Wina Bojonegoro Kenalkan Bisnis Travel lewat Omah Padma
Sang owner, Wina ingin rumah itu menjadi tempat edukasi, melahirkan sesuatu, dan menjadi mercusuar bagi orang lain untuk mencari arah. Selain itu, Omah Padma juga menjadi saksi bisu jalinan kasih antara Wina Bojonegoro dan suaminya, Yoes Wibowo.
Sebelum menikah, Wina sempat meminta tolong pada Yoes, yang kala itu bekerja sebagai desainer untuk membuatkan desain rumah. Setelah desain jadi, dia yang mandorin. Sejak itu dirinya berpacaran dengan dia.
Begitu rumah jadi, Wina memutuskan untuk menikah dengan dia dan menempati Omah Padma itu. Bagi Yoes Wibowo, Omah Padma adalah rumah bertumbuh. Setiap tahun tak pernah berhenti berkembang.
“Sekarang di Omah Padma sudah ada gazebo, studio, gallery, dan masih banyak lagi. Nanti kalau ada rezeki tambahan, rencananya mau ditambah guest house untuk teman-teman yang berkunjung ke Omah Padma,” ujar Yoes.
Omah Padma tak hanya dijadikan Wina dan Yoes sebagai tempat tinggal, namun tempat belajar bagi warga sekitar haus akan ilmu baru. Wina dan Yoes bekerja sama membagikan ilmu yang mereka punya melalui workshop di situ.
Saat ini Omah Padma hanya memiliki kelas Bahasa Inggris, melukis, senam pagi, dan masih banyak lagi. Semua hal itu dilakukan Wina karena ia berpendapat, memberi edukasi pada masyarakat tak harus tentang seni, apapun bisa asal bermanfaat.
Selain itu, ibu-ibu di sekitar Omah Padma belajar banyak kreativitas lain seperti membuat eco-print, menghias toples, bros, Batik Sibori, dan masih banyak lagi dengan mengajak serta para volunteer yang bersedia membagikan ilmunya.
“Saya pingin Omah Padma ini tak hanya menjadi surga bagi kami berdua, namun juga tempat untuk mencari ilmu bagi semua orang,” tuturnya.
Wina dan Yoes benar-benar tak pernah menolak siapapun yang datang ke rumah mereka. Pernah suatu waktu, Wina dan Yoes kedatangan seorang tamu tak dikenal yang hanya berbekal Instagram.
Awalnya dikira temannya Yoes, ternyata bukan. Dia cerita penasaran dengan Omah Padma yang kerap di lihat di Instagram. Orang itu juga penasaran dengan kegiatannya. Karena Wina juga memiliki latar belakang bisnis, maka sebisa mungkin ia memanfaatkan Omah Padma di bidang bisnis.
Ia mengaku tak hanya mengenalkan seni saja di Omah Padma, namun juga mengangkat bisnis travel yang ia miliki. Di Omah Padma saya juga menjual paket wisata yang mengedukasi seperti, outbond, permainan tradisional, melukis caping, susur sungai, jelajah dusun, membuat jamu, dan masih banyak lagi.
Hal itu saya lakukan agara kegiatan bisnis dan sosial seimbang. Maksudnya, secara sosial Wina memberikan ilmu pada masyarakat sekitar, dan secara bisnis ia juga memberikan warga peluang.
Misalnya, ketika Omah Padma sedang memiliki acara, maka untuk sajian makanan secara langsung akan dibuatkan oleh ibu-ibu sekitar. Jadi mereka tetap mendapat pemasukan dari kegiatan yang digelar di Omah Padma atau ketika ada kegiatan susur sungai, nanti guidenya adalah bapak-bapak desa. (*)