Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Chatib Basri Menjawab 'Nyinyiran' IMF-World Bank Annual Meeting di Bali


KARENA  banyak pertanyaan soal IMF/World Bank annual meeting, mungkin sy perlu tweetkan beberapa hal. Pemerintah bersama Bank Indonesia , pemerintah mengajukan diri menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Sept 2014. Prosesnya tdk mudah, bersaing dg negara2 lain. Indonesia dipilih menjadi tuan rumah Okt 2015,

Di Asia setahu saya baru Filippina, Singapore, Thailand dan Indonesia.   Baru empat negara termasuk Indonesia. Proses menjadi tuan rumah tdk mudah, diseleksi dan dilihat kemampuannya. Ada pertanyaan apakah dg pertemuan tahunan tujuannya untuk meminta tambahan utang?

Jawabannya Sama sekali tidak. Utk meminta tambahan utang, tdk perlu jadi tuan ruman. Argentina meminta utang IMF tahun ini krn krisis. Mereka bukan tuan rumah. Di dalam pertemuan ini dibahas situasi ekonomi dunia, diskusi mengenai kebijakan negara2.

Perkembangan teknologi dsb. Indonesia bisa memanfaatkan itu utk komunikasi dan memasukkan ide nya. Bersama Gubernur Rajan dari India saat itu dalam meeting terbatas saya meminta the Bernanke dari the Fed utk melakukan komunikasi dan mempertimbangkan dampak policy nya pada emerging economies.

IMF mendukung kita. Ini contohnya posisi Indonesia yg diperjuangkan juga di annual meeting US warned over recovery as QE3 uncertainty risks EM slowdown. Tahun 2014, ketika Yellen menjadi chair the Fed, Ia mulai mengkomunikasikam policy nya, agar negara lain siap.

Di G-20 Sydney misalnya, sy dan Gub Rajan menjadi lead speaker bersama Yellen waktu itu, membahas dampak Fed policy tdh emerging market. Itulah salah satu manfaat pertemuan tahunan. Kita bisa memperjuangkan ide kita di forum2 itu. Sedangkan utk tambahan utang, tak perlu pertemuan tahunan.

Indonesia justru harus memanfaatkan pertemuan tahunan ini utk memasukkan agendanya. Dg begitu Indonesia akan berperan di level global. Ada satu lg pertanyaan ke saya, apakah biayanya diajukan th 2014? Tentu tidak.

Indonesia diputuskan menjadi tuan rumah Okt 2015. Setelah itulah baru anggaran disusun. Dan itu terserah Indonesia mau membuatnya besar atau kecil. Sama spt Asian Games juga.

Pertanyaan yg sering saya terima beberapa hari terakhir: apakah Indonesia akan mengalami krisis 1998? Didalam chapter 2 buku ini, sy mencoba membandingkan mengapa kita survived th 2008 dan 2013, tapi tdk tahun 1998.

Sy tentu sangat bisa salah, namun sy tak melihat bahwa kita akan kembali ke krisis 1998. Yg terjadi saat ini sebenarnya adalah kembalinya dunia kepada situasi normal baru (new normal).

Dlm 10 th terakhir dunia berada dlm keadaan abnormal akibat kebijakan Fed dg bung rendahnya. Situasi dunia yg normal adalah situasi sebelum QE 2009, dimana Fed Fund rate sekitar 3.5%.

Menguatnya perekonomian AS dan meningkatnya defisit anggaran di AS mendorong Fed utk melakukan normalisasi. Akibatnya negara yg current account deficitnya dibiayai oleh investasi portfolio (utamanya) terkena.

Yg akan kita hadapi dalam beberapa waktu kedepan, adalah nilai tukar yg volatile, tertekan, tingkat bunga yg naik, inflasi yg naik. Ini berakibat pada perlambatan ekonomi 2019 dan 2020.

Apakah krisis 1998 akan terulang? Rasanya tidak. Alasannya: kita menganut flexibile exchange rate skrg, sehingga org sdh mengerti bagaimana mengantisipasi pelemahan rupiah. Selain itu kondisi perbankan dan politik lebih baik dari 1998.

Yang juga cukup penting adalah rasio dari short term external debt relatif kecil dibandingkan tahun 1998. Kondisi deficit anggaran juga relatif kecil, begitu juga dg inflasi.

Namun apakah situasi bisa memburuk? Resiko itu tentu saja ada bila respon kebijakan salah, pemerintah panik dan mengeluarkan kebijakan yg justru membuat pasar panik.

Lesson learned 1998, 2008 dan 2013 bisa dilihat dalam chapter 2 buku yg baru saja terbit itu. Disitu dijelaskan mengapa kita mampu menghadapi GFC 2008 dan Taper Tantrum 2013, tapi gagal di tahun 1998. Dan saat ini sy kira kita bisa belajar dari pengalaman2 tsb.

Sumber : M. Chatib Basri (@ChatibBasri), 7 Oktober 2018
Auto Europe Car Rental