Naomi Susanti Tidak Persoalkan Perilaku Androgini
TOPIK androgini semakin sering dibahas seiring dengan populernya beberapa influencer yang menunjukkan fashion statement androgini. Salah satunya, sering ditemui Naomi Susanti di Instagram adalah Jovi Adhiguna.
Alumnus SMAN 16 Surabaya itu menyebutkan, sering menemukan komentar negatif terhadap gaya Jovi Adhiguna, dan tak menampik jika orang-orang di lingkungannya acapkali mencibir ketika melihat seseorang bergaya androgini.
"Mungkin orang-orang itu tidak paham androgini itu apa. Mereka pahamnya kalau laki-laki memakai baju perempuan itu pasti waria, padahal androgini kan tidak seperti itu," tutur mantan jurnalis gaya hidup ini.
Menurut Naomi, androgini berbeda dengan waria karena androgini hanya masalah style luar seseorang. Androgini tak berarti seorang laki-laki mengenakan rok, tetapi biasanya mereka memakai celana dengan gaya bervariasi, seperti palazzo.
Jadi, bukan hanya karena mereka mengenakan baju perempuan lalu mereka berubah jadi perempuan. Kalau waria memang mengubah diri mereka. Androgini itu style mereka saja.
Naomi yang lulusan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) Airlangga mengatakan, saat ini istilah androgini sudah mulai dikenal banyak orang. Tapi, banyak yang terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya terhadap gaya androgini.
Naomi berpendapat tak perlu dijadikan sebuah masalah ketika seseorang bergaya androgini, karena baginya androgini hanya masalah fashion, jati diri, dan seni. Gaya berpakaian Naomi sendiri dalam sehari-hari seringkali mengarah ke boyish.
Baju-bajunya didominasi pakaian oversized, layering dan loose. Tak jarang, ia mengenakan kemeja yang sebenarnya diperuntukkan untuk laki-laki. Sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan karena apapun yang dikenakan seseorang itu jati diri mereka, dan itu art.
"Art tidak pernah salah. Semua kembali ke persepsi orang-orang yang melihat. Misal tren celana sobek, ada yang bilang gembel, ada yang bilang hypebeast," jelas penggemar influencer Sivia Azizah ini. (do)
