Kampanyekan Keselarasan Alam, Nila Purri Bikin Busana Mother of The Forest
NILA Purri menciptakan konsep terbarunya yakni sentuhan brokat etnik dengan bikin Busana Mother of The Forest. Koleksi busana brokat etnik ini didominasi warna hijau.
Desainer bernama lengkap Nila Purnasari ini menyebut, tak hanya membuat sebuah koleksi busana namun juga mengangkat filosofi terkait alam.
Melalui koleksi Mother of The Forest, ia mengajak peminat fesyen untuk lebih peduli terhadap alam sekitar. Mother of The Forest diibaratkan pohon-pohon yang saling terhubung.
Saat ini, keadaan pohon di sekitar sangat memprihatinkan. Sayang sekali masih banyak yang belum sadar untuk melindunginya, pohon dirusak.
Hal itu diindikasikan lewat busana dengan warna-warna dan motif. Busana-busana pada koleksi ini menampilkan sejumlah motif seperti akar, bunga, ranting dan batang dengan nuansa etnik.
Nila Purri mengajak para peminat fesyen mewujudkan suatu keseimbangan dan keselarasan dalam alam. Apalagi, lewat karyanya berupaya memaknai terkait keikhlasan.
Pohon tetap berdiri kokoh meski terpaan angin kencang. Pohon memilih untuk tetap tegar. Begitulah seorang manusia seharusnya memelajari hakikat kesabaran.
Gejolak wabah covid, adalah sandungan kecil dan besar dalam berusaha pasti ada hikmahnya. Sudahkah manusia seperti pohon, yang mengikhlaskan buahnya untuk dinikmati oleh makhluk lain.
"Tidak pernah merasa kikir dan tidak menuntut timbal balik atas setiap perbuatan baik yang kita lakukan dalam hidup,” ungkap perempuan asal Semarang ini.
Cuttingan busana ready to wear basic, simpel dan kesan dewasa menjadi point dalam koleksi tersebut. Potongan dress, two pieces, dan medium glam dibuat 10 look busana perempuan.
Penggunaan brokat tule etnik dengan payet-payet menambah kesan mewah. Dalam membuat kolesi Mother of Forest ini, Nila Purri butuh waktu tujuh hingga 10 hari.
Beberapa bahan ada yang dibuat mix dari brokat, organza, hingga silk. Hanya tetap mengedepankan misi: tidak berat dan lebih ke ready to wear basic, medium sampai glam.
Kesan feminim tetap menjadi karakter Nila Purri melalui sentuhan motif bunga, sedikit aplikasi aksesoris pink, dan payet. Koleksi masterpiece disebut lebih glamour. (*)