Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mahasiswa Ubaya Bikin Minuman Herbal Cegah Diabetes dari Daun Sambiloto


SAMBILOTO merupakan salah satu komponen pada ramuan jamu saintifik antidiabetes yang telah dilakukan uji klinis dan terbukti efektif. Sayangnya, rasa pahit daun ini membuatnya cukup jarang dikonsumsi.

Dua mahasiswa tugas akhir Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) Surabaya, Yuni Asyurotin dan Nabila Dhafa berhasil menciptakan minuman herbal dari daun ini agar mudah dikonsumsi. Minuman ini diberi nama “Androbetik”.

Minuman berbahan dasar daun sambiloto ini bermanfaat membantu kontrol glukosa darah serta pencegahan diabetes. Yuni menerangkan, nama “Androbetik” diambil dari nama latin simplisia sambiloto, yakni Andrographis paniculata dan diabetes (penyakit kencing manis).

Androbetik merupakan salah satu sediaan nutrasetikal atau minuman fungsional dengan bahan aktif ekstrak sambiloto yang diformulasikan menjadi granul minuman serbuk.

Inovasi ini dikembangkan karena sambiloto memiliki karakteristik rasa yang sangat pahit sehingga memiliki keterbatasan ketika digunakan secara per oral atau melalui rute mulut.

”Kami membuatnya dalam bentuk minuman agar mempermudah konsumen yang memiliki kesulitan meminum suplemen dalam bentuk tablet atau pil,” jelas lulusan SMK Farmasi Surabaya ini.

Sambiloto menjadi bahan utama karena tanaman ini memiliki aktivitas farmakologis sebagai anti kanker, antiinflamasi, antidiabetes, dan pengobatan infeksi saluran napas atas.

Menurut Nabila, pembuatan healthy drink Androbetik diawali dengan pembuatan kompleks inklusi ekstrak sambiloto dengan bahan tambahan beta siklodekstrin.

Pembuatan kompleks inklusi ini merupakan inovasi untuk menutupi karakteristik rasa pahit hari ekstrak sambiloto. Setelah didapatkan kompleks inklusi ekstrak sambiloto dan beta siklodekstrin, maka ditambahkan secara bertahap komponen penyusun serbuk healthy drink Androbetik.

Agar mudah dikonsumsi salah satu komponen yang ditambahkan adalah pemanis zero calories yakni sukralosa. Mahasiswa angkatan 2020 itu menyebut dalam 1 sachet Androbetik dengan berat bersih 20 gram, mengandung 0,1 gram ekstrak kental sambiloto yang setara dengan 1 gram serbuk herba sambiloto.

Untuk saat ini, Androbetik belum dilakukan pengujian secara klinis. Namun untuk keamanannya, inovasi ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang pernah menguji 20 pasien diabetes melitus tipe 2.

Selama jangka waktu 12 minggu, mereka mengonsumsi serbuk herba sambiloto dosis 0,6 – 1,8 g setiap hari. Dari hasil penelitian itu, penelitian menyebutkan, adanya penurunan signifikan pada nilai HbA1c sebesar 5,46 persen dan glukosa darah puasa sebesar 20,93 persen.

HbA1c atau hemoglobin A1c berfungsi untuk mengukur rata-rata jumlah sel darah merah atau hemoglobin yang berikatan dengan gula darah atau glukosa selama 3 bulan.

Penelitian itu juga melaporkan bahwa pemberian serbuk herba sambiloto relatif aman dan tidak ada laporan efek samping pada saat dikonsumsi selama periode waktu pengujian.

Penelitian tugas akhir ini dibawah supervisi dosen Fakultas Farmasi Ubaya, Apt. Nikmatul Ikhrom Eka Jayani, M.FarmKlin dan Apt. Karina Citra Rani, M.Farm.

Nikmatul atau Nelly sapaan akrabnya, mengatakan produk ini telah dilakukan uji kesukaan produk pada 40 panelis. Hasilnya menunjukkan, perlu adanya perbaikan formula agar dapat meningkatkan nilai penerimaan konsumen.

“Ke depannya akan ada beberapa penyempurnaan. Harapan kami, healthy drink Androbetik dapat menjadi alternatif nutrasetikal untuk pencegahan atau tindakan preventif terutama pada konsumen prediabetes,” harap Nelly. (*)