Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kena Tendangan dan Pukulan Septianingrum Dewi Tidak Kapok

KENA pukulan, tendangan, dan bantingan dari lawan maupun saat latihan tak menyurutkan Septianingrum Dewi berlatih seni bela diri kempo.

Tali persaudaraan yang kuat mengikat antaranggota dan pelatih adalah dalihnya untuk tetap berlatih.

Tak memandang usia maupun strata, semua dianggap saudara. Yang muda menghormati yang tua dan yang tua mengayomi yang muda. Itu yang membuat Dewi cinta mati dengan kempo.

Sejak Kelas 3 SD, Dewi berkenalan dengan kempo, diajak teman kakaknya. Arah hidupnya lebih baik. Kempo tak melulu bela diri, ada persaudaraan.

Para Sensei (guru kempo) mengajarkan disiplin waktu, pantang menyerah, kedewasaan, hidup mandiri dan bertaqwa kepada tuhan.

"Pelajaran hidup yang diajarkan oleh Sensei otomatis akan terbawa dikehidupan sehari-hari. Kami terbiasa melakukannya ketika latihan," ucap Dewi.

Ketekunan Dewi berlatih kempo membuahkan hasil. Dirinya telah mengoleksi empat gelar juara tingkat nasional maupun provinsi.

Juara-juara itu yakni Juara 1 embu pasangan putri dan juara 2 dalam Kejuaraan Nasional Piala Kartini Yogyakarta, Juara 3 dalam Kejuaraan Nasional Piala Walikota Surabaya 2015, dan Juara 1 diajang Porprov Jatim.

Keempat gelar juara itu diperoleh tahun 2015 dan 2016. Tahun 2016 dirinya juga terpilih mewakili Jawatimur di ajang Pekan Olah Raga Nasional.

"Sayang belum bisa membawa pulang medali," ungkap mahasiswi Ilmu Ekonomi Islam Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini.


Dewi melanjutkan, gelar-gelar juara itu tak didapatkan dengan mudah. Sebelum pertandingan kejuaraan digelar, dirinya digembleng berlatih Selama setahun di mes Koni.

Setiap satu hari dirinya berlatih selama 7 jam. "Dukungan dari orang tua juga membuat saya semangat dalam bertanding,"  ujarnya. (Nen surya)
Auto Europe Car Rental