Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Fermentasi Air Lindi yang Benar dan Tepat


CARA fermentasi air lindi adalah mengubah air lindi menjadi pupuk organik cair yang aman untuk tanaman. Caranya harus benar dan tepat.

Fermentasi ini melibatkan penguraian bahan organik dalam air lindi oleh mikroorganisme tertentu, yang menghasilkan nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman.

Air lindi umumnya mengandung senyawa organik (hidrokarbon, asam humat, hlfat, tanat dan galat) dan anorganik (natrium, kalsium, kalium, magnesium, klor, sulfat, nitrogen dan beberapa senyawa logam berat) yang tinggi.

Salah satu cara fermentasi air lindi menjadi pupuk organik cair adalah dengan menambahkan EM4 (warna kuning untuk pertania) dan tetes tebu secukukupnya.

Biarkan 1-2 minggu dan tutup dibuka sekali untuk mengeluarkan gas yang terbentuk dari proses fermentasi itu.

Langkah-langkah secara umum untuk melakukan fermentasi air lindi.

1. Kumpulkan air lindi dari dapur atau sisa-sisa sayuran dan buah-buahan.
2. Gunakan wadah secukupnya dan kedap udara, seperti drum plastik atau tong.

3. Bisa tambahan dedak padi, kentang, atau bahan karbohidrat untuk mempercepat proses fermentasi. Namun, ini adalah opsional dan tidak diperlukan.

4. Pastikan wadah yang akan digunakan bersih dan steril. Cuci wadah dengan air sabun dan bilas dengan air bersih sebelum digunakan.

5. Tuangkan air lindi ke dalam wadah yang telah disiapkan. Pastikan wadah tidak terlalu penuh agar ada ruang untuk fermentasi.

6. Tutup wadah dengan penutup yang bisa dilepas atau tutup rapat dengan kain kasa untuk mencegah masuknya serangga atau debu, sambil memungkinkan pertukaran udara.

7. Tempatkan wadah di tempat yang teduh dan hangat. Idealnya suhu sekitar 25-30 derajat Celsius.

Fermentasi biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kondisi lingkungan dan jenis bahan organik dalam air lindi.

Periksa wadah secara teratur (bisa setiap hari) untuk memastikan bahwa cara fermentasi air lindi berjalan dengan baik.

Kalau ada indikasi, bau asam atau melihat gelembung di permukaan air lindi, menunjukkan adanya aktivitas fermentasi.

Aduk air lindi setidaknya sekali seminggu untuk membantu mempromosikan pertukaran udara.

Kamu dapat menguji keasaman dengan menggunakan pH meter atau menggunakan indikator pH seperti lakmus kertas.

Pupuk cair yang matang biasanya memiliki pH sekitar 3,5 hingga 5,5.

Saring pupuk cair menggunakan kain kasa atau saringan halus untuk menghilangkan bahan-bahan padat yang tidak tercerna.

Simpan pupuk cair dalam botol atau wadah kedap udara, dan gunakan sesuai kebutuhan untuk menyiram tanaman atau sebagai tambahan nutrisi dalam kebun.

PERINGATAN:
Fermentasi air lindi memerlukan pengawasan dan perhatian. Jika bau air lindi menjadi busuk atau tidak normal, atau ada pertumbuhan jamur yang tidak biasa, sebaiknya jangan menggunakan pupuk cair ini, dan mulai lagi dengan air lindi yang segar.