Gambaran Iklan Rokok di Kota Surabaya : Analisa Deskriptif
Penelitian ini menggunakan hotspot dan cluster analysis dengan bantuan software ArcGIS. Kami mengambil data yang sudah dikumpulkan tahun 2017 (riset lanjutan sedang berlangsung tahun ini).
Gambar ini merupakan sebaran sekolah (SD-SMA) di kota Surabaya. Jika dilihat area sekolah lebih dominan pada kawasan pusat kota. Dimaklumi ini kawasan padat.
Sedangkan ini adalah sebaran iklan dengan visualisasi besar (baliho, videotron dan billboard yang menyebar di beberapa area. Perlu diperhatikan ini belum termasuk iklan rokok yang lebih kecil. Misal, poster dan tempelan stiker dll di warung dan toko-toko.
Red spots adalah area yang terjadi clustering reklame yang secara statistik lebih tinggi. Blue spots adalah sebaliknya.
Penjelasan gambar sebelumnya yaitu: 1. Area merah menunjukkan di mana clustering reklame rokok yang tinggi (statistically significant) di Surabaya. 2. Ada 790 sekolah (66% dari total sekolah) yang masuk dalam zona merah.
Ini keterangan warna dan uji statistiknya.
Riset ini sedang dalam proses peer-review jurnal. Sedangkan riset lanjutannya dalam tahap finalisasi data. Penelitian ini dibiayai dari dana RKAT Fakultas/Universitas tempat kami bekerja. Saya sebagai anggota tim peneliti. Tambahan: Ketua peneliti @hario_megatsari dan analisis ArcGIS oleh Dr. Dian Kusuma dari @imperialcollege.
T : Bara E. Brahmantika (@grandestatista) : Apakah ada korelasinya juga antara clustering sekolah, iklan rokok dan juga kepadatan penduduk. Apakah iklan rokok memang menargetkan sekolah, atau menargetkan area padat penduduk yang kebetulan juga menjadi tempat di mana sekolah jadi banyak?Sumber : Ilham Akhsanu Ridlo (@iaridlo), 10 September 2019.
J : Ini penelitian deskriptif mas. Jadi tidak bisa ditarik kesimpulan korelatif. Perlu penelitian lanjutan
T : minumnya (@kopiijosusu) : Terimakasih data nya. Meski kalau dalam disiplin keilmuan saya (antropologi) metodologi dan data ini belum bisa menjawab korelasi antara pelajar sekolah dgn budaya merokok kawula muda.
J : Ya mas. Mmg kan ini deskriptif. Kami tidak melakukan kesimpulan korelatif.