Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Binari Usfia Lestari Sempat Takut Naik Motor

BINARI Usfia Lestari kini trauma naik kendaraan bermotor. Cewek yang akrab disapa Binar ini deg-degan setiap kali melihat motor melaju kencang di depannya. Melintasi jalan berkelok-kelok dan naik turun juga membuatnya takut.

Dia sempat menolak menyaksikan foto yang menggambarkan sebuah kecelakaan kendaraan bermotor. Semua bermula saat mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini mengalami kecelakaan di kawasan Pandaan, Pasuruan, 26 September 2016.

Dalam perjalanan menuju kampusnya di Surabaya, sebuah motor melaju kencang hingga menabrak Binar yang berkendara di sampingnya. Kepalanya membentur aspal dan kakinya tertindih motor si penabrak.

“Saat itu saya berangkat dari rumah saya di Trawas, Mojokerto. Lewat jalur Pandaan, ada motor melaju kencang, lalu menyalakan riting kiri. Eh, tahunya tiba-tiba belok kanan. Padahal di sebelah kanannya ada saya,"  kenang Binar kepada Surya.

Kejadian nahas itu menyebabkan kaki mahasiswi Pendidikan Luar Biasa ini patah tulang (fraktur cruris). Sejumlah perawatan medis telah dilakukan. Mulai dari operasi pemasangan pen, fisioterapi, hingga terapi akupuntur, dia jalani beberapa kali.

Kakinya yang belum sembuh total membuat mobilitas Binar terbatas. Dia harus berjalan menggunakan dua kruk sebagai penyangga. Bahkan, untuk memenuhi program internship-nya, mahasiswi semester 7 ini melaksanakan praktik mengajar di kelas menggunakan kursi roda. 

“Pastinya sakit, sedih, dan kecewa. Banyak mata kuliah bolong dan skripsi tertunda. Dalam hati marah, tapi marah sama siapa. Saya ambil hikmahnya aja," tuturnya.

Dari kejadian itu, Binar semakin bisa merasakan langsung apa yang dirasakan anak didiknya yang menyandang tuna daksa. Menjadi orang berkebutuhan khusus itu nggak mudah,.

Sekarang setiap pergi ke tempat yang jauh, Binar memilih naik mobil. Kendaraan roda empat ini tidak secara otomatis menghilangkan trauma bungsu dua bersaudara ini. Binar diliputi ketakutan ketika mobil yang ditumpanginya melaju kencang atau ngerem mendadak.

Jika melewati tempat terjadinya kecelakaan tiga bulan lalu, pehobi menari ini menutup mata dan enggan menoleh.  Pokoknya tidak  mau lihat tempat kejadian. Bawaannya kebayang waktu kecelakaan.

"Saya juga trauma naik motor, terutama motor saya sendiri. Takut diajak jatuh lagi sama motor itu, hehe… Tapi, kalau naik mobil terus juga sedih. Biaya sewanya mahal, soalnya bukan milik pribadi,”  ujarnya. (riris aditia)
Auto Europe Car Rental