Gunung Kemukus: Legenda Situs Pesta Seks agar Sukses
DI Indonesia, jalur mencari kekayaan itu banyak! Bisa dagang. Bisa kerja jujur. Bisa kerja tidak jujur. Bisa ke dukun. Bisa pesta seks ke gunung sakral: Gunung Kemukus.
Gunung Kemukus, berada di sekitaran Sragen, Jawa Tengah. Sekilas, gunungnya terlihat biasa saja. Seperti wilayah wisata gunung pada umumnya.
Ada warung, ada abang-abang nongkrong, ada ibu-ibu jualan kopi, ada juga sejumlah saung. Namun, gunung itu memiliki sisi gelap.
Mardiyah mendaki gunung itu. Ia mengendarai motor dan bergabung dengan ribuan pengunjung Gunung Kemukus. Di sana, bertemu dengan jurnalis Patrick Abboud dari Australia, yang menceritakan kisah gunung ini ke seluruh dunia.
"Saya kemari untuk mencari peruntungan," ujar Mardiyah, yang rupanya sudah rutin berkunjung ke Gunung Kemukus.
Di gunung itu, ada makam seorang tokoh yang dihormati, anak dari raja terakhir Majapahit. Pangeran Samudra namanya.
Makamnya dipercaya sakral, mengabulkan doa-doa. Namun, Pangeran Samudra memiliki sejarah kelam. Saat itu, Pangeran Samudra jatuh cinta dengan ibu tirinya, si cantik Dewi Roro.
Meskipun awalnya menolak, Dewi Roro pun menerima perasaan anak tirinya & mereka mulai menjalin hubungan di belakang ayah Samudra.
Cinta mereka terbukti jauh lebih kuat dibandingkan loyalitas mereka pada Majapahit. Pangeran Samudra dan Dewi Roro melarikan diri dari rumah agar bisa bersatu.
Mereka memutuskan Gunung Kemukus di sekitar Sragen sebagai rumah baru mereka. Nahas, cinta mereka tidak berumur lama.
Pasukan yang dikirim ayah Pangeran Samudra mengikuti jejak mereka dan menemukan pasangan itu di suatu gubuk Gunung Kemukus, sedang bercinta.
Tertangkap basah sedang melakukan pengkhianatan, prajurit Majapahit pun mengekskusi keduanya dan mereka dikubur di gunung itu.
Legenda ini, di mana dua orang saling mencintai dibunuh saat bercinta, menjadi cikal bakal praktik ritual seks Gunung Kemukus.
Konon, jiwa Pangeran Samudra yang bergairah sebagaimana ia dermawan, bisa membantu aliran rezeki mereka yang berdoa kepadanya.
Caranya sederhana: peziarah datang ke Gunung Kemukus, kemudian berdoa di makam Pangeran Samudra dan Dewi Roro. Selain berdoa, mereka bisa membawa sesajen untuk dipersembahkan pada jiwa sejoli itu.
Kemudian, mereka menyucikan diri di mata air sakral dekat makam dan bercinta.
Aturan bercintanya sederhana: setiap 35 hari, peziarah harus orgasme di gunung itu sebanyak 7 kali dengan 7 orang berbeda.
Larangannya sederhana: di antara 7 partner seks mereka, tidak boleh pasangan sendiri, baik suami, istri, atau kekasih. Harus orang lain.
Ada masanya saat mereka ingin bercinta sedekat mungkin dengan makam Pangeran Samudra sehingga peziarah bercinta di luar, di atas tanah, seperti pesta seks besar-besaran.
Kini, sudah disediakan banyak gubuk di sekitar makam untuk memfasilitasi aktivitas seks.
Namun, apakah memang benar Pangeran Samudra dan Dewi Roro memerintahkan seks sebagai alat berdoa untuk mereka?
Para ahli berpendapat kisah asli pasangan ini "dibajak" penganut aliran sesat karena menurut mereka, Pangeran Samudra adalah seorang mualaf.
Setelah masuk Islam, sang pangeran disuruh ibu tirinya, Dewi Roro, untuk pindah ke Demak. Lalu, Pangeran Samudra berguru ke Sunan Kalijaga dan diperintahkan berdakwah ke daerah Gunung Kemukus.
Sayangnya, sang pangeran jatuh sakit dan akhirnya meninggal di sana. Sang ibu menyusul Pangeran Samudra ke Gunung Kemukus untuk proses pemakamannya.
Menurut para ahli, makna "kasih sayang" dalam legenda Pangeran Samudra mengalami pergeseran sehingga ada anggapan cinta antara sang pangeran & Dewi Roro melebihi cinta ibu dan anak.
Bahkan, penjaga Gunung Kemukus membantah soal diwajibkannya seks sebagai syarat doa pada makam Pangeran Samudra. "Mereka (peziarah) sendiri yang mau begitu," ujar sang penjaga.
Akibatnya, bisnis prostitusi di Gunung Kemukus meningkat tajam. Akhirnya, peziarah ke gunung ini dapat dibagi 3:
1. Peziarah untuk berdoa ke makam Pangeran Samudra
2. Peziarah untuk berdoa ke makam plus melakukan ritual seks
3. Pelanggan prostitusi Gunung Kemukus.
Meski begitu, pemercaya kesaktian ritual seks Gunung Kemukus masih banyak. Banyak yang saling mengetahui antar pasangan.
Jadi, keduanya datang ke gunung untuk masing-masing bercinta dengan orang lain. Banyak juga yang selingkuh, pasangan dibiarkan tidak tahu.
Semuanya demi mempersembahkan gairah untuk sang pangeran yang bercinta dengan ibu tirinya.
Sumber: di sini