Atikah Rela Rebutan Kamar Mandi kalau Bangun Kesiangan
TELAT bangun sehingga kesiangan atau membuka mata setelah matahari terbit biasanya dilakukan oleh orang yang sangat padat aktivitas hariannya. Selain itu, hari libur menjadi alasan balas dendam sehingga memiliha bangun siang saat hari libur tiba.
Rata-rata tiga hingga empat kali, Atikah Putri Dayanti terlambat bangun dari jadwal yang sudah ada alias bangun kesiangan. Kalau sudah seperti itu, Bunok, panggilan akrab cewek ini, terpaksa harus menerima efek berantai.
"Sekali telat, yang lain ikut telat, mulai dari antre kamar mandi, tidak bisa sarapan, sampai menumpuknya tugas kuliah dan organisasi," papar cewek 20 tahun ini.
Bagi Bunok, malu juga jika dirinya ketahuan kesiangan. Apalagi sebagai anak kost, sudah pasti akan berebut kamar mandi dengan anak kost lain. Terus jadi sorotan anak kost, dengan pertanyaan "baru bangun ya". Rasanya 'kratak' banget," tambahnya.
Mahasiswi Manajemen STIE Perbanas Surabaya ini mengungkapkan, bangun kesiangan berarti juga harus siap menerima amarah teman-teman lainnya. Bangun siang berarti pula harus siap pulang lebih malam.
Jika berangkat kampus lebih siang dari jadwal, yang semestinya agendanya sarapan langsung masuk kuliah dan kemudian mengerjakan tugas organisasi. Tapi yang terjadi, waktunya tersela dengan makan siang lebih dulu.
Salah satu sebab utama bangun terlambat adalah kelupaan men-setting alarm. Bunok memang mengandalkan suara alarm untuk membangunkan dirinya dari tidur lelap. "Biasanya, saya tidur jam satu-an ke atas. Kalau kelupaan ngeset, ya wassalam," jelasnya.
Acapkali dalam satu bulan, Bunok bisa tiga atau empat kali mengalami bangun kesiangan. Bagi perempuan berhijab itu, pukul 06.20 merupakan batas waktu bangun tidur terlambatnya. Maklum, pukul 07.00, dia sudah harus berada di kelas untuk kuliah.
Kebiasaan akan berbeda jika tiba hari Minggu. Cewek yang pernah menjadi finalis Perbanas Entrepreneur Award 2015 itu menetapkan, pukul 09.00 sebagai batas waktu bangun tidur terlambatnya.
"Kalau kesiangan karena weekend itu jam 09.00. Kan, kesempatan tidur lama cuma di hari Minggu. Apalagi, udah ngerasa nggak ada tanggungan," jelasnya sambil tersenyum malu.
Toh, cewek asal Pulau Dewata ini berharap ke depannya akan bertindak lebih dewasa dalam mengatur waktu kesehariannya. Mengatur pola istirahat akan dikedepankannya, sehingga tanpa alarm, bisa bangun tepat waktu. (muhammad ghurobi)
Rata-rata tiga hingga empat kali, Atikah Putri Dayanti terlambat bangun dari jadwal yang sudah ada alias bangun kesiangan. Kalau sudah seperti itu, Bunok, panggilan akrab cewek ini, terpaksa harus menerima efek berantai.
"Sekali telat, yang lain ikut telat, mulai dari antre kamar mandi, tidak bisa sarapan, sampai menumpuknya tugas kuliah dan organisasi," papar cewek 20 tahun ini.
Bagi Bunok, malu juga jika dirinya ketahuan kesiangan. Apalagi sebagai anak kost, sudah pasti akan berebut kamar mandi dengan anak kost lain. Terus jadi sorotan anak kost, dengan pertanyaan "baru bangun ya". Rasanya 'kratak' banget," tambahnya.
Mahasiswi Manajemen STIE Perbanas Surabaya ini mengungkapkan, bangun kesiangan berarti juga harus siap menerima amarah teman-teman lainnya. Bangun siang berarti pula harus siap pulang lebih malam.
Jika berangkat kampus lebih siang dari jadwal, yang semestinya agendanya sarapan langsung masuk kuliah dan kemudian mengerjakan tugas organisasi. Tapi yang terjadi, waktunya tersela dengan makan siang lebih dulu.
Akibatnya, Bunok terlambat ke sekretariat dan memasukan berkas-berkas. Buntutnya, dimarahin banyak pihak. "Jadi, pulang saya kemalaman deh," tutur manajer HMJ Manajemen Perbanas ini menceritakan efek berantai dari bangun kesiangan yang pernah dialami.
Salah satu sebab utama bangun terlambat adalah kelupaan men-setting alarm. Bunok memang mengandalkan suara alarm untuk membangunkan dirinya dari tidur lelap. "Biasanya, saya tidur jam satu-an ke atas. Kalau kelupaan ngeset, ya wassalam," jelasnya.
Acapkali dalam satu bulan, Bunok bisa tiga atau empat kali mengalami bangun kesiangan. Bagi perempuan berhijab itu, pukul 06.20 merupakan batas waktu bangun tidur terlambatnya. Maklum, pukul 07.00, dia sudah harus berada di kelas untuk kuliah.
Kebiasaan akan berbeda jika tiba hari Minggu. Cewek yang pernah menjadi finalis Perbanas Entrepreneur Award 2015 itu menetapkan, pukul 09.00 sebagai batas waktu bangun tidur terlambatnya.
Toh, cewek asal Pulau Dewata ini berharap ke depannya akan bertindak lebih dewasa dalam mengatur waktu kesehariannya. Mengatur pola istirahat akan dikedepankannya, sehingga tanpa alarm, bisa bangun tepat waktu. (muhammad ghurobi)
.jpeg)
