Pamela Andeata dan Obsesi Buka Sanggar Tari
Kelahiran Surabaya, 27 Mei 1997 ini mewarisi 'gen menari' dari sang ibu yang dulunya penari modern dance. Bakat itu membuat cepat menguasi setiap gerakan. “Sejak masih TK, saya sudah menari, ya tarian daerah,” jelasnya, (16/10/2018).
Mahasiswi Ilmu Komunikasi UK Petra Surabaya ini mampu menggabungkan bakat dan kesukaan tampil di depan orang. Sejak SD hingga SMA, Pamela selalu ikut ekstrakurikuler menari.
Tak heran, beberapa jenis tarian sudah dikuasainya, terrmasuk modern dance hip hop. “Dari beberapa jenis tarian, saya lebih suka hip hop yang girl style,” urainya.
Kemampuannya menari teruji dalam beberapa lomba. Seperti dua kali berlaga di Lomba DBL Cheerleader. Dia dan kelompoknya masuk Top Ten. Kemudian lomba Heavy Buckstylez di Ciputra World Surabaya, dia meraih peringkat tiga dua kali.
Menari bagi Pamela memang bukan sekadar prestasi tapi sudah sebagai penghilang strss. Dengan menari, semua masalah seperti terlupakan. Passion dalam dirinya, membuatnya menari untuk orang lain.
Jadilah, Pamela berobsesi menularkan kemampuannya dengan membuka sanggar tari sendiri. “Saya ingin menularkan kemampuan menari pada yang lain, sekaligus tetap mengasah kemampuan menari saya,” terangnya. (Sda surya)