Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Menjaga Kontinuitas Suplai Pakan Ternak


CARA menjaga kontiunuitas suplai pakan ternak sangat dibutuhkan untuk menjaga ketersediaan pakan. Kontinuitas ini perlu bukan hanya ketika lagi stok pangan sedang rendah atau saat stok melimpah.

Kontinuitas pakan ternak ini terutama untuk sumber bahan baku dengan unsur serat. Selain kontinuitas ini, bisa dipertimbangkan menjaga stok dari bahan-bahan unsur serat yang musiman.

A. KONTINU
1. Tanam rumput
Contohnya rumput Odot. Berapa pun luasannya, panennya bisa dibagi menjadi 8 petak/blok. Tiap blok dipanen seminggu. Tentu jumlah panen mesti cukup untuk kebutuhan selama seminggu. Seterusnya sampai blok 8. Kemudian panennya kembali ke blok ke-1.

Pertimbanhannya, kualitasnya tinggi, TDN-nya >70% dan relatih tahan kering dibanding jenis rumput lain yang berproduksi tinggi (rumput Gajah, rumput Pakchong).

2. Rumput lapangan atau rumput campuran atau rumput liar.
Perlakuannya sama, dibagi menjadi 8-10 blok. Agar panennya bisa kontinu.

3. Daun dan pelepah pisang. Yang diambil yang sudah kering saja. Karena TDN-nya tertinggi, 78%, ranking 1. Disukai ternak (palatable).

B. MUSIMAN
1. Jerami padi
2. Tebon jagung
3. Rendeng-rendengan

Saat musim panen, kumpulkan sebanyak-banyaknya. Diproses secara mekanis, pakai mesin chopper 3 in 1 biar bentuknya jadi serabut, dan langsung difermentasi tertutup rapat dan kedap minimum selama 4 minggu.

Bisa difermentasi secara tunggal, masing-masing jenis atau bisa juga difermentasi bersamaan. Menurut drh Jarot, kita punya deposit bahan baku pakan unsur serat melimpah. Bisa menjadi kontinyu saat mau bikin pakan komplet.

C. PAKAN KOMPLET
Istilah kerennya total mix ration (TMR). Saat mau bikin TMR sesuai peruntukannya:

> Untuk penggemukan : fase starter dan fase finisher.
> Untuk ternak perah : laktasi tinggi, laktasi normal.
> Untuk induk ternak tipe pedaging.

Peternak tinggal membuat TMR dimana unsur seratnya sudah tersedia. Berasal dari yang kontinyu dan yang berasal dari musiman. Diformulasi sesuai porsi yang dikehendaki dan sesuai dengan peruntukannya.

Bila menggunakan konsentrat multi guna, KMG TURBO, rasionya atau porsinya sebagai berikut:
1. Penggemukan fase starter 40%, berikan selama 3 minggu pertama sejak bakalan ternak diterima.

2. Penggemukkan fase finisher 30%, 6 minggu berikutnya atau sampai panen.

3. Perah 30-40%, tergantung periodenya, laktasi tinggi (40%) atau laktasi normal (30%).

4. Induk tipe pedaging, cukup 15% + premix Win_Prob Ternak 5 kg/ton + serat 85%, terdiri dari minimum 3 jenis. Semakin banyak jenis unsur serat, semakin baik. Bisa saling melengkapi unsur nutrisinya.

Jatah pakannya dibatasi 1,5 kg/ekor/hari bila bobot induknya -/+ 30 kg. Setiap 2 minggu dievaluasi BCS-nya harus berada di antara 2,5 - 3,5, sedang-sedang saja. BCS di bawah 2,5 atau di atas 3,5, bisa berakibat mandul.

Catatan, standar skor BCS 1 - 5, kurus sekali s/d gemuk sekali. (*)