegangan stabil.
"Kurang lebih 70 persen pegawai kami tetap bertugas mengawal pasokan listrik agar tetap andal sehingga pelanggan dapat bekerja, sekolah maupun aktivitas lainnya dengan nyaman di rumah," terangnya.
Di sisi upaya menjaga keandalan, PLN konsisten memastikan jaringan aman dari material seperti pohon, bangunan, balon udara dan layang-layang.
Rahmat, Manager UPT Surabaya UIT JBTB telah melakukan analisa risiko dan mengupayakan potensi risiko itu tidak akan terjadi. Saat ini, padam listrik karena gangguan material yang menyentuh jaringan banyak diakibatkan oleh layang-layang.
PLN UIT JBTB memiliki peta kerawanan layang-layang dan secara gencar melakukan sosialisasi. Beberapa bulan ini intensitas layangan di sekitar SUTT meningkat, PLN erus menggiatkan upaya preventif seperti sidak, sosialisasi hingga sinergi dengan aparat.
Menurut UU No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, pemadaman listrik akibat aktivitas warga yang mengganggu kelancaran aliran listrik dapat dikenai hukuman pidana maksimal 5 tahun serta denda maksimal Rp 2,5 miliar. (rie)
"Penurunan terlihat di bulan April, Mei dan Juni," jelas Agung Surana, Senior Manager General Affairs dan Pelayanan Pelanggan PLN UID Jatim, Kamis (13/8/2020).
Memasuki Juli, konsumsi melonjak kembali tapi masih di bawah perolehan periode Juli 2019. PLN menargetkan, selama Agustus 2020, konsumsi listrik di tiga sektor itu akan naik karena semakin meningkatnya kegiatan perdagangan di mal, kafe dan restoran.
"Industri juga sudah mulai bergerak. Distribusi barang sudah mulai aktif lagi baik dan kami siap dengan stok daya listrik yang ada di Jatim," lanjut Agung.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Nyoman S Astawa menambahkan, saat ini PLN UID Jatim memiliki surplus daya 2749 MW yang dikirim ke Bali sebesar 223 MW dan Jateng sebesar 509 MW.
Dengan surplus daya ini, wilayah Jatim memiliki pasokan daya yang cukup untuk mendukung pengembangan iklim investasi di wilayah ini. Imbauan bekerja dari rumah dan pemberlakuan PSBB berdampak pada penurunan konsumsi listrik di bidang industri.
Secara angka, dari 41,24 persen pada Januari turun menjadi 37,88 persen di bulan Juni. Sebaliknya, tarif rumah tangga meningkat dari 38,32 persen selama Januari, naik menjadi 43,41 di bulan Juni.
Pada periode transisi menuju New Normal, aktivitas perekonomian di Jatim kembali bergerak sehingga terdapat kenaikan di tarif Industri dan tarif Bisnis pada bulan Juni dibanding Mei.
"Kami membuktikan prestasi bagus dalam mendukung kemudahan iklim investasi dan pengembangan kawasan dengan capaian Getting Electricity di urutan 33," tambah Nyoman, didampingi Agung.
Bagi pelanggan yang mengalami kebutuhan meningkat saat beraktivitas di rumah, PLN memberikan potongan harga atau diskon tambah daya “Super Wow".
Baca yang Ini Bos
Pelanggan cukup membayar Rp 170.845 dari harga normal yang mencapai Rp 4.893.450. Diskon ini dapat dinikmati PLN sejak 14 Juli 2020 sampai 30 September 2020.
Pemerintah melalui PLN memberikan stimulus Covid-19 berupa listrik gratis untuk pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan diskon 50 persen untuk daya 900 VA subsidi.
Meski di tengah pandemi, Agung meyakinkan, PLN tetap berkomitmen menjaga keandalan pasokan listrik, meningkatkan pelayanan dan memastikan tegangan stabil.
"Kurang lebih 70 persen pegawai kami tetap bertugas mengawal pasokan listrik agar tetap andal sehingga pelanggan dapat bekerja, sekolah maupun aktivitas lainnya dengan nyaman di rumah," terangnya.
Di sisi upaya menjaga keandalan, PLN konsisten memastikan jaringan aman dari material seperti pohon, bangunan, balon udara dan layang-layang.
Rahmat, Manager UPT Surabaya UIT JBTB telah melakukan analisa risiko dan mengupayakan potensi risiko itu tidak akan terjadi. Saat ini, padam listrik karena gangguan material yang menyentuh jaringan banyak diakibatkan oleh layang-layang.
PLN UIT JBTB memiliki peta kerawanan layang-layang dan secara gencar melakukan sosialisasi. Beberapa bulan ini intensitas layangan di sekitar SUTT meningkat, PLN erus menggiatkan upaya preventif seperti sidak, sosialisasi hingga sinergi dengan aparat.
Menurut UU No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, pemadaman listrik akibat aktivitas warga yang mengganggu kelancaran aliran listrik dapat dikenai hukuman pidana maksimal 5 tahun serta denda maksimal Rp 2,5 miliar. (rie)