Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Membuat Pupuk Organik dari Air Lindi


PUPUK organik dari air lindi? Tentu saja, sangat memungkinkan untuk membuatnya. Air lindi bisa menjadi sampah organik.

Air lindi (leachate) merupakan cairan dari sampah yang mengandung unsur terlarut dan tersuspensi, hasil dari timbunan sampah.

Menurut Petani Sampah (Rosda Bokashi Composter) atau @petanisampah, air lindi yang menetes langsung dari sampah organik bisa menjadi pupuk organik.

Sampah organik atau sampah basah mengandung kadar air, jika disaring akan menetes cairan, yang disebut air lindi.

Jika tidak dilakukan proses fermentasi, biasanya air lindi berbau busuk menyengat.

Di tempat penampungan sampah umum, pada bagian dasar biasanya mengalir air lindi dalam jumlah besar, menyebarkan bau tidak sedap dan mencemari tanah sekitar.

Lalu apakah air lindi dari sampah organik atau sampah basah bisa langsung dijadikan pupuk untuk tanaman?

Jawabnya adalah: jika tidak dilakukan proses fermentasi, tidak disarankan memberikan langsung air lindi kepada tanaman.

Air lindi dari sampah yang tidak dilakukan proses fermentasi atau pengomposan, berpotensi merugikan tanaman.

Kenapa? Karena air lindi masih mengandung organisme patogen yang akan "menggerogoti" tanaman, disamping bau yang tentu sangat menyengat.

Selain itu, air lindi berpotensi ada bakteri "negatif", yang menyebabkan penyakit pada manusia. Tentu berisiko jika diaplikasikan di area yang berdekatan dengan manusia.

Lalu bagaimana supaya air lindi dari sampah organik bisa dijadikan pupuk dan aman bagi tanaman?

Langkah pertama, melakukan proses fermentasi sampah organik dengan bantuan bio aktivator pengurai dan dilakukan dalam media tertentu.

Dengan fermentasi maka dihasilkan air lindi yang siap dijadikan pupuk organik cair dan aman bagi tanaman.

Aplikasi pupuk organik cair ini pun harus memperhatikan takaran, dan waktu pengaplikasiannya.

Ingat, pupuk organik cair jika diberikan terlalu banyak pada tanaman tidak baik. Ibarat kelebihan dosis.

Ada beberapa metode pengolahan sampah organik sehingga menghasilkan produk berupa pupuk cair dan pupuk padat.

ROSDA (Reaktor Sampah Organik Dapur) merupakan salah satu perangkat pengolahan sampah organik dengan menggunakan metode fermentasi anaerob dengan prinsip praktis dan mudah.

Hasilnya pupuk cair dan pupuk padat. Dengan ROSDA diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk mengolah sendiri sampah organik sisa makanan sendiri di rumah.

ROSDA bersifat kedap dan tidak menyebarkan bau. Untuk info lebih detail tentang ROSDA boleh chat admin whatsapp kami di link: https://wa.me/6282120209612. (*)