Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Milieu Insight Rilis Tren Perilaku Konsumsi Barang Mewah


MILIEU Insight, perusahaan riset konsumen terkemuka di Asia Tenggara, telah merilis studi terbarunya tentang konsumsi barang mewah di wilayah ini.

Studi itu menemukan, 42% konsumen Asia Tenggara kemungkinan akan tetap mengeluarkan uang mereka untuk barang mewah meskipun menghadapi inflasi, dan hampir 2 dari 10 konsumen kemungkinan akan mengeluarkan lebih banyak uang.

Alasan utama yang membuat responden mempertimbangkan untuk membeli barang mewah adalah kualitas produk yang unggul (57%), masa pakai produk (57%), dan keunikan produk (56%) seperti desain atau kerajinan.

Menurut studi itu, lima kategori konsumsi barang mewah teratas di wilayah ini adalah teknologi gawai (67%), fesyen (56%), kecantikan dan kesehatan (51%), perhiasan (45%), dan tas/dompet (43%).

Studi ini mengungkapkan, 8 dari 10 responden membeli barang mewah untuk penggunaan pribadi, sementara 2 dari 10 melakukan pembelian barang mewah sebagai hadiah untuk orang lain.

Di Filipina, terdapat beberapa individu wirausaha, di mana 2 dari 10 orang membeli barang mewah dengan niat untuk menjual kembali.

Secara regional, teknologi gawai seperti komputer dan ponsel adalah kategori barang mewah yang paling banyak dibeli dalam setahun terakhir.

Vietnam menempati posisi teratas di antara negara lainnya dengan persentase 54%, dan pembeli di Singapura (45%) menghabiskan uang terbanyak untuk tas dan dompet mewah.

Ketika ditanya tentang jenis barang mewah yang umumnya cenderung dibeli untuk diri sendiri, 61% responden di Singapura memilih tas dan dompet.

Baik di Singapura maupun di Thailand, kerajinan yang unggul menjadi pilihan pertama bagi banyak responden ketika memilih nilai merek yang paling penting bagi mereka.

Pembelian perhiasan di kedua pasar ini juga umumnya merupakan barang mewah yang 4 dari 10 responden akan beli untuk diri mereka sendiri.

Secara keseluruhan, di seluruh wilayah, kategori teratas yang konsumen belanjakan untuk diri mereka sendiri masih adalah gadget teknologi.

Setidaknya, 5 dari 10 responden kemungkinan memilih untuk mengeluarkan uang untuk komputer dan ponsel sambil mempertimbangkan barang-barang tersebut sebagai barang mewah.

“Studi ini memberikan wawasan berharga tentang kebiasaan konsumsi barang mewah konsumen Asia Tenggara," kata Sonia Elicia, Direktur Pemasaran Asosiasi, Milieu Insight.

Tampak jelas bahwa preferensi terhadap inovasi memainkan peran penting dalam mendorong penjualan teknologi gawai di pasar mewah.

Barang mewah tradisional seperti fesyen dan perhiasan tetap populer dengan konsumen yang mengedepankan kualitas produk dan kerajinan yang unggul.

Seiring dengan kesadaran konsumen yang semakin mengedepankan etika berbelanja,, konsumen mempertimbangkan kualitas barang mewah.

Sebutlah, ketahanan dan masa pakai dari barang yang mereka beli, yang kemungkinan akan membantu pengeluaran ritel mewah tetap tidak terpengaruh oleh resesi.

Angela Loh, pendiri Ultraluxe, festival terprestisius di Asia yang menghadirkan yang terbaik dari perhiasan, jam tangan, fashion, dan gaya hidup, berbagi pandangannya, "Kemewahan tidak hanya terletak pada harga atau label," ujarnya.

Konsumen sekarang memiliki penghargaan yang lebih mendalam terhadap kualitas yang tahan lama dari produk yang tahan uji waktu.

Kemewahan yang sejati tidak ditemukan pada barang massal, tetapi pada barang-barang langka dan indah yang harus dicari di seluruh dunia untuk ditemukan.

Klien-klien tertarik untuk memperoleh barang-barang unik yang mencerminkan individualitas mereka dan menjadi barang tak tergantikan dalam kehidupan dan gaya hidup mereka."

Studi Milieu Insight ini menekankan perubahan persepsi konsumen Asia Tenggara terhadap barang mewah. Ini memberikan wawasan berharga bagi para pengecer barang mewah yang ingin memperluas bisnis mereka di wilayah ini.

Sekitar 1 dari 4 konsumen di Vietnam, Malaysia, dan Filipina kemungkinan akan meningkatkan pengeluaran mereka untuk barang mewah, sehingga merek-merek memiliki kesempatan untuk memanfaatkan pasar yang menguntungkan ini.

Tentang Milieu Insight
Milieu Insight adalah perusahaan riset konsumen dan analitika data terkemuka di Asia Tenggara, terkenal atas keahliannya dalam menyediakan wawasan berharga dan data riset pasar kepada merek dan bisnis.

Beroperasi di Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Vietnam, solusi yang mengubah industri Milieu Insight telah meraih beberapa penghargaan bergengsi, termasuk Campaign Asia's Market Research Agency of the Year (Emas) dan Tech MVP 2022.

Platform wawasan mereka yang komprehensif, Canvas, menyediakan alat untuk menganalisis dan memvisualisasikan data opini konsumen dalam berbagai topik gaya hidup dan sektor.

Memberikan kekuatan bagi bisnis untuk mengambil keputusan dan merancang strategi yang lebih baik dan lebih berdampak.

Metodologi Studi ini didasarkan pada survei Milieu Insight dengan jumlah responden N=500 dari Singapura, Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Filipina, yang dilakukan pada Maret 2023. (*)

Auto Europe Car Rental